Monday, 30 May 2016

Makalah hamzah di tengah kalimat


KATA PENGANTAR

            Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad serta hidayah-Nya kepada kita semua, sholawat serta salam senantiasa kita limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW karena dengan hidayahnya dan tauladannya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul“ Hamzah Ditengah Kalimat”.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dan membantu dalam menyelesaikan makalah ini yang kami tidak bisa sebut satu per satu.
Dalam pembuatan makalah ini, kami telah mengusahakan untuk menyusun dalam batas-batas kemampuan kami secara maksimal, namun tentu masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, semua bentuk kritik dan saran yang sifatnya membangun dan memperbaiki kekurangan makalah ini, akan kami terima dengan hati terbuka dan lapang dada. Dengan itu, diharapkan menjadi lebih sempurna. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR          ..........................................................................................      1
DAFTAR ISI             ..........................................................................................      2
BAB I : PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang            ..........................................................................................      3
B.     RumusanMasalah       ..........................................................................................      3
C.     TujuanPembahasan     ..........................................................................................      3
BAB II : PEMBAHASAN
A.    Pengertian Hamzah     ..........................................................................................      4
B.     Cara Pengucapan dan Bunyi Hamzah ..................................................................     4
C.     Macam-macam Hamzah ......................................................................................      5
D.    Cara penulisan hamzah ........................................................................................      6
E.     Kaidah Penulisan Hamzah di Tengah Kalimat ....................................................      7
F.      Pembahasan Contoh-contoh ................................................................................      9

BAB III : PENUTUP
A.    Kesimpulan                 ...........................................................................................     11
B.     Saran                           ...........................................................................................     11
C.     Pertanyaan                  ...........................................................................................     12
DAFTAR PUSTAKA           ...........................................................................................     14


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang.
Hamzah adalah suatu huruf yang dalam tulisan dia tidak berbentuk, tetapi umumnya dia ditulis dengan bentuk alif, wawu atau ya’. Huruf hamzah itu  adakalanya berada di awal kata, di tengah kata dan adakalanya di akhir kata. Apabila hamzah itu berada di tengah kata atau ditempat wakaf (akhir kata), maka mereka tidak memperhatikan cara penulisannya, tetapi dalam dua keadaan (ditengah dan diakhir). Huruf hamzah yang berada di awal kata itu  pasti berharakat dan jelas bunyinya serta wajib ditulis dengan bentuk alif. Hukum (ketentuan) hamzah yang berada di akhir kata itu sama dengan hukumnya huruf yang mati, karena dia berada di tempat wakafnya. Untuk lebih mengetahui bagaimana penulisan hamzah di tengah maka kami akan membahasnya dalam makalah kami yang berjudul“Hamzah di Tengah Kalimat”.

B.       Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian hamzah?
2.    Bagaimana pengucapan bunyi hamzah?
3.    Ada berapa macam hamzah itu?
4.    Bagaimana cara penulisan huruf hamzah di tengah kalimah?

C.      TujuanPembahasan
1.      Dapat mengetahui huruf hamzah.
2.      Dapat mengetahui pengucapan dan bunyi
3.      Dapat mengetahui pembagian hamzah.
4.      Dapat mengetahui cara penulisan hamzah ditengah kalimat.





BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian Hamzah
Hamzah adalah huruf hijaiyah yang tidak mempunyai bentuk sendiri dalam tulisan Arab seperti halnya huruf-huruf hijaiyah lainnya: ba (ب), sin (س), lam (ل), dan lainnya. Karena itu huruf hijaiyah hanya berjumlah 28 sebab tidak memasukkan hamzah di dalamnya. Ra’sul ’ain atau kepala ‘ain yang biasanya dilambangkan dengan bentuk "ء"  bukan bentuk asli hamzah. Tanda ini hanya dipergunakan untuk menandai hamzah qatha‘    (أ)dan membedakannya dengan hamzah washal .(ا)
Hamzah adalah huruf hijaiyah yang menerima vokal (harakat). Berbeda dengan alif. Alif tidak menerima harakat dan selamanya menyandang sukun. Hamzah terletak di awal, di tengah atau di akhir kalimat. Sedangkan alif hanya berada di tengah dan di akhir kalimat. Alif hanya mempunyai satu bentuk, yaitu bentuknya sendiri (.(اSedangkan hamzah karena dia tidak mempunyai bentuk sendiri maka terkadang ditulis dalam bentuk alif, wawu, atau ya. Di tengah masyarakat kita, umumnya masih menganggap hamzah sama dengan alif, padahal keduanya memiliki perbedaan yang sangat signifikan dalam berbagai aspek, baik aspek penulisan, fungsi, maupun bentuk. Perbedaannya adalah :
a.    Hamzah adalah huruf tertentu yang menerima harokat.
b.    Alif adalah huruf tertentu yang tidak menerima harokat.[1]

