menjadikan sebuah inspirasi buat Anda untuk selalu berusaha dan semangat dalam mencapai sebuah tujuan entah itu tujuan di dunia maupun di akhirat
Test Footer
Monday, 28 September 2015
Saturday, 26 September 2015
Keistimewaan Al-Qur'an
KEISTIMEWAAN AL-QUR’AN
Di Susun Guna Memenuhi Tugas Tauhid
Dosen Pengampu:
Riza Muttaqin M.Pd.i
Oleh:
Candra
Dian Anggraini (230-10-15-0063)
Syifa
Fitri Choirulloh (230-10-15-0064)
Ir’addin (230-10-15-0067)
Ulil
Urwati (230-10-15-0068)
Annisa
Latifatus Sifa (230-10-15-0069)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM (PAI)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI
SALATIGA
2015
BAB I
A.Latar Belakang
Al-quran merupakan salah satu
kelengkapan (kitab) yang telah memberikan pengaruh begitu luas dan mendalam
terhadap jiwa manusia. Oleh kaum muslimin, Al-Qur’an adalah wahyu dari
Allah.kitab ini digunakan dalam peribadatan baik sendiri maupun bersama pada
hari-hari penting atau hajat keluarga. Al-qur’an merupakan dasar keyakinan
keagamaan, keibadatan dan hukum; pembimbing tingkah lakumasyarakat dan
individu. Al-qur’an sebagai kitab yang di pedomani sebagai acuan oleh lebih
dari empat ratus juta umat manusia adalah teramat layak untuk memperoleh
perhatian istimewa. Kitab ini juga sangat perlu di kaji secara sungguh-sungguh,
karena ia bukanlah kitab yang mudah difahami. Al-qur’an bukan risalah teologi,bukan
pula kitab perundang-undangan atau kumpulan kutbah, tetapi rasanya Al-Qur’an
lebih merupakan ramuan (medle) ketiganya, dan ditambah dengan berbagai
“mutiara” yang bertebaran di dalam nya. “pewahyuannya”terentang selama kurang
lebih dari dua puluh tahun, di saat mana Nabi Muhammad SAW bangkit dari posisi
seorang pembaharu keagamaan yang tidak terkenal di kota asalnya, mekkah menjadi
penguasa aktual di kota madinah dan sebagian besar jazirah arab. Karena wahyu
turun sesuai dengan kebutuhan lingkungan yang senantiasa bergerak dan erubah
selaras dengan tujuan kaum muslimin selama masa-masa tersebut, maka wajar kalau
gaya kitab suci Al-Qur’an berubah-ubah pula. Susunanya tidak difahami secara
utuh, namun terdapat bagian-bagian yang sulit yang maknanya seperti dinyatakan
oleh orang islam sendiri hanya di ketahui oleh tuhannya.
Salah satu karakteristik perubahan,
seakin berkembangnya hubungan antara pemeluk agama-agama yang berbeda.
Konsekuensinya adalah tidak memungkingkan lagi bagi sarjana barat untuk memberi
gambaran tentang agama-agama asia sebagaimana dilakukan pada abad ke-19.
penganut agama-agama asia sekarang telah beranjak kedunia intelektual yang sama
dengan sarjana barat, dan mereka akan megkritik jika gagal memahami serta meng
apresiasi agama mereka sebagai satu agama.
B.Rumusan Masalah
1. Apa Defenisi
Al-Qur’an
2.
Apa saja Macam-macam Keistimewaan Al-qur’an.
3. Apa
saja Fakta-fakta ilmiyah yang Membuktikan Kebenaran Al-Qur’an
BAB II
A.Pembahasan
1.Defenisi Al-Qur”an
Al-Qur’an adalah kalamullah yang di turunkan ke dalam kalbu
Rosulullah Saw dengan perantara wahyu melalui ruhul kudus, yaitu jibril, turun
secara bertahap dalam bentuk ayat demi ayat
surat demi surat sepanjang periode kenabian Rosulullah 23 th. Yang isi
Al-Qur’an tersebut ada pembukaan degan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan
surat An-Nas, yang pross perpindahan antar generasi umat manusia adalah dengan
cara mutawatir mutlak, berlaku sebagai bukti nyata dan bersifat mu’jiz
(mengalahkan pendapat lain) atas kebenaran risalah islam.
Dalam
defenisi Al-Qur’an yang sangat panjang ini memuat delapan unsur, pertama
sumbernya yaitu Allah Swt, kedua pembawanya yaitu jibril (ruhul qudus), ketiga
yang menerimanya yaitu Muhammad Saw, cara penyampaiannya yaitu di wahyukan,
kelima bentuk wahyu yang diturunkan berupa ayat-ayat dan surat, keenam periode
penurunan wahyu selama wahyu selama 23 th , ketujuh mengenai isi Al-Qur’an
yaitu mushaf (kitab) yang ada pada umat islam sekarang yang berisi surat
Al-Fatihah hingga surat An-Nas, kedelapan definisi ini memuat peranan Alqur’an
yaitu sebagai bukti nyata yang bersifat mu’jiz (mengalahkan pendapat yang lain)
yang proses penyampaian antar generasi manusia di lam ini dengan sanad (mata
rantai pesan) yang paling akurat atau di sebut dengan istilah mutawatir.
2.Macam-macam keistimewaan nya:
a).Terpelihara keaslianya
Al Quran adalah satu-satunya kitab di dunia
yang sempurna dan terpelihara keasliannya, karena sendirilah yang
memeliharnya, sebagaimana firmanNya:
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
Artinya : Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan al-Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (QS. Al-Hijr : 9).
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
Artinya : Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan al-Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (QS. Al-Hijr : 9).
Al Quran adalah satu-satunya
kitab yang menantang manusia kafir untuk membuat yang semisalnya. Di dalam al
Quran ada empat kali dan tahapan penantangan kepada manusia.
1. Allah menantang untuk
membuat yang seperti al quran, sebagaimana tertera dalam surat Ath Thur 33-34
2. Allah merendahkan tantanganNya, yaitu hanya
beberapa surat saja, tertera dalam Surat Hud 13
3. Allah menantang yang ketiga kalinya,yang
lebih ringan dari sebelumnya.Dengan hanya membuat satu surat saja. Hal ini
tertera dalam Al Qur’an surat Yunus 38
أمْ يَقُولُونَ افْتَرَاهُ قُلْ فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِّثْلِهِ
4. Dan tantangan yang inipun, mereka tak sanggup memenuhinya. Maka Allah
menantang dengan tantangan yang terakhir yang paling ringan.Yaitu,mendatangkan
semisal ayat-ayat Al Qur’an. Hal ini tercantum dalam surat Al Baqoroh ayat 23.
وَإِنْ كُنْتُمْ فِي
رَيْبٍ مِمَّا نَزَّلْنَا عَلَى عَبْدِنَا فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِنْ مِثْلِهِ
وَادْعُوا شُهَدَاءَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ (البقرة:
23)
“Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang al-Quran yang kami wahyukan kepada hamba kami (Muhammad), maka buatlah satu surat yang seumpamanya dan panggillah penolong-penolongmu selain Allah jika kamu orang-orang yang benar.” (al-Baqarah : 23).
Upaya-upaya untuk memalsukan Al
Quran ataupun membuat yang semisal dengan Al Quran telah dilakukan oleh
orang-orang kafir sejak zaman dahulu, namun usaha-usaha itu tak pernah
berhasil.
Di zaman Rasulullah ada seorang
Nabi palsu, Musailamah Al-Kadzab, yang ingin menyaingi Rasulullah dengan
mendakwakan dirinya sebagai Nabi. Musailamah Al-Kadzab bersahabat dengan ‘Amr
bin Ash, salah satu sahabat Nabi yang termasuk terakhir dalam memeluk Islam.
