Daftar
Isi
Halaman
Judul..................................................................................................................... 1
Daftar
Isi............................................................................................................................. 2
Lembar
Pengesahan……………......................................................................................... 3
Kata
Pengantar.................................................................................................................... 4
Moto
dan Persembahan....................................................................................................... 5
BAB
I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah......................................................................................... 6
1.2 Permasalahan.......................................................................................................... 6
1.3 Tujuan..................................................................................................................... 6
1.4 Manfaat.................................................................................................................. 6
BAB
II Analisis dan Pembahasan ...................................................................................... 7
BAB
III Penutup
3.1 Simpulan................................................................................................................. 18
3.2 Saran....................................................................................................................... 18
Daftar
Pustaka..................................................................................................................... 19
Lampiran.............................................................................................................................. 20
LembarPengesahan
Makalah
ilmiah yang berjudul SASTI karyaNr
Ina Huda sebuah tinjauan sosiologi sastra
Hari : Kamis
Tanggal : 16 April 2015
Semarang,
16 April 2015
Guru Pengampu, Kepala
Sekolah,
Hj. Muawanah, S.Pd H.M.Malzum Adnan
NIP.196910212005012002 NIP.195506161977011001
Kata
Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Iinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
karya tulis ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Karya tulis ini membahas mengenai
novel SASTI. Karya tulis ini saya akui masih banyak
kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya
harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan karya tulis ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan karya tulis
ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT selalu meridhoi segala usaha kita.
Amin
Semarang, 16 April 2015
Penulis
Devinda Choirunnisya
Moto
dan Persembahan
·
Moto
Yakin, Ikhlas dan Istiqomah
- Berangkat dengan penuh keyakinan
- Berjalan dengan penuh keikhlasan
- dan Istiqomah dalam menghadapi cobaan
Dalam hidup selalu ada kesusahan. Dalam kesusahan selalu ada banyak
kemudahan.
·
Persembahan
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rakhmat dan hidayahnya
yang telah memberikan kekuatan, kesehatan dan kesabaran untuk ku dalam
mengerjakan karya tulis ini. Terimakasih untuk Ibu Hj. Muawansh selaku guru
pembimbing dalam karya tulis ini. Terimakasih juga untuk teman-temanku XI IPA 2
yang telah memberi semangat.
Bab
1
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang Masalah
SusKarya tulis ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang
diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan,
peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu
dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.
Novel adalah bentuk sastra yang paling
popular di dunia. Bentuk sastra ini paling banyak dicetak dan paling banyak
beredar, lantaran daya komunitasnya yang luas pada masyarakat (Jakob Sumardjo
Drs).
1.2
Rumusan Masalah
a.
Bagaimana ringkasan Novel Sasti
karya Nr Ina Huda ?
b.
Struktur apa saja yang terdapat dalam Novel Sasti ?
c.
Nilai apa saja yang dapat diambil dalam Novel Sasti ?
1.3
Tujuan Penelitian
a.
Dapat mengetahui secara singkat cerita Novel Sasti
b.
Dapat menganalisis struktur dalam Novel Sasti
c.
Dapat menemukan nilai yang terkandung pada Novel Sasti
1.4
ManfaatPenelitian
a.
Mengetahui isi dari novel Sasti
b.
Menambah wawasan dan pengalaman
c.
Media pembelajaran dalam
menganalisis sebuah novel
Bab
II
Analisis
dan Pembahasan
2.1
Sinopsis Cerita
Sasti adalah seorang
gadis kecil yang mempunyai semangat tinggi. Dalam kehidupan di desa, keluarga Sasti
tergolong dalam keluarga yang cukup mampu. Emak Sasti adalah seorang pedagang
di pasar, dan bapak sasti mempunyai sawah yang cukup luas. Saat ini Sasti duduk
dibangku SD kelas enam dan sebentar lagi akan memasuki waktu ujian. Sasti sangat
ingin melanjutkan sekolah, agar cita-citanya menjadi seorang perawat tercapai. Sasti
bermimpi ingin melanjutkan SMP, SPK, kemudian masuk di AKPER.Begitu indahnya
jika semua itu tercapai.
