Saturday 17 October 2015

makalah filsafat ilmu


 TUGAS FILSAFAT ILMU

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Filsafat Ilmu

Dosen Pengampu : Dr.Mukti Ali,M.Hum






Disusun Oleh :
Ir'addin





PROGRAM PENDIDIKAN BAHASA ARAB

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2014/2015





KATA PENGANTAR

Puji Syukur Alhamdulillah selalu kami panjatkan ke Hadirat Ilahi Robbi yang telah  senantiasa melimpahkan rahmat,nikmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga, kita masih bisa merasakan nikmatnya mencari ilmu di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri(STAIN)Salatiga.

Shalawat serta salamselalu kami haturkan kepada sang Revolusioner dunia sekaligus sebagai Khotamul Anbiya’ yang telah membawa nilai-nilai ideologi keagamaan dan pemikiran-pemikiran yang unik dan kreatif sehingga menjadikan agama Islam sebagai agama yang Rahmatan Lil-‘Alamin.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh pihak yang telah banyak membantu kami dalam proses pembuatan dan penyusunan makalahyang berjudul Landasan keberadaan ilmu epistemologi dan aksiologiini, khususnya kepada Bapak Dosen Pembimbing Mata Kuliah Filsafat Ilmu yang senantiasa dengan sabar dan ikhlas membimbing kami.

Dengan segala kerendahan hati kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun (konstruktif) dari semua pembaca, karena kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak sekali kekurangan-kekurangan sehingga benar pepatah mengatakan ”tiada gading yang tak retak”. Mungkin bisa dikatakan bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.

Akhir kata, semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Amin ya Robbal Alamin.













BAB I

PENDAHULUAN



  1. Latar Belakang

       Pengetahuan adalah sebuah  hasil proses dari usaha manusia untuk tahu. Berbedanya cara dalam mendapatkan pengetahuan tersebut serta tentang apa yang dikaji oleh pengetahuan tersebut membedakan antara jenis pengetahuan yang satu dengan yang lainnya.

           Filsafat dan ilmu pada dasarnya adalah dua kata yang saling terkait,baik secara substansial maupun historis,karena kelahiran ilmu tidak lepas dari peranan filsafat.Filsafat telah merubah pola pemikiran bangsa Yunani dan umat manusia dari pandangan mitosentris menjadi logosentris.Perubahan pola piker tersebut membawa perubahan yang cukup besar dengan di temukannya hukum-hukum alam dan teori-teori ilmiah yang menjelaskan bagaimana perubahan-perubahan itu terjadi.

       Filsafat sebagai induk dari segala ilmu membangun kerangka berfikir dengan meletakkan tiga dasar utama,yaitu Ontologi,Epistemologi,dan Aksiologi.Dalam pokok bahasan kali ini akan diuraikan landasan keberadaan ilmu epistemologi dan aksiologi.

       Dalam rangka memahami apa itu filsafat,mari kita perdalam pembahasan ilmu ini dalam sebuah makalah yang sangat sederhana ini dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.Amin.













  1. Rumusan Masalah

        Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1.Apa definisi atau pengertian Epistemologi?

2.Aliran apa saja yang membahas tentang Epistemologi?

3.Apa saja landasan ilmu Epistemologi?

4.Apa definisi atau pengertian Aksiologi?

5.Apa saja landasan ilmu Aksiologi?





































BAB II

                                                                  PEMBAHASAN

  1.   Pengertian Epistemologi
     Epistemologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu episteme, yang berarti pengetahuan (knowledge) dan logos yang berarti ilmu. Jadi menurut arti katanya, epistemologi ialah ilmu yang membahas masalah-masalah pengetahuan.

     Epistemologi membicarakan sumber pengetahuan dan bagaimana cara memperoleh pengetahuan tersebut.Tatkala manusia baru lahir,ia tidak mempunyai pengetahuan sedikit pun.
     Runes dalam kamusnya(1971)menjelaskan bahwa epistemology is the branch of philosophy which investigates the origin,structure,methods and validity of knowledge.Itulah sebabnya kita sering menyebutnya dengan istilah filsafat pengetahuan ,karena ia membicarakan hal pengetahuan.Istilah epistemologi untuk pertama kalinya muncul dan di gunakan oleh J.F.Ferrier pada tahun 1854(Runes,1971:94).

      Pengetahuan manusia ada tiga macam,yaitu pengetahuan sains,pengetahuan filsafat,dan pengetahuan mistik.Pengatahuan itu di peroleh manusia melalui berbagai cara dan dengan menggunakan berbagai alat.Ada beberapa aliran yang berbicara tentang ini.

  1.  Empirisme

       Kata ini berasal dari kata Yunani empeirikos yang berasal dari kata empeiria,artinya pengalaman.Menurut aliran ini manusia memperoleh pengetahuan melalui pengalamannya.

      John Locke(1632-1704),bapak aliran ini pada zaman modern mengemukakan teori tabula rusa yang secara bahasa  berarti meja lilin.Maksudnya ialah bahwa manusia itu pada mulanya kosong dari pengetahuan,lantas pengalamannya mengisi jiwa yang kosong itu.lantas ia memiliki pengetahuan.

  1. Rasionalisme

    Secara singkat aliran ini menyatakan bahwa akal adalah dasar kepastian pengetahuan.Pengetahuan yang benar di peroleh dan di ukur dengan akal.Manusia,menurut aliran ini,memperoleh pengetahuan melalui kegiatan akal menangkap objek.Orang mengatakan (biasanya) bapak  aliran ini ialah  Rene Descartes (1596-1650);ini benar.Akan tetapi,sesungguhnya paham seperti ini sudah ada jauh sebelum itu.Orang-orang Yunani Kuno telah meyakini juga bahwa akal adalah alat dalam memperoleh pengetahuan yang benar,lebih-lebih pada Aristoteles.

