Thursday 3 September 2015

makalah bahasa indonesia

Daftar Isi

Halaman Judul..................................................................................................................... 1
Daftar Isi............................................................................................................................. 2
Lembar Pengesahan……………......................................................................................... 3
Kata Pengantar.................................................................................................................... 4
Moto dan Persembahan....................................................................................................... 5           
BAB I Pendahuluan
1.1  Latar Belakang Masalah......................................................................................... 6
1.2  Permasalahan.......................................................................................................... 6
1.3  Tujuan..................................................................................................................... 6
1.4  Manfaat.................................................................................................................. 6
BAB II Analisis dan Pembahasan ...................................................................................... 7
BAB III Penutup
3.1  Simpulan................................................................................................................. 18
3.2  Saran....................................................................................................................... 18
Daftar Pustaka..................................................................................................................... 19
Lampiran.............................................................................................................................. 20



LembarPengesahan
Makalah ilmiah yang berjudul SASTI  karyaNr Ina Huda sebuah tinjauan sosiologi sastra
Hari                 : Kamis
Tanggal           : 16 April 2015


                                                                                    Semarang, 16 April 2015
Guru Pengampu,                                                         Kepala Sekolah,


Hj. Muawanah, S.Pd                                                   H.M.Malzum Adnan
NIP.196910212005012002                                        NIP.195506161977011001







Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Iinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Karya tulis ini membahas mengenai novel SASTI. Karya tulis ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan karya tulis ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan karya tulis ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT selalu meridhoi segala usaha kita. Amin


Semarang, 16 April 2015
Penulis


Devinda Choirunnisya






Moto dan Persembahan

·         Moto
Yakin, Ikhlas dan Istiqomah
- Berangkat dengan penuh keyakinan
- Berjalan dengan penuh keikhlasan
- dan Istiqomah dalam menghadapi cobaan
Dalam hidup selalu ada kesusahan. Dalam kesusahan selalu ada banyak kemudahan.

·         Persembahan

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rakhmat dan hidayahnya yang telah memberikan kekuatan, kesehatan dan kesabaran untuk ku dalam mengerjakan karya tulis ini. Terimakasih untuk Ibu Hj. Muawansh selaku guru pembimbing dalam karya tulis ini. Terimakasih juga untuk teman-temanku XI IPA 2 yang telah memberi semangat.











Bab 1
Pendahuluan

1.1  Latar Belakang Masalah
SusKarya tulis ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.
Novel adalah bentuk sastra yang paling popular di dunia. Bentuk sastra ini paling banyak dicetak dan paling banyak beredar, lantaran daya komunitasnya yang luas pada masyarakat (Jakob Sumardjo Drs).
1.2  Rumusan Masalah
a.       Bagaimana ringkasan Novel Sasti karya Nr Ina Huda ?
b.      Struktur apa saja yang terdapat dalam Novel Sasti ?
c.       Nilai apa saja yang dapat diambil dalam Novel Sasti ?
1.3  Tujuan Penelitian
a.       Dapat mengetahui secara singkat cerita Novel Sasti
b.      Dapat menganalisis struktur dalam Novel Sasti
c.       Dapat menemukan nilai yang terkandung pada Novel Sasti
1.4  ManfaatPenelitian
a.       Mengetahui isi dari novel Sasti
b.      Menambah wawasan dan pengalaman
c.        Media pembelajaran dalam menganalisis sebuah novel