Saat Sasti sedang makan malambersamaEmak
danBapak, tiba-tiba Emak berbicara agar Sasti setelah lulus nanti tidak usah melanjutkan
sekolah, lebih baik membantu Emak berdagang di pasar. Dan nanti juga akan
dibelikan kios beserta isinya oleh Kadis. Sasti terkejut mendengar halitu. Sasti
membantah, dan tetap tidak mau menerima permintaan itu. Apalagi hal itu ditambah
bersangkurtan dengan Kadis. Kadis adalah calon lurah di desa Sasti. Namun Sasti
sangat tidak suka dengannya karena sifat Kadis yang seenak dansemaunya sendiri.
Detik-detik ujian
pun tiba. Sasti semakin giat belajar. Setiap hari Sasti selalu belajar kelompok
dengan Sarah. Sarah adalah sahabat Sasti sejak kecil. Sasti sering bermain dengan
Sarah. Mereka juga sering berbagi cerita. Sasti juga menceritakan tentang keinginan
Kadis untuk berdagang di pasar.
Kadis semakin
sering datang menemui Sasti. Kadis selalu membujuk Sasti untuk mau berdagang di
pasar. Sasti semakin tidak menyukai hal itu. Sasti selalu bersikap acuh kepada
Kadis. Sikap Sasti yang seperti itu, membuat bapak dan Emak marah. Buat apa
sekolah, lebih baik bantu-bantu emak di pasar. Anak perawan buat apa sekolah
tinggi, kalau sudah bisa bantu emak dagang, berarti itu sudah bisa cari uang,
itu sudah cukup.
Sasti dan Sarah
akhirnya lulus ujian juga. Sarah ingin masukke SMP satu, dan berharap Sasti juga
masuk kesana. Agar bias bersama-sama lagi. Sasti sedang kebingungan, apa yang
harus ia lakukan. Emak dan bapak tidak mengizinkannya untuk melanjutkansekolah,
sedangkan Sasti sangat ingin melanjutkan sekolah. Namun, untuk hal ini Sasti tidak
menceritakannya kepada Sarah. Dan akhirnya Sasti teringat, ia punya tabungan.Uang
saku yang selma ini diberikan Emak masih tersimpan sebagian dicelengan kuda-kudaandidalam
lemari kamarnya. Sasti tidak tahu berapa jumlahnya, tapi pasti cukup untuk
mendaftar di SMP dan membeli satu stel bajuseragam biru-putih. Sasti tidak perlu
jajan di sekolah. Ia harus bisa menahan keinginan untuk jajan. Yang penting ia
harus sekolah.
Beruntung orang
tua Sarah ikut membantu apa saja yang harus dipersiapkannya agar bisa mendaftar
di SMP. Tapi Sasti tidak berkata apa-apa tentang orang tuanya. Dan akhirnya Sasti
diterima juga di SMP Satu bersama Sarah. Begitu suka-citanya, Sasti sampai meneteskan
air mata. Sasti berfikir, ia bisa sekolah tanpa setahu orangtuanya. Tinggal bagaimana
caranya mendapat uang untuk membeli buju buku pelajaran. Orangtuanya masih memberi
uang setiap hari untuk jajan, dan Sasti benar-benar puasa dari segala jajanan. Uang
itu ditabungnya untuk keperluan sekolahnya.
Sasti membungkus seragamnya. Bersama
tas lusuhnya, seragam dan sepatunya ia masukkan ke dalam tas kresek besar
hitam. Lalu ia membuka jendela kamarnya, menjatuhkan bungkusan itu lebih dulu,
baru ia melompat keluar. Kemudian baru ditutupnya jendela kamarnya rapat-rapat.
Setelah keluar kampung dan berjalan beberapa ratus meter dijalan raya, ia
sampai ke sebuah masjid di pinggir jalan. Saat ia telah memastikan tidak ada
seorangpun yang memperhatikan, ia segera
masuk ke dalam masjid, langsung lewat pintu samping dan menuju ke kamar kecil
yang terletak agak dibelakang. Ia masuk kesana, menguncipintunya dan mulai mengganti
pakaian rumahnya dengan seragamnya. Hal itu Sasti lakukan pula saat setelah pulang
sekolah, mengganti seragamnya dengan pakaian rumahnya.