B.       Cara Pengucapan dan Bunyi Hamzah.
1.    Cara Mengucapkan Huruf Hamzah adalah sebagai berikut:
a.    Usahakan dinding-dinding pharynx, apa itu? (rongga tenggorokan) bagian bawah saling menghimpit sehingga suara dan nafas yg sedang kluar dapat tertahan (jahr dan syiddah).
b.    Posisi lidah bagian pangkal jangan sampai naik ke langit-langit (istifal).
c.    Posisi lidah bagian ujung tidak melekat ke langit-langit. (Infitah).
d.    Huruf ini termasuk kelompok Ishmat

.
2.    Bunyi huruf hamzah
a.    Huruf Hamzah dalam Al-Qur'an bila berbaris fathah sepadan dengan bunyi huruf abjad (a).
b.    Bila berbaris kasrah sepadan dengan bunyi abjad (i).
c.    Namun bila huruf hamzah ini berharokat dhammah sepadan dengan huruf abjad (u).

C.       Macam-macam Hamzah
Pembagian hamzah itu ada 2, ada yang disebut dengan hamzah qatha’ ((همزةالقطع dan ada yang disebut hamzah washal (همزةالوصل) . Adapun pengertiannya adalah:
1.    Hamzah Qatha
Hamzah qatha’a dalah hamzah yang selalu diucapkan dengan berharakat fathah, dhammah atau kasrah. Tidak gugur pengucapannya baik di awal permulaan kalimat atau ditengah-tengah kalimat. Dan tidak gugur sekalipun berada diantara dua kalimat yang tersambung. Hamzah ini tertulis di atas alif bilamana berharakat fathah atau dhammah, dan dibawah alif bilamana berharkat kasrah. Bentuknya seperti bentuk kepala‘ain (ء).
Hamzah Qatha’ terdapat pada selain kategori kalimah-kalimah yang telah disebutkan diatas sebagai Hamzah washal, baik pada kalimah Fi‟il, Kalimah Isim dan Kalimah Huruf.
Contoh:إنّ اللّه غفور, فإنّ اللّه غفور   
Hamzah  ini biasanya ada pada:
1. Kalimat isim, kecuali yang 10:ابن، ابنة، است، اسنان، اسنتان، امرؤ، ابنم، امرأة، ايمن
2. Fiil mudhori’ berdhomir ana
3. Fiil yang depannya ada hamzahnya
4. Wazan أَفعَل يُفعِل
5. Fiil amar berwazan أُفعُل
6. Semua huruf.




2.    Hamzah Washal
Hamzah Washal berupa hamzah secara pengucapan dan berupa Alif secara tulisan. Diucapkan ketika menjadi permulaan saja. dan gugur ketika berada pada tengah-tengah penuturan kalimat, sekiranya didahului oleh satu huruf atau satu kalimah.
Hamzah Washal adalah Hamzah zaidah berfungsi sebagai perantara atau penyambung kepada pengucapan huruf mati atau sukun yang berada setelahnya. Hamzah Washal terdapat pada kalimah fi‟il, kalimah isim maupun kalimah huruf. Contoh: الله, والله
Hamzah ini biasanya ada pada:
1. Semua fi’il amar tsulasi mujarrad
2. Semua fi’il ruba’i dan khumasi                         
3. As-samsiyyah dan Al-qomariyah
4. Isim yang 10.[2]

D.      Cara penulisan hamzah
Cara penulisah hamzah (ء   )
Posisi lepas
Posisi awal
Posisi tengah
Posisi akhir
ء
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada

Cara penulisan alif hamzah ( أ )
Posisi lepas
Posisi awal
Posisi tengah
Posisi akhir
أ
Tidak ada
Tidak ada
ـأ

Cara penulisan alif hamzah bawah ( إ )
Posisi lepas
Posisi awal
Posisi tengah
Posisi akhir
إ
Tidak ada
Tidak ada
ـإ