Bab II
Analisis dan Pembahasan

2.1 Sinopsis Cerita
            Sasti adalah seorang gadis kecil yang mempunyai semangat tinggi. Dalam kehidupan di desa, keluarga Sasti tergolong dalam keluarga yang cukup mampu. Emak Sasti adalah seorang pedagang di pasar, dan bapak sasti mempunyai sawah yang cukup luas. Saat ini Sasti duduk dibangku SD kelas enam dan sebentar lagi akan memasuki waktu ujian. Sasti sangat ingin melanjutkan sekolah, agar cita-citanya menjadi seorang perawat tercapai. Sasti bermimpi ingin melanjutkan SMP, SPK, kemudian masuk di AKPER.Begitu indahnya jika semua itu tercapai.
Saat Sasti sedang makan malambersamaEmak danBapak, tiba-tiba Emak berbicara agar Sasti setelah lulus nanti tidak usah melanjutkan sekolah, lebih baik membantu Emak berdagang di pasar. Dan nanti juga akan dibelikan kios beserta isinya oleh Kadis. Sasti terkejut mendengar halitu. Sasti membantah, dan tetap tidak mau menerima permintaan itu. Apalagi hal itu ditambah bersangkurtan dengan Kadis. Kadis adalah calon lurah di desa Sasti. Namun Sasti sangat tidak suka dengannya karena sifat Kadis yang seenak dansemaunya sendiri.
            Detik-detik ujian pun tiba. Sasti semakin giat belajar. Setiap hari Sasti selalu belajar kelompok dengan Sarah. Sarah adalah sahabat Sasti sejak kecil. Sasti sering bermain dengan Sarah. Mereka juga sering berbagi cerita. Sasti juga menceritakan tentang keinginan Kadis untuk berdagang di pasar.
            Kadis semakin sering datang menemui Sasti. Kadis selalu membujuk Sasti untuk mau berdagang di pasar. Sasti semakin tidak menyukai hal itu. Sasti selalu bersikap acuh kepada Kadis. Sikap Sasti yang seperti itu, membuat bapak dan Emak marah. Buat apa sekolah, lebih baik bantu-bantu emak di pasar. Anak perawan buat apa sekolah tinggi, kalau sudah bisa bantu emak dagang, berarti itu sudah bisa cari uang, itu sudah cukup.
            Sasti dan Sarah akhirnya lulus ujian juga. Sarah ingin masukke SMP satu, dan berharap Sasti juga masuk kesana. Agar bias bersama-sama lagi. Sasti sedang kebingungan, apa yang harus ia lakukan. Emak dan bapak tidak mengizinkannya untuk melanjutkansekolah, sedangkan Sasti sangat ingin melanjutkan sekolah. Namun, untuk hal ini Sasti tidak menceritakannya kepada Sarah. Dan akhirnya Sasti teringat, ia punya tabungan.Uang saku yang selma ini diberikan Emak masih tersimpan sebagian dicelengan kuda-kudaandidalam lemari kamarnya. Sasti tidak tahu berapa jumlahnya, tapi pasti cukup untuk mendaftar di SMP dan membeli satu stel bajuseragam biru-putih. Sasti tidak perlu jajan di sekolah. Ia harus bisa menahan keinginan untuk jajan. Yang penting ia harus sekolah.
            Beruntung orang tua Sarah ikut membantu apa saja yang harus dipersiapkannya agar bisa mendaftar di SMP. Tapi Sasti tidak berkata apa-apa tentang orang tuanya. Dan akhirnya Sasti diterima juga di SMP Satu bersama Sarah. Begitu suka-citanya, Sasti sampai meneteskan air mata. Sasti berfikir, ia bisa sekolah tanpa setahu orangtuanya. Tinggal bagaimana caranya mendapat uang untuk membeli buju buku pelajaran. Orangtuanya masih memberi uang setiap hari untuk jajan, dan Sasti benar-benar puasa dari segala jajanan. Uang itu ditabungnya untuk keperluan sekolahnya.
