Monday, 30 May 2016

Makalah alif layyinah di tengah kalimat


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam penulisan Bahasa Arab di perlukan ketelitian oleh karena itu latihan qowa’idul imla merupakan salah satu pelajaran penting untuk  melatih  menulis bahasa arab. Jadi sebelum kemetode imla, kita hendaklah belajar terlebih dahulu tentang qawa’id.  Qawa’id itu sendiri adalah tata bahasa untuk menyusun kalimat di dalam bahasa arab. Jika kita sudah menguasai qawa’id secara baik, metode selanjutnya adalah dengan belajar imla’. Imla’ berarti talqin yaitu menyampaikan atau mendiktekan kepada orang lain dengan suara keras agar dia memindahkan secara baik da benar dari segi bahasa dan mempelajarinya.
Dalam makalah ini penulis memfokuskan untuk membahas mengenai penulisan alif  layyinah di akhir kalimat. Dimana tujuannya supaya kita dapat menulis arab dengan kaidah-kaidah yang benar, sehingga pada ahirnya tulisan itu dapat dibaca dengan benar dan bermakna.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud alif layyinah?
2.      Bagaimana cara penulisan alif layyinah di akhir kalimat?
3.      Apa saja kaidah alif layyinah di akhir kalimat?
C.     Tujuan  Penulisan
1.      Untuk mengetahui definisi dari alif layyinah
2.      Untuk mengetahui cara penulisan alif layinah di akhir kalimat
3.      Untuk mengetahui kaidah alif layyinah di akhir kalimat



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Definisi alif layyinah
Alif adalah huruf tertentu yang tidak menerima harokat. Dan mempunyai dua tempat  yaitu ditengah kalimat dan akhir kalimat.
B.     Cara penulisan alif layyinah di akhir kalimat
Alif  layyinah yang berada di akhir kalimat ditulis dengan ya’ di dalam tujuh tempat, yaitu:[1]
1.    Didalam setiap isim yang terdiri dari tiga huruf yang terdapat alif pengganti dari ya’. Contoh الفتى, الهدى  kalau alifnya mengganti wawu maka ditulis alif. Contoh القفا, العصا, العلا, العصا
2.   Didalam setiap isim arobi yang lebih dari tiga huruf dan huruf sebelum terahir bukan ya’ contoh صغرى, كبرى, حبلى, خجلى,  dan kalau huruf sebelum terakhir berupa ya’ maka ditulis alif dengan secara mutlaq contoh دنيا, قضايا, ريا, محيا, ثريا
3.   Didalam lima isim alam ajami contoh  موسى, عيسى, متى, كسرى, بخارىdan isim alam yang selain lima isim alam ini ditulis dengan alif دارا, زليخا, يافا, بنها, شبرا
4.   Didalam lima isim mabni contoh لدى, أنى, متى, اولى, الالى selain lima isim mabni tersebut  ditulis dengan alif contoh مهما, أنا, إذا
5.   Didalam setiap fi’il tiga huruf yang alifnya mengganti dari ya’ contohسعى, مشى, رعى, رمى  dan kalau alifnya mengganti wawu maka ditulis alif. Contoh  دعا, غزا, عفا dan ada sebagian ulama menulis bagian yang kelima ini dengan alif secara muthlak.
6.   Didalam setiap fi’il yang lebih dari tiga huruf apabila huruf sebelum alif bukan ya’ أهدى, اهتدى, اتى, خلى, صلى dan apabila berupa ya’ maka ditulis alif karena benci berkumpulnya dua bentuk ya’. Contoh يحيىا, استحيا, تبيا, تزيا
7.   Didalam empat huruf seperti الى, على, حتى, بلى sedangkan huruf yang lain ditulis alif contoh لا, هلا, خلا,
C.     Dan didalam keterangan diatas terdapat dua qaidah yang umum, yaitu ;
1.    Setiap alif yang berada didalam kalimat yang fa’ atau ain fi’ilnya berupa wawu maka ditulis dengan ya’. Contoh وعى, وقى, جوى, هوى
2.    Setiap alif yang berada didalam kalimat yang ain fi’ilnya berupa hamzah juga ditulis dengan alif karena ulama benci kepada berkumpulnya dua alif. Contoh بأى, شأى, فأى
Alif layyinah yang berada di akhir kalimat harus ditulis dengan alif dalam hal berikut:
1.    Huruf-huruf ma’ani yang berahir dengan alif, contoh:
لأ, ما, أدا, الأ
2.    Isim mabni yang berahir dengan alif, contoh:
هما, مهما, ذا