Ketika surat Al-‘Ash turun, ‘Amr bin Ash belum masuk Islam, tetapi ia sudah
mendengarnya.
Ketika Musailamah Al-Kadzab
berjumpa dengan ‘Amr bin Ash, Musailamah bertanya : “Surat apa yang turun
kepada sahabatmu di Mekah itu?” ’Amr bin Ash menjawab, “Turun surat dengan tiga
ayat yang begitu singkat, tetapi dengan makna yang begitu luas.” “Coba bacakan
kepadaku surat itu!” Kemudian surat Al-’Ashr ini dibacakan oleh ‘Amr bin Ash.
Musailamah merenung sejenak, ia
berkata, “Persis kepadaku juga turun surat seperti itu.” ‘Amr bin Ash bertanya,
“Apa isi surat itu?” Musailamah menjawab: “Ya wabr, ya wabr. Innaka udzunani wa
shadr. Wa sãiruka hafrun naqr. (Hai kelinci, hai kelinci. Kau punya dada yang
menonjol dan dua telinga. Dan di sekitarmu ada lubang bekas galian.)” Mendengar
itu ‘Amr bin Ash, yang masih kafir, tertawa terbahak-bahak, “Demi , engkau tahu
bahwa aku sebetulnya tahu bahwa yang kamu omongkan itu adalah dusta.”
Di saat yang lain Musailamah Al
Kadzab mencoba meniru surat Al Fiil dengan surat yang dikarangnya “Alfiil, maal
fiil, wa maa adrakamaal fiil, lahu dzanabun wabiilun, wa khurthuumun thawiil”
yang artinya: “Gajah. Tahukah anda gajah? Apakah gajah itu?Dan tahukah anda
apakah gajah itu? Ia berekor pendek & berbelalai panjang”. Lucu sekali
bukan?
Di era modern ini upaya pemalsuan
Al Quran juga dilakukan dengan lebih gencar, salah satunya yaitu penerbita Al
Quran Palsu pada tahun 2009 yang dilakukan oleh Penerbit asal
Amerika, Omega 2001 dan One Press dengan judul hard cover “Furqanul
Haq” dalam huruf Arab dan “True Furqan” dalam huruf Latin. Dan usaha ini pun
gagal total.
[1] b).Dihafalkan Banyak Manusia
Al Quran satu-satunya kitab suci
yang dihafalkan banyak manusia. Al Quran yang jumlah halamannya mencapai 600
halaman mampu dihafal dengan tepat dan akurat, sampai huruf per huruf bahkan panjang pendeknya. Al Quran bisa
dihafalkan oleh orang yang tidak mampu berbahasa arab sekalipun, sesuatu yang
tidak mungkin terjadi pada kitab-kitab lainnya.
Al Quran mampu dihafalkan oleh
anak-anak yang masih sangat belia, Ibnu Sina Hafal Al-Quran umur 5 tahun, Ibnu
Khaldun Hafal Al-Quran usia 7 tahun, Imam Syafi’I Hafal Al-Quran ketika usia 7
tahun, Imam Ath-Thabari hafal Al-Quran pada usia 7 tahun, As-Suyuthi
hafal al-Qur’an sebelum umur 8 tahun, Ibnu Hajar al-Atsqalani hafal al-Qur’an
usia 9 tahun, Ibnu Qudamah Hafal Al-Quran usia 10 tahun.
Di parlemen Mesir sekarang ada
140 anggotanya hafal al-Qur’an 30 juz dan ada 180 orang yang hafal lebih 15 juz
Al Qur’an. Di jalur Gaza Palestina yang sedang mengalami penjajahan, hampir
setiap tahun mewisuda ribuan pengafal Al Quran. Di Indonesia kita bisa melihat
keluarga Ustadz Mutaminul Ula mantan anggota DPR periode 2004-2009 yang 10
orang putra-putrinya menjadi penghafal Al Quran, sebagaimana dikisahkan dalam
buku “Sepuluh Bersaudara Bintang Al Quran”
Sungguh benar firman Allah “Dan
sungguh telah kami mudahkan al-Qur’an untuk diingat, apakah ada yang mau
mengingatnya?” (al-Qamar: 18). Dan juga firmannya:
وَلَقَدْ
يَسَّرْنَا الْقُرْءَانَ لِلذِّكْرِ “Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan al-Qur’an untuk
pelajaran”. [al-Qamar: 32]
c). Sesuai Dengan Sains Modern
Al Quran terbukti sesuai dengan
sains modern. Banyak fakta-fakta ilmiah yang baru terbongkar pada era modern
ini dan kesemuanya ternyata telah disebutkan dalam Al Quran lebih dari 14 abad
silam. Sebagai contohnya bisa kita baca dari tulisan yang berjudul “Tinjauan
tentang embriologi manusia dalam Al Quran dan Hadis” karya Prof. Keith L.
Moore, seorang professor anatomi dari universitas Toronto, Kanada, 1982.
Tulisan tersebut menguraikan bagaimana Al Quran mampu menggambarkan detail
proses pembentukan embrio dengan sangat tepat, disaat tekhnologi di masa itu
sama sekali belum menjangkaunya.
Contoh bukti kesesuaian Al Quran
dengan sains modern lainnya yaitu tentang peristiwa digantinya kulit manusia di
neraka. Kulit adalah pusat kepekaan rasa panas. Maka, jika kulit telah terbakar
api seluruhnya, maka akan lenyaplah kepekaannya. Karena itulah maka Allah akan
menghukum orang-orang yang tidak percaya akan Hari Pembalasan dengan
mengembalikan kulit mereka waktu demi waktu, sebagaimana firmanNya: Sesungguhnya
orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka
ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka
dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS An-Nisaa’ (4) :56). Dan
ayat inilah yang telah mendorong Dr. Tagata Tejasen Ketua
Departemen Anatomi di Universitas Chiang Mai, Thailand untuk bersyahadat.
Contoh lain lagi yaitu proses pembentukan hujan, sebagaimana
Allah firmankan “Dialah Allah Yang mengirimkan angin, lalu angin itu
menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang
dikehendakiNya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat air hujan
keluar dari celah-celahnya; maka, apabila hujan itu turun mengenai
hamba-hambaNya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira” (Al
Qur’an, 30:48). Jumlah air hujan yang turun ternyata juga sangat terukur, hal
ini sebagaimana firmannya “Dan Yang menurunkan air dari langit menurut
kadar (yang diperlukan) lalu Kami hidupkan dengan air itu negeri yang
mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur).” (Al Qur’an,
43:11).
Dan
contoh lainya yaitu dari tumbuhan-tumbuhan yang berkembang atau tumbuh pasti
memerlukan adanya cahaya,air,karbondioksida,oksigen,hidrogen,nitrogen,fosfor
belerang,magnesium dan besi. Uniknya meskipus sebagian besartumbuhan di dunia
ini menyantap semua unsur-unsur ini namun di sana ada buah apel yang rasanya
manis, buah labu yang rasanya pahit,
pohon kelapa yang indah dan pohon kaktus yang berduri.
Padahal
mereka memakan unsur-unsur yang sama dan air yang sama pula. Jika di pikir
lagi, bagaimana mungkin biji yang kecil bisa mengeluarkan beribu-ribu
jenis,bentuk,aroma dan cita rasa yang berlainan, ini jelas memuat tanda-tanda
kebesaran Allah bagi orang yang berakal dan menggunakan akalnya.