Cara penulisan wawu hamzah ( ؤ )
Posisi lepas
Posisi awal
Posisi tengah
Posisi akhir
ؤ
Tidak ada
Tidak ada
ـؤ

Cara penulisan ya’ hamzah ( ئ )
Posisi lepas
Posisi awal
Posisi tengah
Posisi akhir
ئ
ئــ
ـئـ
ـئ


E.       Kaidah-kaidah Penulisan Hamzah di Tengah Kalimah
Hamzah yang berada di tengah kalimah (kata) mempunyai banyak kaidah (tata cara) dalam penulisannya, ada yang ditulis di atas alif (أ) , di atas wawu(ؤ) , di atas ya’ (ئ)dan ditulis berdiri sendiri di tengah kata(ا) . Kaidah-kaidah tersebut antara lain sebagai berikut:

1.    HamzahDitulis di Atas Alif di Tengah Kata
Hamzah yang ditulis di atas alif di tengah kata (kalimah) terdapat dalam 3 tempat:
a.       Hamzah berharakat sukun (mati) jatuh setelah fathah.
Contoh:  رأس، كأس، رأي، يأمر
b.      Hamzah berharakat fathah jatuh setelah fathah.
Contoh: سأل، نأى، يتأخر، اشمأز
c.       Hamzah berharakat fathah yang jatuh setelah huruf shohih yang berharakat sukun.
Contoh: مرأة، مسألة، ينأى، نشأة


2.    Hamzah Ditulis di Atas Wawu di Tengah Kata
Hamzah yang ditulis di atas wawu di tengah kata (kalimah) terdapat dalam 5 tempat.
a.       Hamzah berharakat sukun jatuh setelah dhammah.
Contoh:لؤلؤ، يؤمن، سؤل، رؤية
b.      Hamzah berharakat fathah jatuh setelah dzommah.
Contoh:مؤلف، سؤال، يؤجّل، مؤوّل
c.       Hamzah berharakat dzommah jatuh setelah sukun.
Contoh:ارؤس، هاؤم، يلؤم، التشاؤم
d.      Hamzah berharakat dzommah jatuh setelah fathah dan sebelum dan sesudah hamzah itu tidak berupa huruf lain atau huruf mad.
Contoh:يؤمّ، لؤم، أؤلقى، أؤول
e.       Hamzah berharakat dzommah jatuh setelah dzommah.
Contoh:نؤم، شؤن
3.    Hamzah Ditulis di Atas Ya’ di Tengah Kata
Hamzah yang ditulis di atas ya’ di tengah kata (kalimah) terdapat dalam 7 tempat:
a.       Hamzah berharakat dommah jatuh setelah kasroh.
Contoh:مئون، فئون
b.      Hamzah berharakat fathah jatuh setelah kasroh.
Contoh:فئة، رئة، ناشئة
c.       Hamzah berharakat sukun jatuh setelah kasroh.
Contoh:بئر، بئس، ذئب
d.      Hamzah berharakat kasroh jatuh setelah kasroh.
Contoh:مئين، فئين، ابطئ
e.       Hamzah berharakat kasroh jatuh setelah dzommah.
Contoh:سئل، دئل، رئى
f.        Hamzah berharakat kasroh jatuh setelah fathah.
Contoh:مطمئنّ، يئن، ضئيل
g.      Hamzah berharakat kasroh jatuh setelah sukun khuruf shohih maupun mu’tal secara mutlak.
Contoh:اسئلة، مسائل، افئدة، وضوئى

4.    Hamzah Ditulis Berdiri Sendiri di Tengah Kata
Hamzah yang ditulis berdiri sendiri di tengah kata terdapat di 2 tempat:
a.       Didahului huruf mad atau lain sukun dan hamzah berharakat fathah.
Contoh:تفاءل، السموءل، جزاءان
b.      Ada huruf mad setelah hamzah.[3]
Contoh:سوءى، مرءوس، رءوس، رءوف  

