BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Melatih menulis bahasa arab memang diperlukan
ketelitian, maka dari itu salah satu pelajaran penting dengan Qowa’idul imla’.
Sebelum belajar metode imla’, kita membahas pengertian qowa’idul, terlebih
dahulu kita perlu mengetahui apa itu qowaid. Qowaid adalah tata bahasa untuk
menyusun kalimat didalam bahasa arab. Apabila kita sudah menguasai qowaid
secara baik. Metode selanjutnya yaitu dengan belajar imla’. Imla’ berarti
talqin, yaitu menyampaikan atau mendiktikan kepada orang lain dengan suara
keras agar dia memindahkan secara baik dan benar dari segi bahsa dan
mempelajarinya.
Dalam makalah ini, penulis
memfokuskan untuk membahas mengenai cara menghilangkan alif diakhir kalimat.
Dimana tujuannya adalah supaya kita dapat mengerti tentang bagaimana cara
menghilangkan alif diakhir kalimat sesuai dengan kaidah yang benar. Sehingga
pada akhirnya tulisan itu dapat dibaca dengan benar dan memiliki makna.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian dari alif.?
2. Ada
berapa macam alif itu.?
3. Bagaimana
cara menghilangkan alif diakhir kalimat.?
C.
Tujuan
1. Agar
dapat mengetahui pengertian alif.
2. Agar
dapat mengetaui macam-macam alif.
3. Dapat
mengetahui cara menghilangkan alif diakhir kalimat.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Alif
Alif adalah huruf tertentu yang tidak menerima
harokat. Dan memepunyai dua tempat,
yaitu ditengah kalimat dan akhir kalimat. Alif wasol sering disebut
dengan hamzah wasol. Kita biasa mengenal huruf hamzah berupa kepala huruf ‘ain.
Karena didalam hamzah wasal tidak ada gambar huruf hamzah seperti yang biasa
kita kenal, agar tidak bingung kita pakai saja istilah alif wasal.
Apabila alif diawal bisa juga disebut dengan hamzah
wasal, yang bisa dibuang dihilangkan.
Adapun waktu membuang alif pada awal kata (kalimat) yang termasuk dalam alif
layyinah. Ditengah kata (kalimat), baik alif tersebut berada ditengah secara
asli maupun tidak (terbentuk dari perubahan huruf illat) dan juga menghilangkan
alif diakhir kata (kalimat).
A.
Macam-Macam
Alif
1. Alif
yabisah
Yaitu
huruf yang disebut “Hamzah” dan dapat menerima harokat, karna itu bisa berbunyi
a-i-u. alif yabisah ini dapat diterapkan diawal, ditengah, diakhir kalimat.[1]
2. Alif
layyinah
Yaitu
alim yang tidak menerima harokat. Cara membaca alif ini mirip dengan membaca
alif biasa pada saat menjadi tanda bacaan mad. Namun demikian untuk membedakan
antara keduanya alim mad dibaca dengan nada datar atau meninggi, sedangkan alif
layyinah dibaca dengan nada turun.
Alif layyinah letaknya
ditengah dan diakhir kata.[2]
B.
Pengurangan
Alif di Akhir Kalimat
Pengurangan
alif di akhir kalimat dengan keterangan sebagai berikut
1. ما yang mengandung makna
pertanyaan, yang didahului huruf jer sejenis huruf dan isim.
Contoh: فيم, علا م, حتا م, بقتضا م
Seseorang
yang menetapkan alif dalam pengucapan, maka dia harus menetapkan alif dalam
penulisan.
2. Akhir
kalimat , Contoh: طه
3. يا (nida’) yang masuk pada:
a. Setiap
isim alam yang diawali dengan hamzah maka tidak ada pembuangan sama sekali.
Contoh:ياحمد
b. يا yang masuk pada kalimat.
Contoh:
اهل, اى, اية
4. ها (tambih) yang masuk pada.
a. Isim
isyarah yang hanya didahului dengan (ت
/ ها) dan tidak di
iring-iringi dengan (ك). Contoh: هذا هذه هؤلاء
b. Domir
yang diawali dengan hamzah.
Contoh:هانا هانتم
5. Kalimat
انا yang didahului dengan alif, kalimat ها yang diiringi dengan alif yang menunjukkan makna isyaroh.
