MAKALAH
INTELEGENSI
Disusun Guna Memenuhi Tugas Psikologi Umum
Dosen Pengampu:
Reza Ahmadiansyah,M.Si
Oleh:
Rizki
noor azizah (23010-15-0065)
Ani
maskhanatul ulfa (23010-15-0066)
Ir’addin (23010-15-0067)
Syifa
fitri choirulloh (23010-15-0068)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM (PAI)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI
SALATIGA
2015
BAB
I
PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang
Bahwa
tiap individu (manusia maupun hewan) mempunyai kekhususanya sendiri yang
membedakanya dengan individu-individu lainya,sudah lama di dasari orang. Kalau
kita pandangi orang-orang yang berada di sekitar kita,maka secara sepintas lalu
saja sudah akan nampak bahwa mereka itu berlain-lainan satu sama lain.ada yang
gemuk,ada yang khurus,ada yang tampan,ada yang cantik,ada yang kurang menarik
wajahnya,ada yang kuat,ada yang lemah,ada yang pintar,juga ada yang bodoh,dan
lain sebagai nya.secara lebih mendalam hal ini di pelajari di dalam spikologi
dan menjadi dasar dari pada hal-hal yang akan kita bahas di sini yaitu
kekhususan taraf kecerdasan.
Individu
memperoleh kecapakan tertentu bukan karena perkembangan dan pengalaman
hidupnya. Memang semua orang dianugerahi Tuhan berupa potensi dasar dan
kapasitas yang berbeda-beda untuk berperilaku intelegen. Kecakapan dapat
dibedakan menjadi dua hal yaitu:
Kecakapan
nyata merupakan kecakapan yang didapat dari kehidupan nyata, baik pengalaman
hidup sendiri maupun dari mempelajari kehidupan orang lain. Jadi kecakapan ini
dapat diperoleh individu melalui belajar dan belajar .
Kecakapan
potensial adalah suatu kecakapan yang didapatkannya dari bawaan atau keturunan,
yang mungkin bisa berupa abilitas dasar umum (general intellegence) dan ailitas
dasar khusus dalam bidang tertentu (bakat, aptitudes)
Kesimpulannya
tentu kita sebagai orang yang gragas pastinya masih penasaran mengenai seluk
beluk intelegensi dan bakat?
B.RUMASAN
MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis
mempunyai beberapa rumusan diantanya:
1.Apakah pengertian intelegensi?
2.Apa saja tingkat kecerdasan?
3.Apa saja macam-macam intelegensi?
4.Apa faktor-faktor yang mempengaruhi
intelegensi manusia?
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Intelegensi
Andaikan pikiran kita adalah
senjata, bagaimanakah kualitas dari semjata itu, tajam atau tidak? Membicarakan
tentang tajam atau tidaknya kemampuan berfikir tidak lain kita bicarakan
intelegensi intelegensi (kecerdasan).sehubungan dengan ini perlu diketahui
lebih dahulu apakah intelegensi itu?.
Intelegensi
berasal dari bahasa inggris “intelelligence”yang juga berasal dari bahasa latin
yaitu “intellecus dan inteligentia atau inteilegere” teori intelegensi pertama
kali ditemukan oleh Spearman dan wyn jones pol pada tahun 1951. Sperman dan wyn
mengemukakan adnya konsep lama mengenai sesuatu kekuatan (power) yang dapat
melengkapi akal pikiran manusia tunggal pengetahuan sejati. Kekuatan tersebut dalam
bahasa yunani disebut dengan “nous” sedangkan penggunaan kekuatanya disebut
“noeseis”. Intelegensi berasal dari kata latin yang berarti memahami, jadi
intelegensi adalah aktivitas atau perilaku yang merupakan perwujudan dari daya
atau potensi untuk memahami sesuatu.
Meskipun semua orang tahu apa yang kira-kira
di maksudkan dengan intelegensi atau kecerdasan itu,Namun sukar untuk
mendefinisikanhal ini dengan tepat.Banyak definisi yang diajukan oleh para
sarjana,namun satu sama lain berbeda,sehingga tidak memperjelas persoalan.