            Sasti membungkus seragamnya. Bersama tas lusuhnya, seragam dan sepatunya ia masukkan ke dalam tas kresek besar hitam. Lalu ia membuka jendela kamarnya, menjatuhkan bungkusan itu lebih dulu, baru ia melompat keluar. Kemudian baru ditutupnya jendela kamarnya rapat-rapat. Setelah keluar kampung dan berjalan beberapa ratus meter dijalan raya, ia sampai ke sebuah masjid di pinggir jalan. Saat ia telah memastikan tidak ada seorangpun  yang memperhatikan, ia segera masuk ke dalam masjid, langsung lewat pintu samping dan menuju ke kamar kecil yang terletak agak dibelakang. Ia masuk kesana, menguncipintunya dan mulai mengganti pakaian rumahnya dengan seragamnya. Hal itu Sasti lakukan pula saat setelah pulang sekolah, mengganti seragamnya dengan pakaian rumahnya.
            Sasti ingin bekerja untuk mendapat uang guna biaya sekolah. Seperti biasa, Sasti selalu berderita dengan sarah. Namun Sasti tidak menceritakan alasan sebenarnya kepada Sarah. Sarah tidak percaya Sasti inginbekerja, tapi setelah Sasti mencari alasan yang tepat akhirnya Sarah pun percaya.Akhirnya Sarah setuju dan Sarah mempunyai saran untuk bekerja di Pak de Suro membuat batu bata.
            Ternyata bekerja membuat batu bata membuat Sarah sakit.Hingga Sarah di opname di puskesmas.Teman-teman sekolah datang menengok. Mereka masih berpakaian seragam SMP. Emak dan bapak terkejut karena Sasti tidak melanjutkan sekolah tapi kenapa ada anak-anak datang menengok. Setelah mereka pulang Emak bertanya kepada Sasti, tapi Sasti menjelaskan itu semua adalah teman-teman SD nyadulu.
            Setelah Sasti sembuh, Sasti kembali bersekolah seperti biasanya. Namun Sasti tidak bekerja lagi di Pakde Suro lagi, karena hal itu terlalu berat untuknya, dan pasti Pakde Suro tidak mengizinkan mereka untuk bekerja lagi.
            Saat pulang sekolah, tiba-tiba hujan turun kemudian Sasti berteduh di depan toko kangTohir. Setelah berbincang-bincang, tiba-tiba Kang Tohir menawarkn Sasti untuk bekerja di toko bukunya. Sebuah kabar gembira buat Sasti, selain ia mendapat uang, ia juga dapat menambah wawasan disana. Sasti teringat dengan Sarah, bagaimana dengan Sarah yang selama ini yang selama ini selalu menemaninya, karena pekerjaan ini hanya untuk satu orang. Sasti merasa tidak enak dengan Sarah, kemudian Sasti berusaha. untuk menjelaskannya kepada Sarah dan  beruntung Sarah tidak marah kepadanya.
            Saat pulng sekolah, Sasti bertemu dengan Emak dan bapaknya di depan gerbang. Mereka terkejut, spontan Emak langsung menarik lengan sasti untuk diajak pulang. Setelah sampai di rumah, Emak bertanya tentang apa yang sebenarnya terjadi. Kemudian sasti menjelaskannya. Mulai dari  persiapan masuk SMP, saat berangkat dan pulang sekolah, sampai bekerja secara diam-diamnya. Emak dan bapak Sasti sangat terkejut mendengar hal itu. Emak meneteskan air matanya. Sasti memeluk Emak dan meminta maaf. Emak kemudian tersadar dan mau membiayai Sasti untuk sekolah yang tinggi. Sungguh bahagia sasti mendengar hal itu,. Dan di keesokan harinya, Sasti akan bercerita kepada Sarah tentang bagaimana perjuangannya selama ini agar bisa terus  sekolah. Dan sahabatnya itu pasti akan terkejut, terlongong-longong, dan ia punya kesempatan untuk...... menjitaknya !!!!