Allah
berfirman dalam surat (Qs.Ar-rad(13):4)
Banyak sekali bukti-bukti lainnya
yang menunjukan kesesuaian Al Quran dengan sains modern, bisa dilihat pada
tulisan DR. Maurice Bucaile tentang “the bible, the quran and sience” atau
kumpulan karya-karya Harun Yahya yang sangat fenomenal.
d). Gaya Bahasa Sastra Tinggi
Al Quran diturunkan di tanah Arab
yang pada saat itu sangat menghargai sastra. Al Quran turun dengan gaya bahasa
yang tinggi yang tidak mampu ditandingi siapapun. Dan hal ini pun di akui
oleh musuh-musuh Islam saat itu, seperti ucapan Al Walid bin Mughirah salah
seorang tokoh pembesar Quraisy: “Demi Allah, ini bukanlah syair dan bukan sihir
serta bukan pula igauan orang gila, dan sesungguhnya ia adalah Kalamullah yang
memiliki kemanisan dan keindahan. Dan sesungguhya ia (al-Qur’an) sangat tinggi
(agung) dan tidak yang melebihinya”. [Lihat Ibnu Katsir juz 4 hal 443].
Atau dalam redaksi lain
sebagaimana ditulis Syaikh Syafiurrahman Al Mubarakfuri dalam kitab Sirohnya “Demi
Allah! Sesungguhnya ucapan yang dikatakannya itu amatlah manis dan indah.
Akarnya ibarat tandan anggur dan cabangnya ibarat pohon yang rindang. Tidaklah
kalian menuduhnya dengan salah satu dari hal tersebut melainkan akan diketahui
kebatilannya.
e).Menjadi Obat Baik Penyakit Fisik Maupun non fisik
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٌ
وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ
“Dan Kami turunkan dari al-Qur’an
suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman”.
(Al-Israa’:82)
Ibnul Qayyim dalam kitabnya Zadul
Ma’ad mengatakan: “Al-Qur`an adalah penyembuh yang sempurna dari seluruh
penyakit hati dan jasmani, demikian pula penyakit dunia dan akhirat. Dan
tidaklah setiap orang diberi keahlian dan taufiq untuk menjadikannya sebagai
obat. Jika seorang yang sakit konsis-ten berobat dengannya dan meletakkan pada
sakitnya dengan penuh kejujuran dan keimanan, penerimaan yang
sempurna, keyakinan yang kokoh, dan menyempurna-kan syaratnya, niscaya penyakit
apapun tidak akan mampu menghadapinya selama-lamanya. Bagaimana mungkin
penyakit tersebut mampu menghadapi firman Dzat yang memiliki langit dan bumi.
Jika diturunkan kepada gunung, maka ia akan menghancurkannya. Atau diturunkan
kepada bumi, maka ia akan membelahnya. Maka tidak satu pun jenis penyakit,
baik penyakit hati maupun jasmani, melainkan dalam Al-Qur`an ada cara
yang mem-bimbing kepada obat dan sebab (kesem-buhan) nya.” (Zadul Ma’ad, 4/287)
Al-Imam Bukhari dalam Shahih-nya
meriwayatkan, dari hadits Abu Sa’id Al-Khudri, beliau berkata: “Sekelompok
shahabat Nabi berangkat dalam suatu perjalanan yang mereka tempuh. Singgahlah
mereka di sebuah kampung Arab. Mereka pun meminta agar dijamu sebagai tamu,
namun penduduk kampung tersebut enggan menjamu mereka. Selang beberapa waktu
kemudian, pemimpin kampung tersebut terkena sengatan (kalajengking).
Penduduk kampung tersebut pun
berusaha mencari segala upaya penyembuhan, namun sedikitpun tak membuahkan
hasil. Sebagian mereka ada yang berkata: ‘Kalau sekiranya kalian mendatangi
sekelompok orang itu (yaitu para shahabat), mungkin sebagian mereka ada yang
memiliki sesuatu.’
Mereka pun mendatanginya, lalu
berkata: “Wahai rombongan, sesungguhnya pemimpin kami tersengat (kalajengking).
Kami telah mengupayakan segala hal, namun tidak membuahkan hasil. Apakah salah
seorang di antara kalian memiliki sesuatu?.
Sebagian shahabat menjawab: ‘Iya.
Demi Allah, aku bisa meruqyah. Namun demi Allah, kami telah meminta jamuan
kepada kalian namun kalian tidak menjamu kami. Maka aku tidak akan meruqyah
untuk kalian hingga kalian memberikan upah kepada kami.’Mereka pun setuju untuk
memberi upah berupa 3 ekor kambing. Maka dia (salah seorang shahabat) pun
meludahinya dan membacakan atas pemimpin kaum itu Alhamdulillahi rabbil ‘alamin
(Al-Fatihah). Pemimpin kampung tersebut pun merasa terlepas dari ikatan, lalu
dia berjalan tanpa ada gangguan lagi.
Mereka lalu memberikan upah
sebagaimana telah disepakati. Sebagian shahabat berkata: ‘Bagilah.’ Sedangkan
yang meruqyah berkata: ‘Jangan kalian lakukan, hingga kita menghadap Rasulullah
lalu kita menceritakan kepadanya apa yang telah terjadi. Kemudian menunggu apa
yang beliau perintahkan kepada kita. Merekapun menghadap Rasulullah kemudian
melaporkan hal tersebut. Maka beliau bersabda: ‘Tahu dari mana kalian bahwa itu
(Al-Fatihah, pen.) memang ruqyah?’ Lalu beliau berkata: ‘Kalian telah benar.
Bagilah (upahnya) dan berilah untukku bagian bersama kalian’, sambil beliau
tertawa.”
f). Menceritakan Masa Lalu
dan Akan Datang Dengan Sangat Tepat
Al Quran telah menceritakan
kejadian masa lalu dan meramalkan kejadian masa datang dengan sangat tepat.
Salah satunya yaitu ramalan Al Quran tentang kemenangan bangsa Romawi setelah
sebelumnya mengalami kekalahan “Alif, Lam, Mim. Telah dikalahkan bangsa Romawi,
di negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang, dalam
beberapa tahun (lagi). Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka
menang). (Ar Rum 1-4)
Sekitar tujuh tahun setelah
diturunkannya ayat pertama Surat Ar-Ruum tersebut, pada Desember 627 Masehi, perang penentu
antara Kekaisaran Romawi dan Persia terjadi di Nineveh. Dan kali ini, pasukan
Romawi secara mengejutkan mengalahkan pasukan Persia. Beberapa bulan kemudian,
bangsa Persia harus membuat perjanjian dengan Romawi, yang mewajibkan mereka
untuk mengembalikan wilayah yang mereka ambil dari Romawi. (Warren
Treadgold, A History of the Byzantine State and Society, Stanford University
Press, 1997, s. 287-299.). Akhirnya, kemenangan
bangsa Romawi yang diumumkan oleh Allah dalam Al Qur’an,
secara ajaib menjadi kenyataan.
Keajaiban lain yang diungkapkan
dalam ayat ini adalah pengumuman tentang fakta geografis yang tak dapat
ditemukan oleh seorangpun pada masa itu. Dalam ayat ketiga Surat Ar-Ruum,
diberitakan bahwa Romawi telah dikalahkan di daerah paling rendah di bumi ini.
Ungkapan “Adnal
Ardhi” dalam bahasa Arab, diartikan sebagai “tempat yang dekat”
dalam banyak terjemahan. Namun ini bukanlah makna harfiah dari kalimat
tersebut, tetapi lebih berupa penafsiran atasnya. Kata “Adna” dalam
bahasa Arab diambil dari kata “Dani”, yang berarti “rendah”
dan “Ardhi” yang
berarti “bumi”. Karena itu, ungkapan “Adnal Ardli” berarti ‘tempat
paling rendah di bumi’.
