BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertianال dalam Kalimat
تحذف (أل) إذا
وقعت بعد لام وكان بعدها لام نحو: أصغيت للحن الجميل, للحن الجميل غذاء للروح.
Dalam Qawaidul Imla’
sudah dijelaskan bahwa ال itu dapat dibuang jika ال itu
sendiri berada pada setelah huruf lam. Pembuangan ال
sama dengan isim maushul yang ditulis dengan dua lam. [1]
B.
Pembagian ال
Sebagian ulama
membagi ال sebagai berikut :
1.
ال litta’rif ( ashliyah ), yaitu alif lam yang memberi
faidah ta’rif, contoh رجل menjadi الرجل.[2]
ال ini mempunyai tiga bagian yaitu:
a.
ال lilhaqiqat ( liljinsi ),
yaitu ال yang masuk kepada sesuatu kalimat yang
didefinisikan atau hakikat sesuatu afrad, seperti: حيوان الناطقالانسان
b.
ال istigraqiyah, yaitu
sesuatu ال yang mencakup seluruh afradnya, seperti:وخلق الانسان ضعيفا
c.
ال lil’ahdi, ال yang sudah diketahui isinya, terbagi
menjadi tiga, yaitu:
a)
Lil’ahdidzdzikri,
sesuatu yang sudah diceritakan sebelumnya baik itu jelas maupun kinayah.
Contoh: وليس الذكر كالانثى
b)
Lil’ahdilhulur,
diketahui pada waktu berlangsung terjadi. Contoh: اكملت لكم دينكماليوم
c)
Lil’ahiddihni,
sesuatu tersebut sudah diketahui dalam hati mukhatab. Contoh: اذهما في الغار
2.
ال lizziyadah, mempunyai
benerapa bagian yaitu:
a.
Lizziyadah
lazimah (tetap) pada lafadz-lafadz yang sejak asal cetaknya sudah ada ال
nya. Contoh: اللات, nama berhala yang ada di Mekah.
b.
Lizziyadah
ghairu lazimah (tidak tetap), ال yang masuk pada alam
secara idltirar. Contoh: Lafadz بنات أوبر (nama jamur)
ولقد
جنيتك أكمؤا وعسا قلا () ولقد نهيتك عن بنات الاوبر
“Sungguh aku telah memetikkan untukmu jamur kecil dan jamur besar,
dan sungguh aku telah mencegahmu memetik jamur terucuk.”
C.
Pembuangan ال dalam Alam Gholabah
Alam Gholabah yaitu kalimat isim
yang pada asal cetakannya itu umum, kemudian dalam terlakunya digunakan
tertutup.[3]
Lafadznya alam gholabah ada dua,
yaitu:
1.
Berupa
Mudhof
Seperti:
Lafadz مسعود, ابن عباس, ابن عمرابن Tiga lafadz ini pada asalnya maknanya umum, yaitu untuk setiap
orang yang menjadi anaknya Umar, anaknya Abbas dan anaknya Mas’ud. Kemudian
dalam terlakunya dengan mengalahkan yang lain (gholabah), yaitu untuk orang
yang namanya dimulai عبدل yaitu:
عبدالله بن عباس, بن مسعود, عبدالله بن عمرعبدالله
2.
Berupa
lafadz yang bersamaan ال
Seperti:
lafadz العقبة Lafadz ini pada asalnya maknanya umum yaitu untuk setiap jalan
pegunungan yang menanjak yang sulit dilalui kemudian dilakukan (khusus yaitu
untuk jalan terjal yang ada di Mina. Atau seperti lafadz المدينة Lafadz ini pada asalnya
umum untuk setiap kota, kemudian dilakukan khusus untuk kota Madinah
Almunawwarah.
D.
Pembuangan Al
ال yang ada dalam gholabah
hukumnya wajib dibuang jika dijadikan munada atau diidhofahkan, seperti:
a.
Menjadi
munada يامدينة tidak boleh ياالمدينة
b.
Diidhofahkanالرسول مدينة tidak الرسولالمدينة
Sedang jika tidak menjadi munada
atau diidhofahkan hokum pembuangan ال terkadang terjadi, Seperti: هذا عيوق طالعاIni bintang
Ayyud sedang terbit (asalnya العيوق)
Lafadz العيوق pada asalnya maknanya umum yaitu nama dari setiap bintang, kemudian
dilakukan tertentu untuk bintang yang besar yang berdekatan dengan bintang
Tsuroya, sedang bintang Dabron berada diantara keduanya, seperti ucapan orang
Arab.[4]
إنّ
الدّبران يخطب الثريا والعيوق يعو قه
(Sesungguhnya bintang
Dabron melamar bintang Tsuroya, sedang bintang Ayyuq menghalanginya).
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
ال itu
dapat dibuang jika ال itu sendiri berada apada setelah
huruf lam. Pembuangan ال sama dengan isim maushul yang
ditulis dengan dua lam.
ال
dibagi menjadi dua, yaitu:
1.
ال litta’rif ( ashliyah ),
yaitu alif lam yang memberi faidah ta’rif.
2. ال lizziyadah
Pembuangan ال dalam alam gholabah
hukumnya wajib dibuang jika dijadikan munada atau diidhofahkan.
B.
Saran
Makalah kami jauh dari kata
sempurna, bila dalam menjelaskan atau memberi materi kurang memuaskan, atau
mungkin banyak kesalahan. Kritik dan saran kalian sangat kami harapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Harun, Muhammad
‘Abdus Salim (1959). Qawa’idul Imla’.
Shofwan, Muhammad Sholihuddin
(2002). Pengantar Memahami Alfiyyah Ibnu Malik. Jombang Jawa Timur: Darul
Hikmah
PERTANYAAN DAN JAWABAN
1.
Eka
Nisrokhah (23010150282)
Jelaskan
kembali yang dimaksud dengan ال istigraqiyah!
Jawab: ال istigraqiyah, yaitu sesuatu ال yang mencakup seluruh afradnya atau yang
bisa ditempati lafadz كلّ secara haqiqot. seperti:
الانسان لفي خسرإنّ yang berarti “Sesungguhnya semua jenisnya manusia itu dalam kerugian. (sah
diucapkan الانسانكلّ).
2.
Widhiani
Parasdianingrum (23010150175)
Jelaskan yang
dimaksud dengan kinayah!
Jawab: kinayah
merupakan kata lain dari samara tau tidak jelas.
3.
Wifik
Istinaroh (23010150178)
Jelaskan
kembali yang dimaksud dengan Lizziyadah lazimah dan Lizziyadah ghairu lazimah!
Jawab:
a.
Lizziyadah
lazimah (tetap) pada lafadz-lafadz yang sejak asal cetaknya sudah ada ال
nya. Contoh: اللات, nama berhala yang
ada di Mekah.
b.
Lizziyadah
ghairu lazimah (tidak tetap), ال yang tidak tetap
karena dhorurotnya syair.
Contoh:
Lafadz بنات أوبر (nama jamur)
ولقد جنيتك
أكمؤا وعسا قلا () ولقد نهيتك عن بنات الاوبر
“Sungguh aku telah memetikkan untukmu jamur kecil dan jamur besar,
dan sungguh aku telah mencegahmu memetik jamur terucuk.”
[3]Muhammad Sholihuddin Shofwan. Pengantar Memahami Alfiyyah Ibnu
Malik. (Jombang Jawa Timur: Darul Hikmah, 2002), hlm. 122
No comments:
Post a Comment