Thursday 3 September 2015

TUGAS TUGAS PERKEMBANGAN


TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN

Menurut Havighurst, tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang harus diselesaikan individu pada fase-fase atau periode kehidupan tertentu dan apabila berhasil mencapainya mereka akan berbahagia, tetapi sebaliknya apabila mereka gagal akan kecewa dan dicela orang tua atau masyarakat dan perkembangan selanjutnya juga akan mengalami kesulitan.
Adapun yang menjadi sumber dari pada tugas-tugas perkembangan tersebut menurut Havighurst adalah: Kematangan pisik, tuntutan masyarakat atau budaya dan nilai-nilai dan aspirasi individu. Pembagian tugas-tugas perkembangan untuk masing-masing fase dari sejak masa bayi sampai usia lanjut dikemukakan oleh Havighurst sebagai berikut:

1.     Masa bayi dan anak-anak
a.     Belajar berjalan
b.     Belajar mekan makanan padat
c.      Belajar berbicara
d.     Belajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh
e.      Mencapai stabilitas fisiologik
f.       Membentuk pengertian sederhana tentang realitas fisik dan sosial
g.     Belajar kontak perasaan dengan orang tua, keluarga,dan orang lain
h.     Belajar mengetahui mana yang benar dan yang salah serta mengembangkan kata hati.

2.     Masa Anak Sekolah
a.     Belajar ketangkasan fisik untuk bermain
b.     Pembentukan sikap yang sehat terhadap diri sendiri sebagai organism yang sedang tumbuh
c.      Belajar bergaul yang bersahabat dengan anak-anak sebaya
d.     Belajar peranan jenis kelamin
e.      Mengembangkan dasar-dasar kecakapan membaca, menulis, dan berhitung
f.       Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukanguna keperluan kehidupan sehari-hari
g.     Mengembangkan kata hati moralitas dan skala nilai-nilai
h.     Belajar membebaskan ketergantungan diri
i.       Mengembangkan sikap sehat terhadap kelompok dan lembaga-lembaga.




3.     Masa Remaja
a.     Menerima keadaan jasmaniah dan menggunakannya secara efektif
b.     Menerima peranan sosial jenis kelamin sebagai pria/wanita
c.      Menginginkan dan mencapai perilaku social yang bertanggung jawab sosial
d.     Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya
e.      Belajar bergaul dengan kelompok anak-anak wanita dan anak-anak laki-laki
f.       Perkembangan skala nilai
g.     Secara sadar mengembangkan gambaran dunia yang lebih adekwat
h.     Persiapan mandiri secara ekonomi
i.       Pemilihan dan latihan jabatan
j.       Mempersiapkan perkawinan dan keluarga.

4.     Masa Dewasa Awal
a.     Mulai bekerja
b.     Memilih pasangan hidup
c.      Belajar hidup dengan suami/istri
d.     Mulai membentuk keluarga
e.      Mengasuh anak
f.       Mengelola/mengemudikan rumah tangga
g.     Menerima/mengambil tanggung jawab warga Negara
h.     Menemukan kelompok sosial yang menyenangkan.

5.     Masa Usia Madya/Masa Dewasa Madya
a.     Menerima dan menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik dan fisiologis
b.     Menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai individu
c.      Membantu anak-anak remaja belajar menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan berbahagia
d.     Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskandalam karir pekerjaan
e.      Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang yang dewasa
f.       Mencapai tanggung jawab sosial dan warga Negara secara penuh.

Robert J. Havighurst (1961) mengartikan tugas-tugas perkembangan itu merupakan suatu hal yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan individu yang apabila berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan ke tugas perkembangan selanjutnya tapi jika gagal akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada individu yang bersangkutan dan kesulitan – kesulitan dalam menuntaskan tugas berikutnya.
Hurlock (1981) menyebut tugas – tugas perkembangan ini sebagai sosial expectationsyang artinya setiap kelompok budaya mengharapkan anggotanya menguasai keterampilan tertentu yang penting dan memperoleh pola perilaku yang disetujui oleh berbagai usia sepanjang rentang kehidupan. Faktor sumber munculnya tugas-tugas perkembangan:
1.     Adanya kematangan fisik tertentu pada fase perkembangan tertentu
2.     Tuntutan masyarakat secara kultural: membaca, menulis, berhitung, dan organisasi
3.     Tuntutan dari dorongan dan cita – cita individu sendiri (psikologis) yang sedang berkembang itu sendiri : memilih teman dan pekerjaan
4.     Tuntutan norma agama