Sasti
ingin bekerja untuk mendapat uang guna biaya sekolah. Seperti biasa, Sasti
selalu berderita dengan sarah. Namun Sasti tidak menceritakan alasan sebenarnya
kepada Sarah. Sarah tidak percaya Sasti inginbekerja, tapi setelah Sasti mencari
alasan yang tepat akhirnya Sarah pun percaya.Akhirnya Sarah setuju dan Sarah
mempunyai saran untuk bekerja di Pak de Suro membuat batu bata.
Ternyata bekerja membuat
batu bata membuat Sarah sakit.Hingga Sarah di opname di puskesmas.Teman-teman sekolah
datang menengok. Mereka masih berpakaian seragam SMP. Emak dan bapak terkejut karena Sasti tidak melanjutkan sekolah tapi kenapa ada anak-anak datang menengok. Setelah mereka pulang Emak bertanya kepada Sasti, tapi Sasti menjelaskan itu semua adalah teman-teman SD nyadulu.
Setelah
Sasti sembuh, Sasti kembali bersekolah seperti biasanya. Namun Sasti tidak bekerja lagi di Pakde Suro lagi, karena hal itu terlalu berat untuknya, dan pasti Pakde Suro tidak mengizinkan mereka untuk bekerja lagi.
Saat pulang sekolah, tiba-tiba hujan turun kemudian Sasti berteduh
di depan toko kangTohir. Setelah berbincang-bincang, tiba-tiba Kang Tohir menawarkn Sasti untuk
bekerja di toko bukunya. Sebuah kabar gembira buat Sasti, selain ia mendapat
uang, ia juga dapat menambah wawasan disana. Sasti teringat dengan Sarah,
bagaimana dengan Sarah yang selama ini yang selama ini selalu menemaninya,
karena pekerjaan ini hanya untuk satu orang. Sasti merasa tidak enak dengan
Sarah, kemudian Sasti berusaha. untuk menjelaskannya kepada Sarah dan beruntung Sarah tidak marah kepadanya.
Saat
pulng sekolah, Sasti bertemu dengan Emak dan bapaknya di depan gerbang. Mereka terkejut,
spontan Emak langsung menarik lengan sasti untuk diajak pulang. Setelah sampai
di rumah, Emak bertanya tentang apa yang sebenarnya terjadi. Kemudian sasti
menjelaskannya. Mulai dari persiapan
masuk SMP, saat berangkat dan pulang sekolah, sampai bekerja secara
diam-diamnya. Emak dan bapak Sasti sangat terkejut mendengar hal itu. Emak
meneteskan air matanya. Sasti memeluk Emak dan meminta maaf. Emak kemudian
tersadar dan mau membiayai Sasti untuk sekolah yang tinggi. Sungguh bahagia
sasti mendengar hal itu,. Dan di keesokan harinya, Sasti akan bercerita kepada
Sarah tentang bagaimana perjuangannya selama ini agar bisa terus sekolah. Dan sahabatnya itu pasti akan
terkejut, terlongong-longong, dan ia punya kesempatan untuk...... menjitaknya
!!!!
2.2 Struktur Cerita
2.2.1. Tema
- Pengertian Tema Menurut The Liang
Gie (1976), secara garis besar tema merupakan ide pokok yang dipersoalkan dalam
karya seni. Ide pokok suatu karya seni dapat dipahami atau dikenal melalui
pemilihan subject matter (Pokok soal) dan judul karya. Pokok soal dapat
berhubungan dengan nilai estetis atau nilai kehidupan, yakni berupa : objek
alam, objek kebendaan, suasana atau peristiwa yang metafora atau alegori.
- Tema Proyek Akhir 2012 Heritage a.
Pengertian Heritage Heritage adalah segala sesuatu hasil rekayasa manusia
melalui kemampuan cipta, rasa, karsa, dan karya manusia itu sendiri. Dari
keteraturan dalam kehidupan suatu masyarakat hanyadimungkinkan karena adanya
sistem tradisi dan kebudayaan itu sendiri.
