Thursday 21 April 2016

Makalah Hamzah di Akhir Kalimat

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Hamzah adalah huruf hijaiyah yang tidak mempunyai bentuk sendiri dalam tulisan arab seperti halnya huruf-huruf hijaiyah lainnya : ba‟, sin‟, lam dan lainnya. Hamzah adalah huruf hijaiyah yang menerima vokal atau harakat. Berbeda dengan alif, yang tidak menerima harakat dan selamanya menyandang sukun. Hamzah biasanya terletak awal, tengah, atau akhir kalimat. Namun, masyarakat pada umumnya masyarakat masih menganggap bahwa hamzah itu sama dengan alif. Padahal keduanya memiliki banyak perbedaan, baik aspek bentuk, penulisan, maupun fungsi. Bahkan cara pengucapan bunyi hamzahpun ada hukum-hukumnya, diantaranya posisi lidah bagian pangkal jangan sampai ke Langit-langit dan sebagainya. Hamzah menurut pembagiannya ada 2 yaitu hamzah washal dan hamzah qotho‟. Dalam penulisan hamzahpun ada hukum-hukumnya sendiri, misalnya pada penulisan hamzah di akhir, hamzah di tulis di atas alif jika di dahului huruf yang berkharakat fathah, dan sebagainya.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa itu hamzah ?
2.      Bagaimana cara pengucapan hamzah ?
3.      Ada berapa pembagian hamzah ?
4.      Gimana cara penulisan hamzah diakhir kalimat ?


C.    Tujuan
1.      Dapat mengetahui huruf hamzah
2.      Dapat mengetahui cara pengucapan huruf hamzah
3.      Dapat mengetahui pembagian hamzah
4.      Dapat mengetahui cara penulisan hamzah diakhir kalimat

D.    Manfaat penulisan
Manfaat dari penulisan ini adalah :
1.      Untuk mengetahui cara penulisan dan pelafalan hamzah
2.      Dapat menambah wawasan tentang ilmu Al Qur’an khususnya ilmu Qawaidul Imla’
3.      Untuk mempermudah dalam belajar menghadapi semesteran



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Hamzah

Hamzah adalah huruf hijaiyah yang tidak mempunyai bentuk sendiri dalam tulisan Arab seperti halnya huruf-huruf hijaiyah lainnya: ba, sin, lam, dan lainnya. Karena itu huruf hijaiyah hanya berjumlah 28 sebab tidak memasukkan hamzah di dalamnya. Ra’sul ‘ain atau kepala ain yang biasanya dilambangkan dengan bentuk  ءbukan bentuk asli hamzah. Tanda ini hanya dipergunakan untuk menandai hamzah qath (أ) dan membedakannya dengan hamzah washal .(ا)
Hamzah adalah huruf hijaiyah yang menerima vokal (harakat). Berbeda dengan alif. Alif tidak menerima harakat dan selamanya menyandang sukun. Hamzah terletak di awal, di tengah atau di akhir kalimat. Sedangkan alif hanya berada di tengah dan di akhir kalimat. Alif hanya mempunyai satu bentuk, yaitu bentuknya sendiri (ء). Sedangkan hamzah karena dia tidak mempunyai bentuk sendiri maka terkadang ditulis dalam bentuk alif, wawu, atau ya.
Di tengah masyarakat kita, umumnya masih menganggap hamzah sama dengan Alif, padahal keduanya memiliki perbedaan yang sangat signifikan dalam berbagai aspek, baik aspek penulisan, fungsi, maupun bentuk. Perbedaannya adalah :
a) Hamzah adalah huruf tertentu yang menerima harokat.
b) Alif adalah huruf tertentu yang tidak menerima harokat.