Oleh karena nyatanya sukar sekali
mendefinisikan intelegensi secara tepat.Maka saya di sini akan memberikan
ilustrasi saja tentang apa yang di maksud dengan intelegensi.ilustrasi memang
tidak dapat membatasi dengan tegas tentang suata hal,tetapi setidak
tidak-tidaknya memberikan gamabaran yang jelas mengenai hal itu.
Kalau kita memandangi sebuah
kursi.misalnya,maka perbuatan kita disebut presepsi.Bayangan kursi ,Melalui
saluran tertuntu di proyeksikan di otak dan kita dapat melihat kursi.Tetapi
kalau kita dalam melihat kursi itu,kita juga memperhatikan jenis kayunya,teknik
pembuatanya dan memperhatikan bagaimana caranya membuat kursi itu menjadi lebih
bagus,maka perbuatan itu sudah menuntut intelegensi.Bayangan terhadap kursi
tidak lagi hanya di proyeksikan melalui saluran yang sederhana ke otak
kita,melainkan melalui berbagai saluran yang rumit dalam otak dan susunan
syaraf kita.ditangkap diolah dan di analisa.
Contoh lain,Seseorang mengamati
taman bunga .ini adalah persepsi.tetapi kalau ia mulai mengamati bunga-bunga
yang sejenis atau mulai menghitung beberapa bunga bewarna merah yang ada di
taman itu,maka perbuatanya sudah merupakan perbuatan yang ber intelegensi.
Dari contoh-contoh di atas dapat
kita lihat bahwa perbuatan yang ber intelegensi adalah perbuatan yang lebih
dari sekedar kemampuan untuk presepsi biasa.
Selain itu ada juga defenisi
intelegensi menurut para ahli:
1.Menurut
English dan English dalam bukunya “A Comprehensive Dictionary of Psikological
and Psychoalitichal terms”.
Istilah
intelect berarti:
Ø kemampuan mental di mana manusia dapat berfikir.
Ø suatu rumpun nama untuk proses kognitif,terutama untuk aktifitas
yang berkenaan dengan berfikir (misalnya penghubungan,menimbang,memahami).
Ø kecakapan terutama kecakapan yang tinggi untuk berfikir (bandingkan
dengan intelligence.intelligence=intellect).
2.Menurut kamus
webster new world dictionary of the american languange.
Ø kecakapan untuk berpikir mengamati atau mengerti kecakapan untuk
mengamati hubungan dan sebagainya.dengan demikian kecakapan berbeda dengan
demikian kecakapan ber beda dari kemauan dan perasaan.
Ø kecakapan mental yang sangat.
Ø .Pikran atau intelegensi.
3.Menurut
George D.stodard
Intelegensi adalah kecakapan dalam
menyatakan tingkah laku, yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Ø Memiliki tingkat kesukaran
Ø Komplek
Ø Ekonomis
Ø Memiliki daya adaptasi dan tujuan
Ø Menunjukan kemurnian.
4.Menurut
William stem
Intelegensi merupakan kapasitas atau
kecakapan umum pada individu secara sadar untuk menyesuaikan pikiran pada
situasi yang di hadapinya.
5.Freeman
(1959) memandang intelegensi sebagai:
Ø kemampuan untuk menyatukan pengalaman-pengalaman
Ø Kemampuan untuk belajar dengan lebih baik
Ø Kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang sulit dengan
memperhatikan aspek psikologis.