F.        Pembahasan Contoh-contoh
1.  Hamzah Ditulis di Atas Alif di Tengah Kata
a.       Contoh:  رأس، كأس، رأي، يأمر
Hamzah ditulis diatas alif, karena hamzah berharakat sukun dan jatuh setelah huruf berharakat fathah.
b.      Contoh: سأل، نأى، يتأخر، اشمأز
Hamzah ditulis di atas alif, karena hamzah berharakat fathah dan jatuh setelah huruf berharakat fathah.
c.       Contoh: مرأة، مسألة، ينأى، نشأة
Hamzah ditulis di atas alif, karena hamzah berharakat fathah dan jatuh setelah huruf shohih yang berharakat sukun.
2.  Hamzah Ditulis di Atas Wawu di Tengah Kata
a.       Contoh:لؤلؤ، يؤمن، سؤل، رؤية
Hamzah ditulis di atas wawu, karena hamzah berharakat sukun jatuh setelah huruf berharakat dhammah.
b.      Contoh:مؤلف، سؤال، يؤجّل، مؤوّل
Hamzah ditulis diatas wawu, karena hamzah berharakat fathah jatuh setelah huruf berharakat dhammah.
c.       Contoh:ارؤس، هاؤم، يلؤم، التشاؤم
Hamzah ditulis di atas wawu, karena hamzah berharakat dhammah jatuh setelah sukun.
d.      Contoh:يؤمّ، لؤم، أؤلقى، أؤول
Hamzah ditulis di atas wawu, karena hamzah berharakat dhammah jatuh setelah fathah dan sebelum dan sesudah hamzah itu tidak berupa huruf lain atau huruf mad.
e.       Contoh:نؤم، شؤن
Hamzah ditulis di atas wawu, karena hamzah berharakat dhammah dan jatuh setelah huruf berharakat dhammah.
3.  Hamzah Ditulis di Atas Ya’ di Tengah Kata
a.        Contoh:مئون، فئون
Hamzah ditulis di atas ya’, karena hamzah berharakat dhammah dan jatuh setelah huruf berharakat kasroh.
b.      Contoh:فئة، رئة، ناشئة
Hamzah ditulis di atas ya’, karena Hamzah berharakat fathah jatuh setelah kasroh.
c.       Contoh:بئر، بئس، ذئب
Hamzah ditulis di atas ya’, karena Hamzah berharakat sukun jatuh setelah kasroh.
d.      Contoh:مئين، فئين، ابطئ
Hamzah ditulis di atas ya’, karena Hamzah berharakat kasroh jatuh setelah kasroh.
e.       Contoh:سئل، دئل، رئى
Hamzah ditulis di atas ya’, karena Hamzah berharakat kasroh jatuh setelah dzommah.
f.        Contoh:مطمئنّ، يئن، ضئيل
Hamzah ditulis di atas ya’, karena Hamzah berharakat kasroh jatuh setelah fathah.
g.      Contoh:اسئلة، مسائل، افئدة، وضوئى
Hamzah ditulis di atas ya’, karena Hamzah berharakat kasroh jatuh setelah sukun huruf shohih maupun mu’tal secara mutlak.
4.   Hamzah Ditulis Sendiri di Tengah Kata
a.       Contoh:تفاءل، السموءل، جزاءان
Hamzah ditulis sendiri di tengah kalimah, karena didahului huruf mad atau            lain sukun dan hamzah berharakat fathah.
b.      Contoh:سوءى، مرءوس، رءوس، رءوف
Hamzah ditulis sendiri di tengah kalimah, karena ada huruf mad setelah hamzah.

BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Hamzah yang bertempat di tengah kata atau kalimah dalam bahasa Arab mempunyai beberapa kaidah dalam penulisannya, yaitu:
1.    Di atas alif:
a)    Hamzah berharakat sukun jatuh setelah fathah
b)   Hamzah berharakat fathah jatuh setelah fathah
c)    Hamzah berharakat fathah jatuh setelah huruf shohih yang berharakat sukun.
2.    Di atas wawu:
a.    Hamzah berharakat dzommah dan jatuh setelah harakat fathah
b.   Didahului oleh huruf berharakat dzommah dan harakat setelahnya berharakat fathah maupun sukun.
3.    Diatas ya’:
a.    Hamzah berharakat kasroh dan jatuh setelah harakat fathah, kasroh, dzommah maupun sukun
b.    Didahului huruf berharakat kasroh dan setelahnya berharakat fathah, dzommah maupun sukun.
4.    Ditulis berdiri sendiri:
a.    Didahului oleh huruf mad atau lain sukun dan hamzah berharakat fathah
b.    Ada huruf mad setelah hamzah.
B.       SARAN
Menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun perempuan. Tak terkecuali belajar ilmu Al-Qur’an, baik  belajar mulai dari mengeja, membaca berdasarkan tajwid yang baik dan benar juga menulis berdasarkan kaidah yang benar yaitu melalui ilmu Qowaid Imla’ ini. Sering kali kita mengabaikan penulisan yang baik dan benar. Menulis hanya sekedar menulis tanpa mengetahui apa itu penulisan hamzah di tengah kalimat, hamzah qatha’, hamzah washal,  dan  lain sebagainya. Perlu kita ingat bahwa hidup tanpa ilmu bagaikan berpetualang tanpa bekal. Hidup tanpa ilmu bisa tersesat juga mati di tengah jalan. Oleh karena itu marilah kita bersama-sama mencari tahu, memahami, mendiskusikan, tentang ilmu yang sangat berharga ini dengan harapan mendapatkan kemanfaatan dan terhindar dari kesesatan. Amin ya Rabbal’alamiin..
C.     PERTANYAAN
1.       Pertanyaan dari saudara Sofiana Lestari
Apa perbedaan hamzah washal dan hamzah qatha’ dan bagaimana penulisannya ?
Jawab:
a.       Hamzah qatha’a dalah hamzah yang selalu diucapkan dengan berharakat fathah, dhammah atau kasrah. Tidak gugur pengucapannya baik di awal permulaan kalimat atau ditengah-tengah kalimat. Dan tidak gugur sekalipun berada diantara dua kalimat yang tersambung. Hamzah ini tertulis di atas alif bilamana berharakat fathah atau dhammah, dan dibawah alif bilamana berharkat kasrah. Bentuknya seperti bentuk kepala‘ain (ء).
Contoh:إنّ اللّه غفور, فإنّ اللّه غفور  
b.      Hamzah Washal berupa hamzah secara pengucapan dan berupa Alif secara tulisan. Diucapkan ketika menjadi permulaan saja. dan gugur ketika berada pada tengah-tengah penuturan kalimat, sekiranya didahului oleh satu huruf atau satu kalimah.
Contoh: الله, والله

  1. Pertanyaan dari saudara Ika Sari Rahayu
Tolong dijelaskan lagi cara penulisan hamzah, bagaimana penulisannya yang tepat ?
Jawab:
Cara penulisah hamzah (ء   )
Posisi lepas
Posisi awal
Posisi tengah
Posisi akhir
ء
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Penjelasan: Hamzah diatas hanya bisa berdiri sendiri, tidak bisa  di gabung/ disambung dengan kalimat  (huruf lain) baik dia awal, ditengah, maupun diakhir.


Cara penulisan alif hamzah ( أ )
Posisi lepas
Posisi awal
Posisi tengah
Posisi akhir
أ
Tidak ada
Tidak ada
ـأ
Penjelasan: Alif hamzah hanya dapat ditulis diakhir kata/kalimat.
Cara penulisan alif hamzah bawah ( إ )
Posisi lepas
Posisi awal
Posisi tengah
Posisi akhir
إ
Tidak ada
Tidak ada
ـإ
Penjelasan: Alif hamzah bawah hanya dapat ditulis di akhir kata/ kalimat.
Cara penulisan wawu hamzah ( ؤ )
Posisi lepas
Posisi awal
Posisi tengah
Posisi akhir
ؤ
Tidak ada
Tidak ada
ـؤ
Penjelasan:  Wawu hamzah hanya dapat ditulis di akhir kalimat.
Cara penulisan ya’ hamzah ( ئ )
Posisi lepas
Posisi awal
Posisi tengah
Posisi akhir
ئ
ئــ
ـئـ
ـئ
Penjelasan: Ya’ hamzah dapat di tulis di awal, tengah, dan akhir kalimat/kata.



DAFTAR PUSTAKA

Zarkasyi, Imam, tth.Qowa’idul al-Imla.Gontor-Ponorogo. Trimurti Press.

STAIN Salatiga, tth. DurusulImla’.Salatiga.KampusSekolahTinggi Agama Islam NegeriSalatiga.

http://belajar-ilmu-al-qur’an.blogspot.ae/2014/10/perbedaan-antara-alief-dan-hamzah.html



[1]http://belajar-ilmu-al-qur’an.blogspot.ae/2014/10/perbedaan-antara-alief-dan-hamzah.html
[2]Zarkasyi, Imam, tth.Qowa’idul al-imla’.Gontor-Ponorogo. Trimurti Press.
[3]STAIN Salatiga, tth. DurusulImla’. Salatiga. Kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Hlm 38-43

No comments:

Post a Comment