2.2 Struktur Cerita
2.2.1. Tema
- Pengertian Tema Menurut The Liang Gie (1976), secara garis besar tema merupakan ide pokok yang dipersoalkan dalam karya seni. Ide pokok suatu karya seni dapat dipahami atau dikenal melalui pemilihan subject matter (Pokok soal) dan judul karya. Pokok soal dapat berhubungan dengan nilai estetis atau nilai kehidupan, yakni berupa : objek alam, objek kebendaan, suasana atau peristiwa yang metafora atau alegori.
- Tema Proyek Akhir 2012 Heritage a. Pengertian Heritage Heritage adalah segala sesuatu hasil rekayasa manusia melalui kemampuan cipta, rasa, karsa, dan karya manusia itu sendiri. Dari keteraturan dalam kehidupan suatu masyarakat hanyadimungkinkan karena adanya sistem tradisi dan kebudayaan itu sendiri.
-Menurut Chambers,E. (1985) dalam bukunya Applied Anthopolorg, mengatakan Culture is not what people do, but the ideas and standars which guide their be havior . Budaya merupakan seluruh aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan manusia. Dimana budaya telah mewaris
Tema dalam novel Sasti karya Nr Ina Huda yaitu sebuah jiwa semangat yang tinggi demi menggapai cita-citanya. Dalam kutipan novel Sasti yang terdapat pada halaman 29.
Uang saku yang selama ini diberikan Emak masih tersimpan sebagian di celengan kuda-kudaan di dalam lemari  kamarnya. Ia tak tahu berapa jumlahnya, tapi pasti cukup untuk mendaftar di SMP dan membeli satu stel baju seragam biru-putih. Ia tak perlu jajan di sekolah. Ia harus bisa menahan keinginannya untuk jajan. Yang penting ia harus sekolah.
2.2.2  Tokoh dan Penokohan
Tokoh merupakan pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita fiksi sehingga peristiwa itu mampu menjalin cerita, atau tokoh ialah pelaku dalam karya sastra. Tanpa tokoh alur tidak akan pernah sampai pada bagian akhir cerita.
Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan atau melukiskan tokoh dalam cerita yang ditulisnya. Dalam penokohan, watak atau karakter seorang tokoh dapat dilihat dari tiga segi, yaitu melalui:
1.Dialog tokoh.
2.Penjelasan tokoh.
3.Penggambaran fisik.
A. Sasti
Sasti didalam novel ini memiliki sifat yang rajin. Seperti kutipn yang terdapat dihalaman 11
Ia berjongkok dengan terengah-engah. Tangannya cekatan menyambar sekeranjang kecil wortel dan memsukkannya ke dalam keranjang besar.
Sasti juga mempunyai jiwa semangat tinggi. Seperti kutipan yang terdapat dihalaman 108
Setelah menyimpan seragam dan tas serta sepatu di rumah, aku pergi lagi buat kerja. Aku memang capek tapi aku senang karena bisa terus dapat ilmu. Apa artinya rasa capek kalau yang ku peroleh leih besar lagi ? capeknya jadi ndak terasa.
B. Emak
Emak memiliki sifat yang belum berfikiran secara modern. Seperti dalam kutipan yang terdapat dihalaman 21
Ah, itu ndak masalah buat emak. Bagi emak yang penting kamu bias berdagang, jaman sekarang cari duit susah, jadi harus belajar cari duit sejak kecil.
Selain itu emak juga memiliki sifat yang lemah lembut. Seperti dalam kutipan yang terdapat dihalaman 110
Apakah Emak harus marah karena kamu menjadi anak yang baik ? karena kamu berpikiran lebih pintar daripada Emak yang tidak menegenal bangku sekolah ini? Apakah Emak harus marah karena memiliki anak yang cerdas seperti kamu?
C. Bapak
Bapak memiliki sifat yang belum berfikiran secara modern. Seperti dalam kutipan yang terdapat dihalaman 19
Lha, sekolah tinggi buat apa ? Perempuan kan ujung-ujungnya ke dapur juga.
Bapak juga memiliki sifat yang pergatian. Seperti dalam kutipan yang terdapat dihalaman 71
Bapak seperti baru tersadar, dan secepat kilat ia meraih tubuh putri tunggalnya itu dan memondongnya ke rumah mantri Misran di gang sebelah. Jarak rumah dengan rumah sang mantra cukup jauh tetapi bapak seakan tak menyadari jarak itu. Ia berlari tanpa menengok-menengok lagi sementara Emak mengikutinya dari belakang dengan mulut yang tak henti-hentinya merancau dan airmata yang bercucuran.
D. Sarah
Sarah memiliki sifat ringan tangan. Seperti dalam kutipan yang terdapat dihalaman 10
Tunggu, Sas ! Aku bantu kau bawa dagangan emakmu !
Sasti juga memiliki sifat baik hati. Seperti dalam kutipan yang terdapat dihalaman 97
Bukankah kita selalu melalui bersama susah dan senang ? Nah, kalau memang kerja di toko buku itu rejekimu, aku ikhlas, kok. Tapi aku tetep mau membantu. Hitung-hitung sambil ngangsu ilmu, baca-baca. Beres, to ?