Taraf kecerdasan
umum tiap orang berbeda-beda.Hal ini antara lain sudah di tentukan atau
merupakan pembawaan sejak lahir,Di samping terdapat orang-orang yang
pandai,terdapat pula orang-orang yang bodoh.sedangkan yang terbanyak adalah
yang taraf rata-rata.menyadari hal ini,sejak lama telah di usahakan dalam
spikologi untuk mengukur taraf intelegensi pada manusia.bahkan juga pada
hewan.setelah melalui beberapa eksperimen,terbukti bahwa mengukur taraf intelegensi secara langsung tidak
mungkin,sebabnya antara lain adalah karena konsep mengenai intelegensi itu
sendiri tidak pernah jelas.Meskipun demikian,para sarjana percaya bahwa taraf
intelegensi itu dapat di perkirakan melalui pengukuran terhadap beberapa aspek
kemampuan khusus tertentu.hal itu dapat di samakan (analogi),dengan cara-cara
yang di pergunakan untuk mengukur listrik,bukan listrik nya yang di ukur
melainkan panas,reaksi-reaksi kimia atau efek-efek maghnetis yang di hasilkan
listrik itulah yang di ukur.melalui pengukuran tidak lansung itu di perkirakan
kekuatan alur listrik yang bersangkutan.
Dalam
psikologi,pengukuran intelegensi di lakukan dengan alat-alat psikodiagnostis
tertentu (spikometri) yang oleh awam di sebut spikotes.[1]
B.Tingkat
kecerdasan
Kemampuan menyesuaikan diri dengan
keadaan yang baru tidak sama untuk tiap-tiap makhluk hidup. Kecerdasan itu
bertingkat-tingkat mungkin ad berbagai tingkat kecerdasan tetapi dalam uraian
ini hanya ada beberapa tingkat kecerdasan.
a).kecerdasan
binatang
Banyak orang yang keberatan dengan
istilah ini,karena hanya mau menngunakan istilah itu pada manusia saja.tetapi
pendapat yang menolak perbuatan tersebut dapat di jelaskan dengan contoh-contoh
berikut:
W.kohler (ahli ilmu jiwa jerman)
menggunakan se ekor kera dalam percobaanya,kera tersebut di kurung di dalam
kandang dan di luar kandang di letakan sebuah pisang yang jauh jarak nya,dalam
kandang di letakan sebuah tongkat.kera mencoba meraih-raih pisang berkali-kali
tetapi tidak berhasil,akhirnya kera tersebut menggunakan tongkat tersebut untuk
mengambil pisang. W.kohler melakukan percobaan ke 2,tetep menggunakan se ekor
kera yang di kurung di dalam kandang dan sebuah pisang yang jauh
letaknya,tetapi kali ini kohler meletakan 2 tongkat dan memperjauh pisang
tersebut.saat kera tidak bisa menjangkau pisang dengan 1 tongkat .
Jadi kesimpulanya: percobaan
tersebut adalah kita mencoba menyesuaikan diri dengan keadaan,padanya timbul
suatu yang baru adalah yang tidak terkandung di dalam kekuatan naluri.kera
dapat menolong dirinya dengan suatu yang asing baginya.maka kelakuan dapat di
sebut intelegensi.kecerdasan pada bintang ini sangat terbatas.
kecerdasan
binatang sangat terbatas,yakni terikat pada suatu yang kongrit.Demikian pula
kecerdasan yang di miliki oleh kera,tidak dapat berkembang,karena tidak
berkembang bahasa pada hewan.
b).kecerdasan anak-anak
anak kecil yang umur +1
tahun (belum dapat berbicara),oleh karena itu umur anak-anak kira-kira 1 tahun
sering di sebut umur simpanse namun lambat laun anak yang tadinya berumur 1
tahun dapat berbicara itulah yang membedakan anak dan kera.
c).kecerdasan
manusia di tinjau dari:
1.penggunaan
bahasa:
Ø dapat menyampaikan isi jiwa
Ø dapat berhubungan atau menjalin komunikasi
Ø dengan bahasa manusia dapat menceritakan kejadian hari yang lalu
maupun yang sedang di alami
Ø dengan bahasa manusia dapat membangun kebudayaan.
2.pengunaan
perkakas/alat:
Jadi mausia dapat menggunakan alat yang cocok untuk dirinya yang layak untuk digunakan manusia pada
mestinya.
3.mendapatkan
perkakas
Manusia
juga layak mendapatkan perkakas yang di sukai oleh dirinya.