B.     Cara pengucapan dan bunyi hamzah
1.      Cara Mengucapkan Huruf Hamzah
a. Usahakan dinding-dinding pharynx, apa itu?? (rongga tenggorokan) bagian bawah saling menghimpit sehingga suara dan nafas yg sedang kluar dapat tertahan (jahr dan syiddah)
b. Posisi lidah bagian pangkal jangan sampai naik ke langit-langit (istifal).
c. Posisi lidah bagian ujung tidak melekat ke langit-langit. (Infitah)
d. Huruf ini termasuk kelompok Ishmat.

2.      Bunyi huruf hamzah
a. Huruf Hamzah dalam al Qur'an bila berbaris fathah sepadan dengan bunyi huruf abjad (a),
b. Bila berbaris kasrah sepadan dengan bunyi abjad (i)
c. Namun bila huruf hamzah ini berharokat dhammah sepadan dengan huruf abjad (u).

C.    Pembagian hamzah
Menurut pembagiannya hamzah ada 2 yaitu :
1.      Hamzah Washal
Hamzah washalberupa Hamzah secara pengucapan dan berupa Alif secara tulisan. Diucapkan ketika menjadi permulaan saja. dan gugur ketika berada pada tengah-tengah penuturan kalimat, sekiranya didahului oleh satu huruf atau satu kalimah. Hamzah Washal adalah Hamzah zaidah berfungsi sebagai perantara atau penyambung kepada pengucapan huruf mati atau sukun yang berada setelahnya. Hamzah Washal terdapat pada kalimah fi‟il, kalimah isim maupun kalimah huruf.

a)      Hamzah Washal yang terdapat pada kalimah Fi’il:
 Terdapat pada Fi‟il Madhi dan Fi‟il Amar dari fi‟il 5 huruf atau 6 huruf, diantaranya contohnya sebagai berikut ini :
·   Isim masdar khumasi, Fi’il amar khumasi, Fi’il madhi khumasi
Contoh: انكسر   انكسر   انكسارا         اجتمع    اجتمع   اجتماعا
·   Isim masdar sudasi, Fi’il amar sudasi, Fi’il madhi sudasi
Contoh : استخرج   استخرج    استخراجا       احمار   احمار   احميرارا
b)      Terdapat pada fi‟il Amr pada fi‟il 3 huruf
·   Fi’il amar sulasi. Contoh : انصر   اضرب  افتح
c)      Hamzah Washal yang terdapat pada kalimah Isim : Terdapat pada kalimah isim Masdar dari fi‟il 5 huruf atau 6 huruf
·   Isim masdar khumasi, Fi’il amar khumasi, Fi’il madhi khumasi
Contoh :انكسر  انكسر  انكسارا
·   Isim masdar sudasi, Fi’il amar sudasi, Fi’il madhi sudasi
Contoh : اعسوسب   اعسوسب   اعسوسابا
d)      Hamzah Washal yang terdapat pada kalimah Huruf:
 Hanya terdapat pada satu Kalimah Huruf yaitu AL (ال) yang berfungsi memarifatkan Isim Nakirah ataupun AL zaidah.
Contoh : الدي  الرجلول  المدينه
2.      Hamzah Qatha
Hamzah qatha’ berupa Hamzah yang selalu diucapkan dengan berharkat fathah, dhammah atau kasrah. Tidak gugur pengucapannya baik di awal permulaan kalimat atau ditengah-tengah kalimat. Dan tidak gugur sekalipun berada diantara dua kalimah yang tersambung. tertulis di atas Alif bilamana berharkah fathah atau dhammah, dan dibawah Alif bilamana berharkah kasrah. Bentuknya seperti bentuk kepala Ain (ء) Hamzah Qatha terdapat pada selain kategori kalimah-kalimah yang telah disebutkan diatas sebagai Hamzah washal. baik pada kalimah Fi‟il, Kalimah Isim dan Kalimah Huruf.
a)      Hamzah Qatha’ yang terdapat pada kalimah Fi’il:
·   Terdapat pada kalimah fi’il madhi yang berwazan افعل
Contoh : اكرم
·   Terdapat pada Fi‟il Mudhari‟ yang diawali Hamzah Mudhara‟ah (tanda mutakallim/orang pertama tunggal)
Contoh : استخرج
·   Terdapat pada fi’il madhi sulasi bina’ mahmuz
Contoh :  امر   اخد  ادم
·   Terdapat pada fi’il amar yang berwazan افعل
Contoh : افتح
b)      Hamzah Qataha’ yang terdapat pada kalimah Isim :
 Semua kalimah Isim yang berawalah Hamzah, tentunya Hamzah Qatha’. Contoh : انا  انت  ادا
c)      Hamzah Qatha’ yang terdapat pada kalimah Huruf:
Semua Kalimah Huruf yang berawalah Hamzah tentunya Hamzah Qatha‟, kecuali huruf “AL” Pema‟rifah.
Contoh : ان  الى اد  الا  ادما