E. Kadis
Kadis memiliki sifat yang suka berfoya-foya. Seperti dalam kutipan yang terdapat dihalaman 33
Menjelang hari pemilihan lurah, kesibukan mulai terlihat di kampungnya yang sebagian warganya pendukung Kadis. Beberapa hari berturut-turut keluarga Kadis menggelar acara makan bersama besar-besaran. Seisi kampung tumpah-ruah menikmati hidangan yang berlimpah. Seekor kerbau telah disembelih. Juru masak didatangkan dari lain desa. Dan Kadis dengan royalnya menghambur-hamburkan uang.
2.2.3. Setting/ Latar
Pengertian Latar/setting menurut para ahli:
-Menurut Nadjid (2003:25) latar  ialah penempatan waktu  dan tempat beserta lingkungannya dalam prosa fiksi
- Menurut pendapat Aminuddin (1987:67), yang dimaksud dengan setting/latar adalah latar peristiwa dalam karya fiksi baik berupa tempat, waktu maupun peristiwa, serta memiliki fungsi fisikal dan fungsi psikologis.
A. Latar Tempat
Latar tempat Novel Sasti berada di pasar. Seperti dalam kutipan halaman 10
Masuk pintu terlihat utama pasar, beberapa pedagang terlihat memberesi dagangannya. Ia menerobos keramaian orang yang mulai gegas langkahnya, menyelusup di antara ketiak-ketiak yang asam, berbelok dua kali dan melihat Emak sedang jongkok memasukkan beberapa jenis dagangan yang diperkirakan laku di rumah, ke dalam karung.
Selain itu latar tempat didalan novel Sasti yaitu di sawah. Seperti dlam kutipan halam 29
Ia tak pergi kemana-mana. Ia hanya berada di sawah sepanjang hari. Tidur-tiduran di dangau sambil berpikir, alangkah senangnya jika ia bisa sekolah di SMP.
B. Latar Waktu
Latar waktu dalam novel Sasti karya  Nr Ina Huda yaitu sore hari. Seperti kutipan pada halaman 23
Ketika azan asar terdengar, Sasti berlari pulang, dan setelah mandi dengan cepat ia mengambil AL-Quran dan berlari ke musholla ia akan ikut salat berjamaah lalu mengaji, bersama Sarah dan teman-teman yang lain.
C. Latar Suasana
Latar Suasana dalam novel Sasti yaitu iba. Seperti kutipan dalam halaman 37
Bibir Sarah terbuka, tapi urung keluar kalimat. Ia memandang Sasti lama, lama sekali, seolah ia mencoba mengenali kembali sahabatnya ini, dan tiba-tiba ia berdebar saat melihat mata Sasti yang memerah dengan bibir menggeletar.
2.2.4 Alur
Alur adalah untuk menjelaskan jalan sebuah cerita, mulai dari prolog, bagian utama, akhir / klimaks, dan epilog (jika ada). 
Pengertianya alur Seperti ini  :