4.membuat
perkakas
Kita sebagai manusia yang kreatif atau dapat menciptakan sesuatu
tentu bisa membuat atau mendisai sendiri bentu-bentuk motif dari perkakas yang
akan di buat.
5.memelihara perkakas
Manusia harus pandai memelihara
perkakas dan mengembangkan perkakas untuk anak cucu kita di masa depan.
C.Macam-macam
intelegensi
a).Intelegensi
terikat dan bebas.
Intelegensi terikat ialah intelegensi
suatu makhluk yang bekerja dalam situasi-situasi pada lapangan pengamatan yang
berhubungan langsung dengan kebutuhan vital yang harus segera di
puaskan.misalnya intelegensi binatang dan anak yang belum berbahasa.
Intelegensi bebas,terdapat pada
manusia yang berbudaya dan ber bahasa.Dengan inteligensi orang selalu ingin
mengadakan perubahan-perubahan untuk mencapai suatu tujuan.kalau tujuan telah
dapat di capai,manusia ingin mencapai tujuan yang lain lebih tinggi dan lebih
maju,untuk hal-hal tersebut manusia menggunakan intelegensi bebas.
b).Intelegensi menciptakan (kreatif) dan meniru (eksekutif).
Intelegensi mencitakan ialah kesanggupan menciptakan tujuan-tujuan
baru dan mencari alat-alat guna mencapai tujuan itu,intelegensi kreatif
menghasilakan pendapat-pendapat baru.seperti contoh:kereta api,radio.
Intelegensi meniru yaitu kemampuan menggunakan dsn mengikuti
pikiran/hasil penemuan orang lain,baik yang di buat,di ucapkan ataupun di
tulis.
Macam-macam tes intelegensi:tes
binot binet dan simon,dua-duanya bangsa prancis.menyelidiki integensi anak anak
berumur antara 3-15 tahun.untuk 5 tahun di ajukan pertanyaan ,yang tidak ada
pengetahuan sekolah.isinya antara lain meniru-niru kalimat,menebut deretan
angka-angka membuat kalimat dengan 3 perkataan dan sebagainya.
D.Faktor-faktor
yang menentukan intelegensi manusia.
a.pembawaan
Intelegensi bekerja
dalam suatu situasi yang berlainan-lainan tingkat kesukaranya .sulit tidaknya
mengatasi persoalan di tentukan pula oleh pembawaan.
b.kematangan
Kecerdasan tidak tetap
statis tetapi dapat bertumbuh dan berkembang.tumbuh dan berkembang jasmani,umur
dan kemampuan-kemampuan yang lain yang di capai (mematangnya).
BAB
III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas bisa di
simpulkan bahwa: Intelegensi merupakan sesuatu kemampuan individu yang
menunjukan kualitas kecepatan,ketepatan,dan keberhasilan dalam
bertindak,berbuat atau memecahkan masalah yang di hadapi.tingkat kecerdasan itu
juga macam-macam: seperti kecerdasan binatang, kecerdasan pada anak-anak, kecerdasan
manusia,dan semua itu berbeda-beda tingkat kecerdasanya.dan semua itu ada juga
faktor-faktor yang menentukan intelegensi manusia,mungkin dari faktor
pembawaannya atau faktor kematangan.dan semua itu berpengaruh dalam integensi.
B.Saran
Kami mengharapkan agar apa yang
telah di jelaskan di atas di pahami oleh pembaca sekalian,sekaligus semoga
dapat bermanfaat bagi kita semua.selanjutnya kritik dan saran dari pembaca
sangatlah kami harapkan guna memperbaiki dalam membuat makalah berikutnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Fauzi,ahmad
1997.psikologi umum.Bandung:CV,Pustaka setia sabri.
Wirawan,sarito
2001.pengantar umum psikologi.PT,Bulan
bintang.
Suryabrata,sumadi
2005.psikologi pendidikan:jakarta:PT,Raja grafindo. http://www.academia.edu/10964731/Peranan_Intelegensi_dalam_Belajar
No comments:
Post a Comment