3.    Isim ‘ajam yang berahir dengan alif, contoh:

4.    Isim yang berahir dengan alif yang aslinya adalah ya’ mutakalim, contoh:

ياويلنا, يافوحنتاة

5.    Isim yang berahir dengnan alif mudbah (ratapan) seperti:
وااحمدا, واعليا, واعزنا

6.    Isim yang berahir dengan alif yang dating sebagai ganti dari almustaghos bih seperti:
يا عجبامن فعل الجا هل
يارحمتاللضعين

7.    Fiil yag berahir dengan nud taukid khofifah seperti:
الصاغرين لنستعابالناصيه ليسجدوليكونامن

8.    Setiap yag diahiri dengan alif yang sebelumnya adalah ya’ dan dia bukanlah ‘alam seperti:
يهحيا, أمتحيا, اجي

9.    Alif fiil jika terletak di akhir kata seperti:
محمدان, لم يدخلااقرأي

10.     Alif mustanna jika diidlofahkan kepada isim dlomir seperti:
الدرس كتباالمدرسه

11.     Fiil tsulatsi yang huruf kedua ketiganya adalah alif yang berasal dari  wawu seperti:
يدا, خيا

12.     Isim tsulatsi yang huruf ketiganya adalah alif yang berasal dari wawu seperti:
الربا, الصفا, الرضا
  

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Alif merupakan salah satu huruf dari 29 huruf hijaiyah, satu-satunya huruf  yang unik penuh rahasia, tidak berbunyi, tidak pernah menerima harokat dan tidak pernah menerima imbuhan lain. Keberadaan alif kadang-kadang ada tetapi  pada kondisi tertentu dapat tidak ada, antara ada dan tidak ada. Bentuk huruf alif selamanya tetap tidak berubah, tanpa pengaruh apapun. Apakah ditulis dengan menyendiri (ifrodh), pada awal kalimat (ibtida), ditengah  kalimat (wasath) atau di akhir kalimat (thorof). Hal ini tentu sangat berbeda jauh dengan cara penulisan huruf-huruf lain selain huruf alif. Sesuai dengan kebutuhan rosam, maka huruf alif dapat ditemukan dla bentuk tegak lurus (mamdudah) atau berbentuk huruf ya’ tanpa titik.

B.     Saran  
Kami sadar makalah ini jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu pemakalah mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca yang sifatnya membangun agar kami dapat memperbaiki makalah kami yang akan datang. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.


DAFTAR PUSTAKA

            http://www.dromsad.com/indek121.htm
            Buku kowaidul imla’i


Seksi Tanya-Jawab

1.      Sebutkan ada berapa Alif Layyinah yang berada di akhir kalimat yang harus ditulis dengan alif?
2.      Sebutkan contoh  isim ajam yang berakhir dengan alif?

Jawaban:
1.      Ada 12 yaitu:
a.       Huruf-huruf maani yang berakhir dengan alif.
b.      Isim mabni yang berakhir dengan alif.
c.       Isim ajam  yang berakhir dengan alif.
d.      Isim yang berakhir dengan allif yang aslinya adalah ya’ mutakalim.
e.       Isim yang berakhir dengan alif Fiiill yang berakhir dengan nud tauhid khofiifah.
f.        Setiap yang diakhiri dengan alif yang sebelumnya adalah ya’ dan dia bukanlah alam.
g.      Alif fiil jika terletak diakhir kata.
h.      Alif mutsana  jika diiddofahhkkan dengan isim.
i.        Fiil tsulasi yaang huruf kedua ketiganya adalah alif yaang berasal       dari wawu.
j.        Isim tsulasi yaang huruf ketiganya alif yyang berasal dari wawu.
2.      Contohnya isim yaang terbentuk dengan alif yaitu:
يافا, فرنسا, زليخا  





[1]Zarkasyi , Imam, tth.Qawaidul al-imla’. Gontor-ponorogo:Trimurti Press

No comments:

Post a Comment