Adapun tugas – tugas perkembangan pada setiap fase perkembangan (Robert J. Havighurst
(Monks, et al., 1984, syah, 1995; Andrissen, 1974;
Havighurst, 1976) ) sebagai berikut :
1.
Tugas – tugas perkembangan pada usia bayi dan kanak
– kanak (0 – 6 tahun)
a.
Belajar berjalan.
b.
Belajar memakan makanan padat.
c.
Belajar berbicara.
d.
Belajar buang air kecil dan buang air besar.
e.
Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin.
f.
Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis.
g.
Membentuk konsep – konsep (pengertian) sederhana ke
nyataan sosial dan alam.
h.
Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang
– orang disekitarnya.
i.
Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk, yang be
rarti mengembangkan kata
hati.
Menurut beberapa ahli psikologi lainnya tentang tug
as perkembangan disetiap fase – fase
perkembangan 0 – 6 tahun :
1.
Charlotte Buhler (1930)
dalam bukunya yang berjudul
The first tear of life
:
a.
Fase pertama (0 – 1 tahun)
Belajar menghayati berbagai objek diluar diri sendi
ri, melatih fungsi – fungsi
motorik.
b.
Fase kedua (2 – 4 tahun)
Belajar mengenal dunia objektif diluar diri sendiri
, disertai dengan penghayatan
yang bersifat subjektif. Misalnya anak bercakap – c
akap dengan bonekanya atau
berbincang – bincang dan bergurau dengan binatang k
esayangannya.
c.
Fase ketiga ( > 5 tahun)
Belajar bersosialisasi. Anak mulai memasuki masyara
kat luas (pergaulan dengan
teman sepermainan (TK) dan sekolah dasar. Menurut
Soe’oed
(dalam Ihromi, ed.,
1999 : 30) syarat penting untuk berlangsungnya pros
es sosialisasi adalah interaksi
sosial.
A. Gosin
(Soe’oed, dalam Ihromi, ed., 1999 : 30) : sosialis
asi adalah
proses belajar yang dialami oleh seseorang untuk me
mperoleh pengetahuan,
keterampilan, nilai – nilai dan norma – norma agar
dia bisa berpartisipasi sebagai
anggota dalam masyarakatnya.
2.
Elizabeth B. Hurlock (1978)
dalam bukunya
Developmental Psychology
:
a.
Prenatal, yaitu masa konsepsi anak sampai umur 9 bu
lan dikandungan ibu.
b.
Masa natal :
1.)
Infancy atau neonatus (dari lahir sampi usia 14 har
i), penyesuaian terhadap
lingkungan
2.)
Masa bayi (2 minggu sampai 2 tahun), bayi tidak ber
daya dan sangat
tergantung pada lingkungan dan kemudian (karena per
kembangan) anak mulai
berusaha menjadi lebih independen.
3.)
Masa anak ( > 2 tahun)
Anak belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan, s
ehingga dia merasa
bahwa dirinya merupakan bagian dari lingkungan yang
ada.
3.
Erik Erickson (1963)
dalam bukunya
Chilhood and Society
:
a.
Masa bayi (0 – 1,5 tahun), anak belajar bahwa dunia
merupakan tempat yang baik
baginya, dan ia belajar menjadi optimis mengenai ke
mungkinan – kemungkinan
mencapai kepuasan.
b.
Masa Balita (1,5 – 3 tahun)
Anak belajar menggunakan kemampuan bergerak sendiri
untuk melaksanakan dua
ugas penting, yakni pemisahan diri dari ibu dan mul
ai menguasai diri, lingkungan,
dan keterampilan dasar untuk hidup.
c.
Awal masa kanak – kanak ( > 4 tahun)
Anak belajar mencontoh orang tuanya, pusat perhatia
n anak berubah dari benda
ke orang.
2.
Tugas – tugas perkembangan pada masa sekolah (6 – 1
2 tahun)
Menurut
Robert J. Havighurst
(Monks, et al., 1984, syah, 1995; Andrissen, 1974;
Havighurst, 1976) tugas – tugas perkembangan masa i
ni adalah :
a.
Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakuk
an permainan : bermain sepak
bola, loncat tali, berenang.
b.
Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya
sendiri sebagai makhluk
biologis.
c.
Belajar bergaul dengan teman – teman sebaya.
d.
Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelam
innya.
e.
Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis,
dan berhitung
f.
Belajar mengembangkan konsep sehari – hari.
g.
Mengembangkan kata hati
h.
Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi
i.
Mengembangkan sikap yang positif terhadap kelompok
sosial dan lembaga –
lembaga.
Menurut ahli psikologi lain tentang tugas – tugas
perkembangan fase anak 6 – 12 tahun :
1.
Charlotte Buhler (1930)
dalam bukunya yang berjudul
The first tear of life
:
a.