-Menurut Chambers,E. (1985) dalam
bukunya Applied Anthopolorg, mengatakan Culture is not what people do, but the
ideas and standars which guide their be havior . Budaya merupakan seluruh
aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan manusia. Dimana budaya telah mewaris
Tema dalam novel Sasti karya Nr Ina Huda yaitu sebuah
jiwa semangat yang tinggi demi menggapai cita-citanya. Dalam kutipan novel Sasti yang terdapat pada halaman 29.
Uang
saku yang selama ini diberikan Emak masih tersimpan sebagian di celengan
kuda-kudaan di dalam lemari kamarnya. Ia
tak tahu berapa jumlahnya, tapi pasti cukup untuk mendaftar di SMP dan membeli
satu stel baju seragam biru-putih. Ia tak perlu jajan di sekolah. Ia harus bisa
menahan keinginannya untuk jajan. Yang penting ia harus sekolah.
2.2.2 Tokoh dan Penokohan
Tokoh merupakan pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita
fiksi sehingga peristiwa itu mampu menjalin cerita, atau tokoh ialah pelaku
dalam karya sastra. Tanpa tokoh alur tidak akan pernah sampai pada bagian akhir
cerita.
Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan atau melukiskan tokoh dalam cerita yang ditulisnya. Dalam penokohan, watak atau karakter seorang tokoh dapat dilihat dari tiga segi, yaitu melalui:
1.Dialog tokoh.
2.Penjelasan tokoh.
3.Penggambaran fisik.
Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan atau melukiskan tokoh dalam cerita yang ditulisnya. Dalam penokohan, watak atau karakter seorang tokoh dapat dilihat dari tiga segi, yaitu melalui:
1.Dialog tokoh.
2.Penjelasan tokoh.
3.Penggambaran fisik.
A. Sasti
Sasti didalam novel ini memiliki sifat yang rajin. Seperti kutipn
yang terdapat dihalaman 11
Ia
berjongkok dengan terengah-engah. Tangannya cekatan menyambar sekeranjang kecil
wortel dan memsukkannya ke dalam keranjang besar.
Sasti juga mempunyai jiwa semangat tinggi. Seperti kutipan yang
terdapat dihalaman 108
Setelah
menyimpan seragam dan tas serta sepatu di rumah, aku pergi lagi buat kerja. Aku
memang capek tapi aku senang karena bisa terus dapat ilmu. Apa artinya rasa
capek kalau yang ku peroleh leih besar lagi ? capeknya jadi ndak terasa.
B. Emak
Emak memiliki sifat yang belum berfikiran secara modern. Seperti
dalam kutipan yang terdapat dihalaman 21
Ah,
itu ndak masalah buat emak. Bagi emak yang penting kamu bias berdagang, jaman
sekarang cari duit susah, jadi harus belajar cari duit sejak kecil.
Selain itu emak juga memiliki sifat yang lemah lembut. Seperti
dalam kutipan yang terdapat dihalaman 110
Apakah
Emak harus marah karena kamu menjadi anak yang baik ? karena kamu berpikiran
lebih pintar daripada Emak yang tidak menegenal bangku sekolah ini? Apakah Emak
harus marah karena memiliki anak yang cerdas seperti kamu?
C. Bapak
Bapak memiliki sifat yang belum berfikiran secara modern. Seperti
dalam kutipan yang terdapat dihalaman 19
Lha,
sekolah tinggi buat apa ? Perempuan kan ujung-ujungnya ke dapur juga.
Bapak juga memiliki sifat yang pergatian. Seperti dalam kutipan
yang terdapat dihalaman 71
Bapak
seperti baru tersadar, dan secepat kilat ia meraih tubuh putri tunggalnya itu
dan memondongnya ke rumah mantri Misran di gang sebelah. Jarak rumah dengan
rumah sang mantra cukup jauh tetapi bapak seakan tak menyadari jarak itu. Ia
berlari tanpa menengok-menengok lagi sementara Emak mengikutinya dari belakang
dengan mulut yang tak henti-hentinya merancau dan airmata yang bercucuran.
D. Sarah
Sarah memiliki sifat ringan tangan. Seperti dalam kutipan yang
terdapat dihalaman 10
Tunggu,
Sas ! Aku bantu kau bawa dagangan emakmu !