Yang paling menarik, tahap-tahap
penting dalam peperangan antara Kekaisaran Romawi dan Persia, ketika Romawi
dikalahkan dan kehilangan Jerusalem, benar-benar terjadi di titik paling rendah
di bumi. Wilayah yang dimaksudkan ini adalah cekungan Laut Mati, yang terletak
di titik pertemuan wilayah yang dimiliki oleh Syria, Palestina, dan Jordania.
Laut Mati, terletak 395 meter di bawah permukaan laut, adalah daerah paling
rendah di bumi. Ini berarti bahwa Romawi dikalahkan di bagian paling rendah di
bumi, persis seperti dikemukakan dalam ayat ini.
Ramalan lainnya yaitu kemenangan
Umat Islam terhadap kafir Quraisy sebagaimana disebutkan dalam Al Quran
“Golongan itu (yakni kafirin Quraisy) pasti akan dikalahkan dan mereka akan
mundur ke belakang”. (al-Qamar: 45). Saat itu sepertinya kondisinya sangat
tidak mungkin karena umat Islam berada dalam keadaan yang serba kesusahan, baru
saja di boikot, khodijah wafat, Abu Tholib wafat dan umat Islam dalam kondisi
yang lemah. Tapi Allah benar-benar menunjukan janjinya, dimana kemudian
orang-orang musyrik kalah dalam perang Badar, mereka lari dari medan
peperangan. Al-Qur’an (juga) banyak memberitakan tentang perkara-perkara yang
ghaib, kemudian terjadi setelah itu.
g). Membacanya Bernilai
Ibadah
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ
وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ
حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ
Barangsiapa yang membaca satu huruf dari
al-Qur’an maka baginya satu kebaikan dan setiap kebaikan dilipatgandakan
menjadi sepuluh kali lipat. Saya tidak mengatakan الــم ialah satu huruf, akan tetapi ا satu huruf, ل satu huruf dan م satu huruf. [HR. Bukhari]
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
“Sebaik-baik kalian
adalah orang yang belajar al-Qur’an dan mengajarkannya.” [HR. Bukhari]
الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ
وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ
أَجْرَانِ
“Orang yang mahir
dengan al-Qur’an bersama malaikat yang mulia, sedang orang yang membaca
al-Qur’an dengan tertatih-tatih dan ia bersemangat (bersungguh-sungguh maka
baginya dua pahala” [HR. Bukhari-Muslim].
3.Fakta-fakta Ilmiyah di Dalam
Al-Qur’an
Al-Qur’an telah menegaskan secara jelas bahwa
alam semesta atau kosmos yang terdiri atas benda-benda langit, seperti
binatang,planet termasuk bumi di dalamnya, satelit dan asteroid, pada mulanya
menyatu berbentuk asap atau kabut. Kemudian Allah Ta’ala memisahkan sejak
miliaran tahun silam menjadi benda-benda, sebagaimana yang terdapat di alam
raya ini. Hal ini di terangkan di dalam Al-Qur’an sebagai berikut.
Dan apakah orang-orang kafir tidak
mengetahui bahwa langit dan bumi kedunya dahulu menyatu, kemudian kami pisahkan
antara keduanya, dan kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air,
maka mengapa mereka tidak beriman? (QS:Al-Anbiya’:30)
Ayat
tersebut menerangkan pemisah antara langit dan bumi, sedangkan dalam surat
fushilat Ayat 11 menerangkan asal usul dan keadaan nya semula. [2]
Kemudian dia menuju ke langit dan
(langit) itu masih berupa asap, lalu berfirman kepadanya dan kepada bumi,
“Datanglah kamu berdua menurut peritah-ku dengan patuh atau paksa.” Keduanya
menjaab, ”Kami datang dengan patuh.” (QS Fushshilat: 11).
Persoalan
tentang kejadian alam semesta ini menjadi topik pembahasan yang seru dan
menarik bagi ilmuan pada abad modern ini. Walaupun terjadi perbedaan diantara
mereka mengenai proses kejadiannya, tetapi mereka sepakat bahwa pada mulanya
alam sementara ini adalah padu, belum terjadi pemisahan menjadi benda-benda
langit seperti yang dapat kita sak sikan saat ini.
Pada
tahun 1929 seorang astronom Amerika, Edwin Hubble, mengemukakan pertanyaan dengan menyodorkan petunjuk kuat mengenai
asal usul alam semesta. Menurut pengamatan galaksi-galaksi (gugusan
bintang-bintang)itu bergerak menjauhi kita dengan cara-car tertentu.
Dari
hasil pengamatan Hubble ini, berkembanglah sudah pendapat yang menyatakan yang
menyatakan adanya “ledakan dasyat” atau yang di sebut dengan “Big Bang”.
Pendapat ini di kemukakan oleh seorang astronom Belgia, Georges lemaitre, yang
menyatakan bahwa kejadian alam semesta ini di mulai dari suatu ledakan hebat
yang terjadi milyaran tahun lalu, dengan melempar benda-benda kesegala arah.
Lambat laun benda tersebut membentuk galaksi yang terdiri atas milyaran bintag,
planet dan benda-benda langit lainya.
Penemuan
para ilmuan dengan berbagai sarana dan prasarana yang sangat canggih ini
melalui berbagai tahapan pengamatan dan penyelidikan yang cukup tentang asal
usul kejadian alam semesta ternyata sangat sesuai dengan apa yang telah di
paparkan dalam Al-Qur’an sejak empat belas abad
silam.
Yang
tidak kalah menakjubkan dengan firman Allah yang terdapat dalam surat
Al-Anbiya’ Ayat 30 adalah ayat Al-Qur’an yang menerangkan bahwa nantinya yang
mengungkapkan kebenaran-kebenaran ayat-ayat Allah tentang kejadian alam semesta
sesuai dengan fakta-fakta ilmiyah mayoritas-mayoritas mereka.
BAB III
Penutup
A.Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas bisa di simpulkan bahwa:
Al-Qur’an merupakan kitap yang syamil yang mencakup seluruh ajaran tuhan
yang ada pada kitab-kitab yang di turunkan sebelumnya (taurat,zabur,injil)
sebagai firman Allah dalam firman Al-Maidah : 4
Al-Qur’an bukan kitab sains, namun di dalamnya Al-Qur’an terdapat segala
dasar ilmu pengetahuan untuk membenarkan kenabian Muhammad 14 abad yang lalu,
jauh sebelum ilmu pengetahuan modern yang berkembang samapai sekarang ini.
Al-Qur’an berisi ajaran Allah Swt untuk memberi petunjuk dan seluruh
umat manusia di segala zaman. Oleh karena itu Al-Qur’an akan selalu di pelihara
dari kejadianya perubahan dan akan selalu terjaga keaslianya. (Al:Hijr : 9).
Bahasa Al-Qur’an tidak ada yang menandingi. bahasanya mudah dan indah,
sehingga banyak orang yang menghafalnya, karena Al-Qur’an dari dahulu hingga
sekarang adalah bahasa arab.
Daftar Pustaka
https://www.facebook.com/notes/mengungkap-kebenaran-mukjizat-al-quran-dan-hadis/keistimewaan-al-quran/10151416857398169.
Drs.H.M.Djamaludin Dimyati 2008,Menyingkap
kebenaran Al-Qur’an,PT.tiga serangkai.
Wisnu Arya Wardhana 2004,Alqur’an
dan Energi nuklir,CV.Pustaka Pelajar.
Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu,
Keistimewaan-keistimewaan Al Quran, www.almanhaj.or.id
Syaikh Shafiyyurrahman
al-Mubarakfury, Perjalanan Rasulullah yang Agung, Muhammad
dari Kelahiran hingga Detik-Detik Terakhir, Serial Buku
Darul Haq, Jumadil Ula 1427H.