Fase ketiga (6 – 8 tahun)
Anak belajar bersosialisasi dengan lingkungannya.
b.
Fase keempat (9 – 12 tahun)
Anak belajar mencoba, bereksperimen,bereksplorasi,
yang distimulasi oleh
dorongan – dorongan menyelidik dan rasa ingin tahu
yang besar
2.
Elizabeth B. Hurlock (1978)
dalam bukunya
Developmental Psychology
:
a.
Masa anak (6 – 11 tahun). Anak belajar menyesuaikan
diri dengan lingkungan.
b.
Masa praremaja (11 – 12 tahun). Anak belajar member
ontak yang ditunjukkan
dengan tingkah laku negatif.
3.
Erik Erickson (1963)
dalam bukunya
Chilhood and Society
:
a.
Awal masa kanak – kanak (6 – 7 tahun)
Anak belajar menyesuaikan diri dengan teman seperma
inannya, ia mulai bisa
melakukan hal – hal kecil (berpakaian, makan) secar
a mandiri.
b.
Akhir masa kanak – kanak (8 – 11 tahun)
Anak belajar untuk membuat kelompok dan berorganisa
si.
c.
Awal masa remaja (12 tahun)
Anak belajar membuang masa kanak – kanaknya dan bel
ajar memusatkan
perhatian pada diri sendiri.
3.
Tugas – tugas perkembangan remaja (
adolescence
) dan dewasa
Masa ini merupakan masa transisi yang dapat diarahk
an kepada perkembangan masa
dewasa yang sehat (Konopka, dalam Pikunas, 1976 ; K
aczman& Riva, 1996).
Remaja merupakan masa berkembangnya
identity
(identitas) (Erik Erickson (Adams &
Gullota, 1983 : 36 – 37; Conger, 1977 : 92 – 93)).
Identity adalah suatu pengorganisasian dorongan – d
orongan (
drives
), kemampuan –
kemampuan (
abilities
), keyakinan – keyakinan (
beliefs
), dan pengalaman – pengalaman
individu kedalam citra diri (
images of self
) yang konsisten (Anita E. Woolfolk).
Lustin Pikunas
(1976 : 257 – 259), masa remaja akhir ditandai ole
h keinginan yang kuat
untuk tumbuh dan berkembang secara matang agar dapa
t diterima oleh teman sebaya,
orang dewasa, dan budaya.
Menurut beberapa ahli tugas – tugas perkembangan pa
da masa ini adalah :
1.
William Kay
a.
Menerima fisiknya sendiri beriku keragaman kualitas
nya.
b.
Mencapai kemandirian emosional dari orangtua atau f
igur – figur yang menjadi
otoritas.
c.
Mengembangkan keterampilan komunikasi interpersonal
dan belajar bergaul
dengan teman sebaya atau orang lain baik secara ind
ividual maupun kelompok.
d.
Menemukan manusia model untuk dijadikan identitasny
a.
e.
Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan t
erhadap kemampuannya
sendiri.
f.
Memperkuat kemampuan mengendalikan diri atas dasar
prinsip atau falsafah
hidup.
g.
Mampu meninggalkan masa kanak – kanaknya.
2.
Robert J. Havighurst (1961)
a.
Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman se
baya.
b.
Mencapai peranan sosial sebagai pria atau wanita.
c.
Menerima keadaan fisiknya dan menggunakannya secara
efektif.
d.
Mencapai kemadirian emosional dari orang tua dan or
ang dewasa lainnya.
e.
Mancapai jaminan kemandirian ekonomi.
f.
Memilih dan mempersiapkan karir (pekerjaan).
g.
Belajar merencanakan hidup berkeluarga.
h.
Mengembangkan keterampilan intelektual.
i.
Mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara
sosial.
j.
Memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebag
ai petunjuk/pembimbing
dalam bertingkah laku.
k.
Mengamalkan nilai – nilai keimanan dan ketakwaan ke
pada tuhan dalam
kehidupan sehari – hari, baik pribadi maupun sosial
.
3.
Charlotte Buhler (1930)
Belajar melepaskan diri dari persoalan tentang diri
sendiri dan lebih mengarahkan
minatnya pada lapangan hidup konkret, yang dahulu d
ikenalnya secara subjektif
belaka.
4.
Elizabeth B. Hurlock (1978)
Belajar menyesuaikan diri terhadap pola – pola hidu
p baru, belajar untuk memiliki
cita – cita yang tinggi, mencari identitas diri dan
pada usia kematangannya mulai
belajar memantapkan identitas diri
5.
Erik Erikson (1963)
Anak mulai memusatkan perhatian pada diri sendiri,
mulai menentukan pemilihan
tujuan hidup, belajar berdikari, belajar bijaksana.
http://rumahbelajarpsikologi.com/index.php/remaja.h
tml
Yusuf LN, Syamsu, H., Dr., M.pd. 2006.
Psikologi perkembangan anak dan remaja
. Bandung :
PT Remaja Rosdakarya.
Sobur, Alex, Drs., M.si. 2003.
Psikologi umum
. Bandung : Pustaka Setia.


No comments:

Post a Comment