Sasti juga memiliki sifat baik hati. Seperti dalam kutipan yang
terdapat dihalaman 97
Bukankah
kita selalu melalui bersama susah dan senang ? Nah, kalau memang kerja di toko
buku itu rejekimu, aku ikhlas, kok. Tapi aku tetep mau membantu. Hitung-hitung
sambil ngangsu ilmu, baca-baca. Beres, to ?
E. Kadis
Kadis memiliki sifat yang suka berfoya-foya. Seperti dalam kutipan
yang terdapat dihalaman 33
Menjelang
hari pemilihan lurah, kesibukan mulai terlihat di kampungnya yang sebagian
warganya pendukung Kadis. Beberapa hari berturut-turut keluarga Kadis menggelar
acara makan bersama besar-besaran. Seisi kampung tumpah-ruah menikmati hidangan
yang berlimpah. Seekor kerbau telah disembelih. Juru masak didatangkan dari
lain desa. Dan Kadis dengan royalnya menghambur-hamburkan uang.
2.2.3. Setting/ Latar
Pengertian Latar/setting menurut para ahli:
-Menurut Nadjid (2003:25) latar
ialah penempatan waktu dan tempat
beserta lingkungannya dalam prosa fiksi
- Menurut
pendapat Aminuddin (1987:67), yang dimaksud dengan setting/latar adalah latar
peristiwa dalam karya fiksi baik berupa tempat, waktu maupun peristiwa, serta
memiliki fungsi fisikal dan fungsi psikologis.
A. Latar Tempat
Latar tempat Novel Sasti berada di pasar. Seperti dalam
kutipan halaman 10
Masuk pintu
terlihat utama pasar, beberapa pedagang terlihat memberesi dagangannya. Ia
menerobos keramaian orang yang mulai gegas langkahnya, menyelusup di antara
ketiak-ketiak yang asam, berbelok dua kali dan melihat Emak sedang jongkok
memasukkan beberapa jenis dagangan yang diperkirakan laku di rumah, ke dalam
karung.
Selain itu latar tempat didalan novel Sasti yaitu di sawah.
Seperti dlam kutipan halam 29
Ia tak pergi kemana-mana. Ia hanya berada di sawah sepanjang hari.
Tidur-tiduran di dangau sambil berpikir, alangkah senangnya jika ia bisa
sekolah di SMP.
B. Latar Waktu
Latar waktu dalam novel Sasti karya Nr Ina Huda yaitu sore hari. Seperti kutipan
pada halaman 23
Ketika azan asar terdengar, Sasti berlari pulang, dan setelah mandi
dengan cepat ia mengambil AL-Quran dan berlari ke musholla ia akan ikut salat
berjamaah lalu mengaji, bersama Sarah dan teman-teman yang lain.
C. Latar Suasana
Latar Suasana dalam novel Sasti yaitu iba. Seperti
kutipan dalam halaman 37
Bibir Sarah terbuka, tapi urung keluar kalimat. Ia memandang Sasti
lama, lama sekali, seolah ia mencoba mengenali kembali sahabatnya ini, dan
tiba-tiba ia berdebar saat melihat mata Sasti yang memerah dengan bibir
menggeletar.
2.2.4 Alur Alur adalah untuk menjelaskan jalan sebuah cerita, mulai dari prolog, bagian utama, akhir / klimaks, dan epilog (jika ada).
Pengertianya alur Seperti ini :
1.Alur Maju :
Ceritanya bergerak maju. Contoh sederhananya adalah misalnya cerpen itu awalnya menceritakan tentang seorang anak kecil dan berkembang / berakhir saat dia telah remaja.
2. Alur Mundur :
Cerita bergerak mundur, alias flashback. Biasanya bercerita tentang latar belakang sebuah kejadian. Misalnya cerita tentang seorang mantan veteran yang membayangkan kisah hidupnya di masa muda.
3. Campuran :
Adalah cerita yg memiliki campuran alur maju dan mundur.
Di dalam novel Sasti karya Nr Ina Huda menggunakan alur maju. Seperti dalam kutipan halaman 29
Biar. Biar semua orang
kampung tahu Emak itu tak bisa mendidik anak tunggalnya. Emak dan Bapak ingin
aku jadi bodoh.