Fahruddin Ainun Nasiq,Kita
bertanya islam menjawab,CV Terbit terang
[1] Fahruddin ainun nasiq,Kita bertanya islam menjawab......Hlm257
[2] Drs.H.M.Djamaludin Dimyati,Menyingkap kebenaran Al-Qur’an.........Hlm23
Wednesday, 23 September 2015
peran orang tua dalam menumbuhkan cinta anak terhadap alqur an
PERAN ORANG TUA DALAM MENUMBUHKAN
KECINTAAN ANAK TERHADAP AL-QUR’AN SEJAK MASA PRA SEKOLAH
BAB II
PEMBAHASAN
- Pengertian Anak Prasekolah.
Yang
dimaksud dengan Anak usia dini ( anak
pra sekolah ) adalah mereka yang berusia antara 0-6 tahun, sebagaimana yang
tertulis dalam UU No.20 tahun 2003 bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu
upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai usia 6 tahun yang
dilakukan melalui rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan
lebih lanjut.
Ahmadi
dan Sholeh ( 2005 : 34 ) menyatakan bahwa : Masa usia Prasekolah, yaitu dari
lahir sampai kira-kira 6;0 , dapat diperinci lagi menjadi :
- Masa VitalMasa vital ini dimulai dengan kelahiran si anak.
- Masa Estetik
Biasanya
masa estetik ini dianggap sebagai masa perkembangan rasa keindahan. Anggapan
itu timbul karena nama estetik. Sebenarnya, kata estetik yang digunakan disini
tidak dalam arti tersebut, tetapi dalam arti bahwa pada masa ini perkembangan
anak yang terutama adalah fungsi panca indranya dan dalam eksplorasi dan
belajarnya dia menggunakan panca indera juga. Pada masa ini panca inderanya
masih dalam masa peka, karena itu pulalah Montesori menciptakan bermacam-macam
alat permainan yang dimaksudkan untuk melatih panca indra. Pada masa inilah
muncul gejala kenakalan, yang umumnya terjadi pada umur 3 ;0 sampai umur
5 ;0 tahun. Anak sering menentang kehendak orang tua, kadang-kadang
menggunakan kata-kata kasar, dengan sengaja melanggar apa yang dilarang dan
tidak melakukan apa yang diharuskan untuk dilakukan, dan sebagainya.
Apakah sebabnya anak berbuat berbagai kenakalan tersebut ?
Jawaban yang dapat diterima yaitu :
Bakat
perkembangan bahasanya, yang merupakan modal pokok bagi anak dalam menghadapi
dunianya, sampailah anak pada penyanderaan aku-nya atau terhadap menemukan
aku-nya , yaitu suatu tahap ketika anak menemukan dirinya sebagai subjek dan
yang lain sebagai objek, maka kemampuan itu kini dia miliki. Kini dia menyadari ( menemukan )
bahwa dirinya juga subjek yang mempunyai keterbatasan untuk menghendaki
sesuatu, mempunyai pula kebebasan untuk menolak sesuatu. Dan karena jarang
menemukan kenyataan tersebut maka anak seakan-akan gaul ingin mendapatkan
pengalaman, bagaimana kiranya sebagai subjek yang bebas menentukan keinginannya
itu.
Pada masa
ini, anak dapat dilukiskan sebagai demam menghendaki. Misalnya, pada suatu saat
ia menghendaki sebuah bola, dan kehendaknya itu tidak dapat ditahan; tetapi
kalau telah memperolehnya maka dia tidak lagi mempedulikan bola itu, dan menghendaki
barang yang lain lagi; dan sebagainya. Kadang-kadang ia melanggar hal yang
dilarang, dan memantangkan hal yang diharuskan. Hal yang demikian itu
dilakukannya bukan karena ia keras kepala., melainkan hanya karena ingin
mengalami dan ingin menyaksikan akibatnya.
Dipandang dari segi pendidikan, masa ini
merupakan masa yang sukar. Bagaimanakah sikap pendidik yang
sebaik-baiknya ?
Dalam
menghadapi anak yang sedang mengalami masa kegoncangan ini sikap yang paling
bijaksana ialah jalan tengah, yaitu sikap yang tidak ekstrem, baik ekstrem
menekan, maupun ekstrem memanjakan.
Jika
pendidik ( orang dewasa ) memaksakan pendiriannya sendiri dengan memakai
kekerasan dan kekuasaan sebab dia lebih kuat, maka anak itu akan mengalah dan
tunduk kepada pendapat orang dewasa, sedangkan kemauannya sendiri akan lenyap
dan tidak berkembang. Anak yang demikian itu nantinya akan menjadi individu
yang tidak mempunyai inisiatif dan tanpa kemauan ; dia akan terbiasa
bersikap menunggu perintah.
Sebaliknya,
jika anak itu dituruti saja apa kehendaknya atau dibiarkan saja berbuat
sesukanya, dengan maksud untuk menghindarkan persengketaan antara dia dengan
orang dewasa, maka tindakan yang digambarkan itu hanya merupakan pengunduran
sengketa itu saja, yang nantinya akan timbul lagi dengan kuat.
Sriyanti ( 2014: 61 ) menyatakan bahwa : sifat khas anak usia
prasekolah yaitu :
- Daya fantasinya tinggi
- Rasa ingin tahunya besar
- Daya eksperimen dan eksplorasi tinggi
- Emosi meledak-ledak
- Ingin melepaskan diri dari otoritas orang dewasa
- Daya imitasinya tinggi
- Mencurahkan enegi psikisnya pada daerah seksulitas
- Bisa bandel dan susah diatur.
- Aspek- aspek Perkembangan pada Masa Prasekolah.
Ahmadi dan
Sholeh ( 2005 : 90) menyatakan bahwa Perkembangan kejiwaan pada masa anak-anak,
terkadang disebut dengan masa anak kecil atau juga masa menjelang sekolah,
sebab masa ini saat-saat anak senang mempersiapkan diri untuk bersekolah. Demikian
pula masa ini ada yang menyebut dengan masa estetis, dikarenakan anak mulai mengenal
dunia sekitarnya terasa serba indah. Pada bab ini akan dijelaskan antara lain tentang :
- Perkembangan Tanggapan.
Mempelajari
perkembangan tanggapan anak, tidak terlepas dengan mempelajari teori-teori perkembangan pengamatan anak. Dalam
polanya kedua aspek tersebut memang berbeda tetapi antara
keduanya saling terkait dan ada kesamaan yang mendasar yakni : adanya proses
belajar mengenal atau menguasai objek., atas stimulus yang
datang kepadanya, dengan menggunakan potensi yang dimilikinya . Dan dikatakan
tanggapan itu terkait dengan pengamatan sebab tanggapan itu sendiri merupakan
hasil, kenangan dari adanya proses pengamatan.
Perkembangan tanggapan atau pengamatan anak
itu mulai fase-fase sebagai berikut :
- Global : yaitu pengamatan dari tanggapan global atau totalitas.
- Terurai : yaitu anak mulai dapat mengamati bagian-bagian perhatiannya menjadi lebih terurai pada bagian-bagian objek pengamatan, disini anak semakin kritis dan logis.
- Shinthesa atau asimilasi : yaitu anak sudah dapat membuat sintesis atau mengasimilasi antara objek total dan bagian-bagiannya., demikian pula tentang kausalitasnya. Sehingga anak pun telah dapat menghayati akan perbedaan atau kesamaan, ciri dan sifat dari bermacam-macam benda.
- Perkembangan Pikiran.
Perkembangan
pikiran ( intellect ) anak itu pada dasarnya berhubungan erat dengan
perkembangan bahasa, keduanya merupakan faktor penentu bagi seseorang dapat
menyampaikan gagasannya, keinginannya dalam mengadakan komunikasi dengan orang
lain.