Contoh:هانذا
6. ذا yang menunjukkan makna isyarah yang
diiringi dengan lam yang menunjukkan makna jauh.
Contoh:
ذلك,
ذلكما
Dengan
membedakan huruf daa dimana alifnya diiringi dengan lam jer.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
alif adalah huruf tertentu yang tidak menerima
harokat.
Pembuangan
alif diakhir kalimat:
1. Dari
kalimat kalimat (ما) istisham yang
didahului kalimat jer harfi atau isim.
2. Kalimat
(طه)
3. (يا) nida’yang masuk kepada:
a. Setiap
alam yang dimulai dengan hamzah yang tidak ada pembuangan apapu dari alam
tersebut.
b. Kalimat
(اهل اى ايت)
4. Pembuangan
alif didalam (ها) tambih apabila masuk
kepada:
a. Isim
isyarah yang tidak dimualai dengan (ت/ها) dan setelahnya tidak ada ( ك )
b. Dhomir
yang dimulai dengan hamzah.
5. Pembuangan
alif didalam kalimat (انا) apa bila didahului
oleh kalimat (ها) dan di iringinoleh kalimat (ذا)
yang berlaku isyarah.
6. Pembuangan
alif didalam kalimat (ذا) isyarah apabila bersamaan dengan lam yang bermakna jauh.
B. Saran
Makalah kami jauh dari kata sempurna, bila dalam menjelaskan atau memberi
materi kurang memuaskan, atau mungkin banyak kesalahan. Kritik dan saran kalian
sangat kami harapkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Muhammadmasud.staf.iainsalatiga.ac.id
Durusi Imla Jami’ati Salatiga Islamiah Hukumiah,
2015.
Harun, Abdu Salam Muhammad, Qowaidul Imla’, 1959-1378
A.
Pertanyaan
1. Wifiq,
NIM : 23010150178
Dalam bab macam-macam alif, jelaskan
kembali dan beri contohnya ?
2. Ahmad
Nur Hakim, NIM : 23010150058
Dhomir yang diawali dengan hamzah itu
penjelasannya bagaimana? Dhomirnya apa saja?
B.
Menambahkan
1. Annisa
Nurul Khanifah, NIM : 23010150104
C.
Jawaban
1. Alif
Yabisah
Yaitu huruf yang disebut “Hamzah” dan
dapat menerima harokat.
Contoh : أعطى،
سأل
Alif Layyinah adalah huruf yang tidak
menerima harakat apapun dan berada di tengah serta akhir kalimah.
a.
Di tengah kalimah
Ditulis dalam bentuk alif, contoh : قَالَ
Ditulis dalam bentuk alif, contoh : قَالَ
b. Di
akhir kalimah :
Ditulis dalam bentuk ya, yaitu pada:
1). Isim tsulatsi yang huruf alifnya sebagai pengganti ya, contoh : الفَتَى
sedangkan huruf alif pengganti wawu ditulis alif biasa, contoh : العَلَا
2). Fi’il tsulatsi yang huruf alifnya merupakan pengganti ya,
Ditulis dalam bentuk ya, yaitu pada:
1). Isim tsulatsi yang huruf alifnya sebagai pengganti ya, contoh : الفَتَى
sedangkan huruf alif pengganti wawu ditulis alif biasa, contoh : العَلَا
2). Fi’il tsulatsi yang huruf alifnya merupakan pengganti ya,
contoh: سَعَى
sedangkan huruf alif pengganti wawu ditulis alif biasa, contoh: دَعَا
3). Nama arab yang hurufnya lebih dari 3 dan huraf sebelum akhirnya bukan ya, contoh : صُغْرَى
4). Setiap fi’il yang hurufnya lebih dari 3 dan huruf sebelum akhirnya bukan ya, contoh : صَلَّى
sedangkan huruf alif pengganti wawu ditulis alif biasa, contoh: دَعَا
3). Nama arab yang hurufnya lebih dari 3 dan huraf sebelum akhirnya bukan ya, contoh : صُغْرَى
4). Setiap fi’il yang hurufnya lebih dari 3 dan huruf sebelum akhirnya bukan ya, contoh : صَلَّى
2. Dhomir
adalah kata ganti yang terdiri dari dhomir mutasil dan dhomir munfasil. Contoh
:
أَنَا , أَنْتُمَا
No comments:
Post a Comment