1.Alur Maju :
Ceritanya bergerak maju. Contoh sederhananya adalah misalnya cerpen itu awalnya menceritakan tentang seorang anak kecil dan berkembang / berakhir saat dia telah remaja.
2. Alur Mundur :
Cerita bergerak mundur, alias flashback. Biasanya bercerita tentang latar belakang sebuah kejadian. Misalnya cerita tentang seorang mantan veteran yang membayangkan kisah hidupnya di masa muda.
3. Campuran :
Adalah cerita yg memiliki campuran alur maju dan mundur.

Di dalam novel Sasti karya Nr Ina Huda menggunakan alur maju. Seperti dalam kutipan halaman 29
Biar. Biar semua orang kampung tahu Emak itu tak bisa mendidik anak tunggalnya. Emak dan Bapak ingin aku jadi bodoh.
2.2.5 Sudut Pandang
Cara pengarang menampilkan para pelaku dalam cerita yang dipaparkannya disebut sudut pandang, atau biasa diistilahkan dengan point of view (Aminuddin, 1987:90).
Di dalam novel Sasti karya Nr Ina Huda menggunakan sudut pandang orang pelaku utama serba tahu. Seperti kutipan pada halaman 41
Ia mulai membungkus seragamnya. Bersama tas lusuhnya, seragam dan sepatunya ia masukkan ke dalam tas kresek besar hitam.
2.2.6 Amanat
Amanat adalah pesan yang terkandung dalam novel. Pesan tersebut umumnya merupakan ajaran moral yang bersifat mendidik.
Amanat yang dapat diambil dari novel  Sasti  yaitu
- Semangat yang tiada putus-putusnya
- Rela bekerja keras demi menggapai cita-cita
- Dalam keadaan seperti apapun tidak pernah lalai untuk mengerjakan ibadah
 2.3 Nilai Moral
Nilai moral merupakan sistem nilai utama antara nilai-nilai yang ada dalam diri manusia dengan nilai-nilai yang ditemukan dalam sebuah era atau bangsa. Nilai moral ini adalah nilai yang menjadikan manusia berharga, baik, dan bermutu sebagai manusia.  Nilai moral untuk masyarakat tertentu meliputi nilai yang memajukan manusia, antara lain internasionalisme dan kerjasama antarbangsa.
Nilai moral dalam novel Sasti karya Nr Ina Huda yaitu masih terjalinnya rasa gotong royong. seperti dalam kutipan halaman 13
Sarah dengan cekatan segera ikut membantu mendorong gerobak butut Pakde Kliwon  yang  setiap hari mengangkut dagangan dari dan ke pasar dengan upah sekadarnya. Tetapi dari hasil mengangkut itu ia bisa hidup dengan satu istri dan dua anak meski sering pas-pasan. Namun para pedagang umumnya suka memberi barang dagangannya yang masih tersisa banyak. Lumayan untuk dimasak istrinya di rumah.
2.4 Nilai Religius
Nilai religius ini memfokuskan relasi manusia yang berkomunikasi dengan Tuhan. Scheler mengungkapkan bahwa dalam hubungan dengan Tuhan, manusia mendapatkan pengalaman mengagumkan yang tak terhapuskan mengenai Personalitas luhur yang digambarkan secara metaforis dalam dogma-dogma agama, ritus-ritus, dan mitos. Untuk memahami nilai religius ini, hanya dengan iman dan cinta terhadap manusia dan dunialah manusia menyadari bahwa Tuhan itu merupakan Pencipta, Yang Mahatahu, dan Hakim bagi dunia ini. Melalui nilai religius ini, manusia berhubungan dengan Tuhannya melalui kebaktian, pujian dan doa, kesetiaan dan kerelaan berkurban bagi Tuhan.
Nilai religius dalam novel Sasti karya  Nr Ina Huda yaitu ketekunan dalam melaksanakan ibadah. Seperti kutipan pada halaman 83
Sasti segera meraih kitab Al-Quran itu dan mulai membuka-bukanya. Terlihat olehnya surat Al-Insyirah, dan mulai membacanya.





BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
* Mendapatkan banyak pengalama dn pembelajaran setelah menganalisis novel Sasti karya Nr. Ina Huda ini
* Setelah kita membaca novel ini maka baru kita akan mendpatkan pelajaran yang istimewa.
3.2 Saran
* Agar pengarang lebih kreatif dalam mencari ide-ide dalam kisah novel ini.
* Perbanyak tokoh dan permasalahan didalam novel ini, sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi pembaca
.









DAFTAR PUSTAKA

Huda, Nr Ina.2006.Sasti.Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
http://id.wikipedia.org/wiki/Aksiologisme
httpss3.bukalapak.com/://system/images/1/2/5/9/4/6/6/3/medium/sasti-001.jpg













LAMPIRAN

No comments:

Post a Comment