Perkembangan pikirannya dapat dibedakan dengan 2 bentuk
yaitu :
- Perkembangan formal, yaitu perkembangan fungsi-fungsi piker atau alat-alat pikir anak untuk dapat menyerap menimbang,memutuskan, menguraikan, dan lain-lain. Contoh, perkembangan sistematika berfikir, teknik pengambilan keputusan, dan lain-lain.
- Perkembangan material: yaitu perkembangan jumlah pengetahuan pikir ( knowledge ) oleh seorang anak itu dapat dimiliki dan dikuasainya. Contoh, penguasaan tentang angka-angka, pendapat-pendapat, teori dan sebagainya.
Secara
keseluruhan perkembangan pikiran dapat diartikan sejalan dengan proses
perkembangan pengamatan dan tanggapan anak, maka perkembangan pikiran pun dapat
dikategorikan dengan dua tahapan yaitu :
- Berpikir secara konkret ( dengan objek yang realis ) sehingga proses berfikir anak harus dirangsang atau dituntut dengan benda atau dengan alat peraga.
- Berpikir secara simbolis atau sistematis, yaitu: anak berpikir dengan menggunakan simbol-simbol tertentu, dan sebagainya.
- Perkembangan Daya Ingatan.
Daya
ingatan anak akan bersifat tetap jika anak telah mencapai intensitar terbesar
atau terbaik dan kuat, jika anak akan mencapai intensitas terbesar atau terbaik
dan kuat, jika anak berumur antara 8-12 tahun, pada saat itu daya menghafal atau
daya memorisasi ( upaya memasukkan pengetahuan dalam tingkatan seseorang )
dapat memuat sejumlah materi hafalan sebanyak mungkin.
Sebelum
umur setengah tahun ( 0;6 ) anak pada umumnya belum mengenal benda sekitarnya
secara hakiki. Anak saat itu baru mengenal keadaan atau situasinya saja. Contoh
: seorang ibu menyodorkan sendok makan kepadanya, ia mengenal keadaan itu,
tetapi jika sendok ditaruh atau diletakkan diatas meja, maka anak sudah tidak
megenal benda itu lagi. Baru umur lebih dari
setengah tahun secara pelan-pelan anak mulai mengenal lingkungannya.
- Perkembangan Bahasa.
Sementara
anak bertumbuh dan berkembang, produk bahasa mereka meningkat dalam kuantitas,
keluasan dan kerumitannya. Mempelajari perkembangan bahasa biasanya ditunjukkan
pada rangkaian dan percepatan perkembangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi
pemerolehan bahasa sejak usia bayi dan dalam kehidupan selanjutnya .anak akan
selalu berkembang sejajar dengan sejumlah perbendaharaan bahasanya yang sesuai
dengan lingkungannya, terutama yang bersumber dari orang tuanya, sekolah serta
lingkungannya.
5.Perkembangan
Perasaan
Bagi
anak-anak perkembangan perasaan itu sangat cepat dan besar sekali, sehingga
umumnya anak-anak akan lebih emosional dibandingkan dengan orang dewasa.
Pandangan mereka selalu optimis, cepat merasa puas, ( terutama pada anak
sekolah dasar ) sehingga mereka akan mudah merasa senang, periang, kesedihan,
dan kesusahan atau justru kesenangan orang lainpun belum mereka hayati dengan
baik-baik. Kalbu pada saat tertentu anak tahu tentang kesusahan orang lain maka
anak berusaha menekannya atau menutupnya, karena ia takut atau malu untuk ikut
merasakannya.
Perkembangan
perasaan anak akan berkembang secara bertahap, yang dimulai dari perasaan yang
lebih banyak ditunjukkan untuk kepentingan dirinya sendiri.
Perkembangan
perasaan anak akan semakin baik jika ditandai adanya keseimbangan antara
perasaan dan sikap egosentrisnya dengan perasaan objektif yang ada. Anak akan
selalu membeberkan perasaannya dengan luas, terus terang apa yang sebenarnya
yang ia rasakan . ia bahagia jika ia benar – benar dalam kondisi tidak sedih.
Suasana
hari bagi seorang anak umumnya berjalan secara cepat, mudah berubah dengan
diwujudkan sebentar ketawa, sebentar menangis, dan seterusnya.
Saling bergantian perasaan-perasaan tersebut muncul, hal ini yang
sering menimbulkan kebingungan atau kebosanan para orang tua, karena orang tua
sudah dapat mengendalikan perasaannya dengan teratur.
6.Perkembangan
fantasi.
Daya jiwa anak menciptakan
tanggapan-tanggapan baru atas bantuan tanggapan-tanggapan yang telah ada ( lama
) dalam psikologi disebut fantasi.
Fantasi yang ada pada diri seseorang itu
bersifat :
- Leluasa, bebas tidak terikat, atau liar.
- Spontan terkadang tanpa disadari.
- Mudah sekali berubah.
- Bersifat menciptakan untuk sesuatu yang baru.
Ada sesuatu yang
erat hubungannya dengan fantasi anak yakni, bahwa anak-anak sering melakukan dusta
fantasi, dusta fantasi ini adalah dusta semua, ia berbuat karena tidak
disengaja. Anak tersebut belum tahu bahwa hal itu salah, atau ia berdusta itu
bukan untuk tujuan-tujuan tertentu.
Hal tersebut
bias terjadi karena anak belum juga dapat membedakan antara tanggapan ingatan
dan tanggapan fantasi; atau juga dapat disebabkan reaksi menolak, takut, kurang
kuat ingatannya,sugesti, malu, dan lain-lain.
Dalam menanggapi
masalah terhadap perkembangan fantasi anak, sebaiknya diberikan kesempatan atau
dilatih untuk dikembangkan. Dan agar anak tidak terlalu terlena pada dunia
khayal yang berlebih-lebihan, maka ada baiknya juga jika dalam latihan
pengembangan fantasi agak dibatasi, tetapi tidak perlu terlalu ketat.
Sehingga
perkembangan fantasi anak akan tetap bebas leluasa tetapi terkendali atau
terarah.
7.Perkembangan
Sosial Anak.
Sebagian
psikolog beranggapan bahwa perkembangan sosial itu mulai ada sejak anak lahir
di dunia, terbukti seorang anak yang menangis, adalah dalam rangka mengadakan
kontak/hubungan dengan orang lain. Atau anak tampak mengadakan aktivitas
meraba,tersenyum bila memperoleh rangsangan dan teguran dari luar.
Selanjutnya
karena anak sudah mulai kaya akan pengalaman sosial, terkadang timbul kesukaran
bagi orang tua untuk mengatur. Anak sudah mulai dapat berontak, melawan. Suatu
ketika anak menjadi mudah keras kepala, cemburuan,dan lain-lainnya, karena pada
masa ini termasuk ada didalamnya masa kegoncangan pertama ( footzalter I) pada diri anak, yakni pada umur 3 ;0/0 ;4
tahun.
Perkembangan
sosial ini akan terus berlanjut sesuai dengan pengalamannya, sehingga ia siap
untuk bergaul dengan yang lain secara baik dan wajar.
8. Perkembangan Moral.
Menurut Robert J. Havighurst, moral yang bersumber dari adanya
suatu tata nilai adalah a value is an obyect estate or affair wich is
desired ( tata nilai dalah suatu objek rohani atas suatu keadaan yang
diinginkan ).
Maka kondisi
atau potensi internal kejiwaan seseorang untuk dapat melakukan hal-hal yang
baik, sesuai dengan nilai-nilai ( value ) yang diinginkan itu disebutnya
sebagai moral.