D.    Cara penulisan hamzah di akhir kata

      Hamzah di akhir kata memiliki empat cara penulisan :
1.      Ditulis di atas alif jika didahului oleh huruf berharokat fathah
Contoh : قراء  ملجا  عبا  مهيا
2.      Ditulis di atas wawu jika didahului oleh huruf berharokat zommah
Contoh :لؤلؤ  هزؤ  وضؤ
3.      Ditulis di atas ya’ jika didahului oleh huruf berharokat kasroh
Contoh :منشئ  برئ  قارئ
4.      Ditulis berdiri sendiri dan ini terdapat di dua tempat :
a.       Didahului oleh huruf shohih maupun huruf ilat yang berharokat sukun. Contoh :جزء جزاء  يسوء  بطء
b.      Didahului oleh wawu tasyid berharokat dzommah. [1]
Contoh : التبوء
5.      Hamzah yang terletak di akhir kalimat memiliki dua keadaan yaitu :
a.       Huruf sebelumnya disukunkan atau huruf sebelumnya berupa wawu yang ditasdid dengan harokat dhommah. Maka keadaan seperti ini hamzah ditulis menyendiri atau terpisah.
Contoh : جزء
b.      Apabila huruf sebelumnya menyandang harakat tapi bukan wawu yang ditasydid dhommah, maka huruf alif yang menopang hamzah ditulis dalam bentuk huruf yang sesuai bunyinya dengan harakat yang sebelumnya.[2]
Contoh : امرؤ


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan sebagai berikut ini :
1. Hamzah adalah huruf hijaiyah yang tidak mempunyai bentuk sendiri dalam tulisan Arab seperti halnya huruf-huruf hijaiyah lainnya. Hamzah adalah huruf hijaiyah yang menerima vokal (harakat). Berbeda dengan alif.
2. Cara pengucapan hamzah ada hukum-hukumnya tersendiri salah satunya seperti : mengusahakan dinding-dinding pharynx, apa itu?? (rongga tenggorokan) bagian bawah saling menghimpit sehingga suara dan nafas yg sedang kluar dapat tertahan (jahr dan syiddah).
3. Hamzah sendiri terbagi menjadi 3 yaitu hamzah washal dan hamzah qotho‟.
4. Penulisan hamzah di akhir kalimat berdasarkan kaidah penulisannya, di tulis di atas alif jika di dahului huruf yang berharakat fathah. Di tulis diatas ya‟ jika di dahului huruf yang berharakat kasrah. Dan di tulis di atas wawu jika di dahului huruf yang berharakat dhammah.



DAFTAR PUSTAKA
Maesur Sidqon.2006.Durusul imlak.IAIN Salatiga.Salatiga.
Muhammad Harun Abdus Salam,1959.Qowa’idul Imla’.Perpustakaan STAIN Salatiga.Salatiga.



[1] Sidqon Maesur, Durusul Imla’, hlm 44
[2] Abdus Salam Muhammad Harun, Qowa’idul imla’, hlm 7-8

No comments:

Post a Comment