2.2.5 Sudut Pandang
Cara pengarang menampilkan para pelaku dalam cerita yang
dipaparkannya disebut sudut pandang, atau biasa diistilahkan dengan point of
view (Aminuddin, 1987:90).
Di dalam novel Sasti karya Nr Ina Huda menggunakan sudut
pandang orang pelaku utama serba tahu.
Seperti kutipan pada halaman 41
Ia mulai membungkus seragamnya. Bersama tas
lusuhnya, seragam dan sepatunya ia masukkan ke dalam tas kresek besar hitam.
2.2.6 Amanat
Amanat adalah pesan yang terkandung dalam novel. Pesan tersebut
umumnya merupakan ajaran moral yang bersifat mendidik.
Amanat yang dapat diambil dari novel
Sasti yaitu
- Semangat yang tiada putus-putusnya
- Rela bekerja keras demi menggapai cita-cita
- Dalam keadaan seperti apapun tidak pernah lalai untuk mengerjakan
ibadah
2.3 Nilai Moral
Nilai moral merupakan sistem nilai utama antara nilai-nilai yang ada
dalam diri manusia dengan nilai-nilai yang ditemukan dalam sebuah era atau
bangsa. Nilai moral ini adalah nilai yang menjadikan manusia berharga, baik,
dan bermutu sebagai manusia. Nilai moral untuk masyarakat tertentu meliputi
nilai yang memajukan manusia, antara lain internasionalisme dan
kerjasama antarbangsa.
Nilai moral dalam novel Sasti karya Nr Ina Huda yaitu masih
terjalinnya rasa gotong royong. seperti dalam kutipan halaman 13
Sarah dengan cekatan segera ikut membantu mendorong gerobak butut
Pakde Kliwon yang setiap hari mengangkut dagangan dari dan ke
pasar dengan upah sekadarnya. Tetapi dari hasil mengangkut itu ia bisa hidup
dengan satu istri dan dua anak meski sering pas-pasan. Namun para pedagang
umumnya suka memberi barang dagangannya yang masih tersisa banyak. Lumayan
untuk dimasak istrinya di rumah.
2.4 Nilai Religius
Nilai religius ini memfokuskan
relasi manusia yang berkomunikasi dengan Tuhan. Scheler mengungkapkan bahwa
dalam hubungan dengan Tuhan, manusia mendapatkan pengalaman mengagumkan yang
tak terhapuskan mengenai Personalitas luhur yang digambarkan secara metaforis
dalam dogma-dogma agama, ritus-ritus, dan mitos. Untuk memahami nilai religius
ini, hanya dengan iman dan cinta terhadap manusia dan dunialah manusia
menyadari bahwa Tuhan itu merupakan Pencipta, Yang Mahatahu, dan Hakim bagi
dunia ini. Melalui nilai religius ini, manusia berhubungan dengan
Tuhannya melalui kebaktian, pujian dan doa, kesetiaan dan kerelaan berkurban
bagi Tuhan.
Nilai religius dalam novel Sasti karya Nr Ina Huda yaitu ketekunan dalam melaksanakan
ibadah. Seperti kutipan pada halaman 83
Sasti segera meraih kitab Al-Quran itu dan mulai membuka-bukanya.
Terlihat olehnya surat Al-Insyirah, dan mulai membacanya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
* Mendapatkan banyak pengalama dn
pembelajaran setelah menganalisis novel Sasti karya Nr. Ina Huda ini
* Setelah kita membaca novel ini
maka baru kita akan mendpatkan pelajaran yang istimewa.
3.2 Saran
* Agar pengarang lebih kreatif dalam mencari ide-ide
dalam kisah novel ini.
* Perbanyak tokoh dan permasalahan didalam novel ini, sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi pembaca.
* Perbanyak tokoh dan permasalahan didalam novel ini, sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Huda, Nr
Ina.2006.Sasti.Yogyakarta:Pustaka
Pelajar.
http://id.wikipedia.org/wiki/Aksiologisme
httpss3.bukalapak.com/://system/images/1/2/5/9/4/6/6/3/medium/sasti-001.jpg
LAMPIRAN
No comments:
Post a Comment