Dengan demikian
perkembangan moral seseorang itu berkaitan erat dengan perkembangan sosial
anak., disamping pengaruh kuat dari perkembangn pikiran, perasaan serta kemauan
atas hasil tanggapan dari anak.
Contoh : adanya
kontak dengan orang lain, pada gilirannya akan muncul pula rasa untuk saling
menghargai,saling tolong menolong, dan lain-lain.
Bagi seorang
anak perkembangan moral itu akan dikembangkan melalui pemenuhan, kebutuhan
jasmaniyah ( dorongan nafsu fisiologi ), untuk selanjutnya dipolakan melaui
pengalaman dalam lingkungan keluarga, sesuai dengan nilai-nilai yang
diberlakukannya. Maka disinilah sebenarnya letak peranan utama bagi orang-orang
yang paling dekat atau akrab dengan anak ( terutama ibu ) dalam memberikan
dasar-dasar pola perkembangan moral anak berikutnya.
Adapun
nilai-nilai ( selain nilai fisiologis ) bagi seorang anak perkembangan
berikutnya akan selalu berada sejajar dengan nilai-nilai yang mendasari tadi.
9. Masalah
Permainan.
Permainan adalah
suatu perbuatan yang mengandung keasyikan dan dilakukan atas kehendak diri
sendiri, bebas tanpa paksaan dengan bertujuan untuk memperoleh kesenangan pada
waktu mengadakan kegiatan tersebut.
Permainan cukup
penting bagi perkembangan jiwa anak. Oleh karena itu perlu kiranya bagi
anak-anak untuk diberi kesempatan dan sarana didalam kegiatan permainannya.
Secara fungsional kegiatan bermain dan bekerja mengandung perbedaan cukup
mendasar, sebab bekerja itu lebih diarahkan kepada hasil yang akan dicapai ,
disamping adanya keterkaitan yang lebih ketat dari pada sebuah permainan.
Ahmadi dan
Ardian ( 1988 : 82) menyatakan bahwa , nilai permainan bagi anak yaitu:
- Permainan adalah salah satu syarat yang penting untuk membawa anak dalam suasana kemasyarakatan.
- Dalam melakukan permainan anak dapat mengetahui kekuatannya sendiri dan ia dapat mengenal barang-barang yang terdapat disekelilingnya.
- Dalam permainan anak dapat mengembangkan fantasi dan potensi-potensi yang lain.
10. Perkembangan Keberagamaan Anak.
Sebenarnya
potensi keberagamaan bagi seorang anak telah ada semenjak anak lahir ke dunia,
ia memiliki ”fitrah” untuk beriman kepada Tuhan. Tinggal persoalannya usaha
pengembangan serta pemeliharaan potensi ( perasaan religious ) tersebut yang
ada pada seseorang. Maka disinilah peran utama orang tua untuk berupaya
menanamkan ajaran-ajaran islam kepada anaknya.
- Ciri-ciri Perkembangan Anak Prasekolah.
- Perkembangan fisik.
Hawadi dan Akbar
( 2001: 6 ) mengatakan bahwa Pada akhir usia 3 tahun, seorang anak memiliki
tinggi tiga kaki dan 6 inchi lebih tinggi saat ia berusia 5 tahun.
Berat badannya kira-kira 15 kg dan diharapkan menjadi 20 kg saat ia
berusia 5 tahun. Anak laki-laki akan lebih tinggi dari pada anak perempuan, namun
hal ini juga bisa berbeda karena bergantung pada perawatan dan kecenderungan
pertumbuhan anak.
- Perkembangan Motorik.
Hawadi dan Akbar
( 2001: 7 ) mengatakan bahwa perkembangan motorik tidak saja mencangkup
berjalan, berlari, melompat, naik sepeda roda tiga, mendorong, menarik, memutar
dan berbagai aktifitas lainnya. Kordinasi mata tangan, namun juga melibatkan
hal-hal seperti menggambar, mewarnai, mencoret dan kegiatan lainnya. Keterampilan
motorik berkembang pesat pada tahun ini.
- Perkembangan Intelektual.
Usia tiga- enam
tahun merupakan usia yang sangat temperamental bagi seorang anak. Rasa ingin
tahu merupakan kondisi emosional yang baik dari anak, namun yang perlu
ditekankan bahwa rasa ingin tahu tersebut dapat terkendali, jangan sampai pada
objek-objek yang biasa dikenalnya serta tentang kejadian-kejadian mekanika yang
ada disekitarnya. Usia tiga tahun, anak mulai bertanya dan mencapai puncaknya
pada usia sekitar 6 tahun. Untuk itu pada usia 3-6 tahun dusebut juga dengan
Questioning Age.
- Perkembangan Sosial.
Pada usia 3-6
tahun, anak belajar menjalin kontak sosial dengan orang-orang yang ada
disekitar mereka dan terutama dengan teman-teman sebayanya. Karena itulah masa
ini sering disebut dengan Pregang Age.
- Alasan dan Bagaimana Caranya orang tua harus berusaha untuk menumbuhkan kecintaan anak terhadap Al-Qur’an sejak masa Pra Sekolah.
Ahmadi dan Ardian ( 1988 : 101 )
menyatakan bahwa: Anak dilahirkan dengan membawa bakat, dan bakat itu bisa
didapatkan dari orang tuanya atau leluhurnya. Ada bakat yang baik dan ada pula
bakat yang jahat. Tetapi bakat itu tidak memastikan bentuk jiwa anak.
Pembentukan jiwa anak itu bisa
dipengaruhi oleh banyak alasan. Bakat bukanlah menjadi suatu diantara banyak
alasan yang menjalankan pengaruh atas jiwa anak tersebut. Dan pembentukan jiwa
anak yang memberi harapan ia dapat hidup bahagia dan sukses dunia akhirat,
adalah menjadi tujuan dari segala pendidikan.
Adapun bakat yang baik haruslah dipupuk
dan dipelihara dengan sebaik mungkin, sedangkan bakat yang jahat haruslah
segera dipunahkan. Tetapi jalan yang digunakan untuk mempunahkan bakat yang
jelek tersebut bukanlah dengan cara kekerasan dan pukulan, melainkan dengan
cara kebijaksanaan serta kesabaran.
Orang tua selaku pendidik perlu mengenal dengan jelas karakteristik
dari setiap anak. Setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda, baik dalam hal
daya tangkap maupun daya ingat. Beberapa anak memiliki kemampuan daya tangkap
yang baik tetapi memerlukan tenaga yang lebih untuk mengasah daya ingatnya.
Atau sebaliknya. Kadang ditemukan yang memiliki keistimewaan kuat dalam kedua
hal tersebut. Semua ini adalah anugerah yang diberikan Allah SWT kepada setiap
hamba-Nya. Yakinlah setiap manusia memilki kelebihan dan kekurangannya
masing-masing. Tinggal kita yang harus pandai-pandai mengelola kemampuan yang
Allah SWT anugerahkan kepada anak-anak kita.
Rumah adalah menjadi “madrasatul ‘ula” dan orang tua
memiliki peran utama dalam memberikan teladan yang baik bagi anaknya. Orang tua
wajib menampakkan kecintaan kepada al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari,
sehingga anak termotivasi terus menerus dalam mencintai Al-Qur’an dan yang tak
kalah pentingnya seorang anak bisa termotivasi untuk menghafalkan kitab suci
Al-Qur’an.
Badwilan ( 2010 : 97 ) menyatakan bahwa : Pengaruh positif
Al-Qur’an sangat tampak dalam diri anak-anak, karena mereka masih mudah
dibentuk dan diajari, sebagaimana ungkapan klasik “ pengajaran pada masa kecil
laksana mengukir diatas batu ”.
Fakta pengaruh- pengaruh positif Al-Qur’an ini juga diperkuat oleh
Syekh Ahmad Abdul Azhim yang berkata, “ Anak yang menerima Al-Qur’an semenjak
masik kanak-kanak akan berbeda dengan anak yang tidak mendapatkan kebaikan ini.
Sebab, Al-Qur’an akan memberikan kekuatan mental dan akhlak kepadanya, yang
tampak ketika ia ditimpa berbagai ujian dan cobaan ”.
Dengan pemaparan diatas tentulah kita sebagai orang tua semakin
mantap untuk berupaya menanamkan kecintaan anak terhadap Al-Qur’an. Namun
sebelum kita berupaya untuk menanamkan kecintaan anak terhadap Al-Qur’an sejak
masa prasekolah Perlu kita ketahui terlebih dahulu , bahwa secara fitrah, orang
tua mencintai anak-anak mereka, namun tidak demikian dengan anak-anak. Sebab
naluri kasih sayang mereka kebanyakan hanya merupakan respons dari sesuatu yang
diberikan oleh orang tuanya. Untuk itu, ketika kita sebagai orang tua menginginkan
rasa cinta terhadap al-Qur’an tumbuh dalam diri anak-anak kita, maka buatlah
mereka mencintai kita sepenuhnya. Ketika kita mencintai al-Qur’an dan anak-anak
melihat dengan jelas bahwa cinta kita yang mendalam pada Kitabullah, maka
merekapun akan ikut mencintai al-Qur’an pula.
Orang tua yang biasa berinteraksi dengan Al-Qur’an, ketika anaknya
melihat secara otomatis kecintaan orang tua kepada Al-Qur’an akan dirasakan
oleh anaknya tanpa harus bersusah payah. Dan ketika anak merasa terganggu
dengan kesibukan orang tuanya membaca Al-Qur’an sehingga merasa tidak
diperhatikan, orangtua perlu mendekati dan mendekapnya kemudian memintanya
untuk mencium mushaf sehingga timbul rasa cintanya pada Al-Qur’an.
Jika rasa cinta
terhadap Al-Qur’an sudah tertanam pada diri seorang anak maka bukanlah suatu
yang tidak mungkin untuk anak dapat menghafal Al-Qur’an sejak masa prasekolah.
Terkait dengan hal itu berikut ini akan saya paparkan sebagian cara untuk dapat
menanamkan kecintaan membaca dan menghafal Al-Qur’an dalam diri anak. Diantaranya
adalah sebagai berikut :
- Berniatlah dalam hati dengan niat yang tulus.Sebelum melahirkan seorang anak orang tua hendaknya berdoa berdoa kepada Allah agar dikaruniai seorang anak yang sholeh dan sholehah, yang kelak nantinya dapat menjadi seorang hafidz dan hafidzah. Dengan begitu, jika anak telah dilahirkan dan tumbuh, niscaya si orang tua akan berupaya semaksimal mungkin dan dengan segala cara agar dapat mewujudkan anaknya kelak bisa menghafal Al-Qur’an. Orang tua harus menghilangkan segala sesuatu yang dapat menghambat ataupun merintangi anaknya untuk mencapai sebuah tujuan yang mulia tersebut.
- Membiasakan diri membaca dan menyimak Al-Qur’an dihadapan anak sejak mulai masa kehamilan.Jika hal itu dilakukan terutama oleh seorang ibu yang sedang mengandung anaknya hingga anak itu mencapai umur dua tahun maka hal tersebut akan sangat membantu untuk menanamkan kecintaan anak terhadap Al-Qur’an. Sebab, apabila anak mendengar firman allah dalam rentang waktu yang lama, maka hal itu akan membuat memori si anak terpenuhi dengan firman-firman Allah. Jika yang paling banyak memperkuat memori si anak adalah firman Allah, setelah itu orang tua haruslah membantu si anak agar dapat mengucapkan sebagian ayat-ayat Allah yang pendek serta membaca bersamanya, dengan begitu maka lidah si anak akan benar-benar menjadi terbiasa membaca Al-Qur’an, dan hatinya pun penuh dengan rasa cinta terhadap Al-Qur’an serta dipenuhi pula dengan cahaya dan petunjuk dari Allah SWT.
- Pemberian hadiah termasuk sesuatu terindah yang dapat membantu orang tua dalam menanamkan kecintaan anak terhadap Al-Qur’an.Ketika si anak telah menghafal sebagian ayat Al-Qur’an , sekalipun dalam permulaannya dalam jumlah yang sedikit, maka saat orang tua memberikan hadiah kepadanya , haruslah dengan niat serta tujuan agar anak berkeinginan tambahan ayat dan surat- surat dalam Al-Qur’an. Namun yang perlu kita perhatikan lagi adalah kita harus berhati-hati dari berlebih-lebihan dalam memberikan hadiah, karena bisa saja jika hadiah itu melebihi dari apa yang diinginkan si anak, maka efektifitasnya kelak akan menghilang.
- Sebuah majelis seharusnya menyelenggarakan sebagian perlombaan bagi anak yang dapat menghafal Al-Qur’an.
- Menghadirkan stereo khusus bagi anak dengan mikrofonnya.Media ini lebih disukai oleh anak-anak. Masing-masing anak senang mendengar suaranya sendiri melalui pengeras suara. Pada gilirannya, kelak orang tuanya akan mendapatinya mengeraskan suaranya, sedangkan yang lainnya meniru salah seorang pembaca Al-Qur’an lainnya, dan begitu seterusnya. Akan tetapi yang penting adalah seorang anak mesti tahu bahwa ia tidak boleh menggunakannya, kecuali hanya untuk membaca Al-Qur’an.
KESIMPULAN
Anak usia
dini ( anak pra sekolah ) adalah mereka yang berusia antara 0-6 tahun, Usia
lahir sampai dengan pra sekolah merupakan masa keemasan sekaligus dengan masa
kritis dalam tahapan kehidupan manusia yang akan menentukan perkembangan anak
selanjutnya, masa ini merupakan masa yang tepat untuk meletakan dasar-dasar
pengembangan fisik, bahasa, sosial, emosional, moral dan nilai-nilai agama,
kognitif dan seni. Menanamkan ataupun menumbuhkan kecintaan anak terhadap Al –
Qur’an sejak masa Prasekolah sangatlah penting karena jika sejak kecil anak
sudah dibekali dengan hal-hal yang positif maka jika ia tumbuh besar nanti akan
terbiasa dengan hal-hal yang positif , yang ditanamkan sejak masa Prasekolah.
Pembentukan jiwa anak itu bisa
dipengaruhi oleh banyak alasan. Bakat bukanlah menjadi suatu diantara banyak
alasan yang menjalankan pengaruh atas jiwa anak tersebut. Dan pembentukan jiwa
anak yang memberi harapan ia dapat hidup bahagia dan sukses dunia akhirat,
adalah menjadi tujuan dari segala pendidikan.
DAFTAR
PUSTAKA
Ahmadi dan Ardian . (1988). Ilmu Jiwa Anak.Bandung :CV.Armico.
Ahmadi dan Sholeh.(2005). Psikologi Perkembangan. Jakarta:
PT.Rineka Cipta.
Badwilan, A.S. (2010). Bimbingan untuk Anak Bisa Menghafal
Al-Qur’an. Yogyakarta : Sabil
Hawadi dan Akbar, R.( 2006). Psikologi Perkembangan Anak.
Jakarta : Grasindo.
Patmonodewo,S.( 2003). Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta:
PT Asdi Mahasatya.
Sriyanti, L. ( 2014). Psikologi Anak Mengenal Autis Hingga
Hiperaktif. Salatiga : STAIN Salatiga Press.
Subscribe to:
Posts (Atom)