  2. Positivisme

    Tokoh aliran ini ialah August Compte(1798-1857).Ia penganut empirisme.
    Ia berpendapat bahwa indera itu amat penting dalam memperoleh pengetahuan,tetapi harus di pertajam dengan alat bantu dan di perkuat dengan eksperimen.
          Kekeliruan indera akan dapat dikoreksi lewat eksperimen.Eksperimen memerlukan ukuran-ukuran yang jelas.Panas di ukur dengan derajat panas,jauh diukur dengan meteran,berat dengan kiloan(timbangan atau neraca),dan sebagainya.Kita tidak cukup mengatakan api itu panas,matahari itu panas,kopi itu panas.Kita juga tidak cukup mengatakan panas sekali,panas,tidak panas.Kita memerlukan ukuran yang teliti.Dari sinilah kemajuan sains benar-benar di mulai.Kebenaran di peroleh dengan akal,didukung bukti empiris yang terukur.”Terukur“itulah sumbangan positivisme.

  3. Intuisionisme

    Henri Bergson(1859-1941) adalah tokoh aliran ini.Ia menganggap tidak
    Hanya indera yang terbatas,akal juga terbatas.Objek-objek yang kita tangkap itu adalah objek yang selalu berubah,demikian Bergson.Jadi pengetahuan kita tentangnya tidak pernah tetap.Intelek atau akal juga terbatas.Akal hanya dapat memahami suatu objek bila ia mengonsentrasikan dirinya pada objek itu,jadi dalam hal seperti itu manusia tidak mengetahui keseluruhan,tidak juga dapat memahami sifat-sifat yang tetap pada objek.Akal hanya mampu memahami bagian-bagian dari objek,kemudian bagian-bagian itu di gabungkan oleh akal.Itu tidak sama dengan pengetahuan menyeluruh tentang objek itu.

    B.   Landasan Epistemologi
           Penelaahan landasan epistemologi ilmu dimaksudkan untuk memberikan kejelasan mengenai persoalan yang berkaitan dengan cara memperoleh pengetahuan. Karena itu, epistemolgi ilmu bersangkut paut dengan prosedur dan proses yang memungkinkan seseorang memperoleh ilmu. Lebih jauh, epistemologi membahas tidak hanya cara-cara yang benar untuk memperoleh ilmu, tetapi juga mempersoalkan konsep dan kriteria kebenaran keilmuan. Dengan mempertimbangkan bahwa selama ini sudah berkembang epistemologi yang bertolak dari kaidah pemisahan antara kebenaran “ilmiah” dan kebenaran “agama” (secular) maka tidak bisa dihindari bagian ini menyandingkan dan membandingkan antara paradigma sekularis dengan paradigma islam.
    Lazim diterima bahwa pengetahuan merupakan istilah umum  yang mencakup segenap bentuk pengetahuan, maka secara garis besar pengetahuan dapat digolongkan menjadi tiga kategori utama yaitu :
    1.    Pengetahuan tentang apa yang baik dan yang buruk (ethics)
    2.    Pengetahuan apa yang indah dan apa yang jelek (esthetics)
    3.    Pengetahuan tentang apa yang benar dan apa yang salah (logics).

  1. Pengertian Aksiologi

       Secara bahasa, aksiologi berasal dari kata ‘axios’ dalam bahasa yunani artinya nilai, dan logos yang artinya ilmu. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa aksiologi adalah ‘ilmu tentang nilai’.

Sedangkan menurut beberapa ahli sebagaimana yang dikutib oleh Mohammad Zamroni (Zamroni. 2009: 101) adalah sebagai berikut:

1.  Jujun. S Suriasumantrih

     Aksiologi berarti teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh.

2.  Bramei

     Aksiologi terbagi dalam 3 bagian penting, antara lain:

a.  Tindakan moral yang melahirkan etika

b.  Ekspresi keindahan yang melahirkan estetika

c.  Kehidupan social politik yang melahirkan filsafat social politik

    D.   Landasan Aksiologi
       Dalam penilaiannya, terdapat dua bidang yang paling popular, yakni yang bersangkutan dengan tingkat laku dan keadaan atau tanpilan fisik. Dengan demikian, aksiologi dibagi dalam dua jenis yaitu : etika dan estetika.

1.      Etika atau moral adalah bagian filsafat yang mempersoalkan penilaian atas perbuatan dari sudut baik dan jahat. Adapun permasalahannya adalah bahwa yang dimaksud dengan yang jahat disini adalah perbuatan-perbuatan yang akan merendahkan atau merusak kualitas kehidupan orang lain.

2.      Estetika merupakan bagian filsafat yang mempersoalkan penilaian atas sesuatu dari sudut indah atau jelek. Secara umum estetika disebut sebagai kajian filsafat mengenai apa yang membuat rasa senang. Secara visual dan imajinasi, estetika disebut kajian mengenai keindahan atau teori tentang cita rasa dan kritik dalam kesenian kreatif serta pementasan.

     Dalam Encyclopedia of Philosophy(dalam Bakhtiar, 2006) dijelaskkan,aksiologi disamakan dengan Value danValuation.Ada tiga bentuk Value danValuation.

A.Nilai, digunakan sebagai kata benda abstrak. Dalam pengertian yang lebihsempit seperti baik, menarik, dan bagus. Sedangkan dalam pengertian yanglebih luas mencakupi sebagai tambahan segala bentuk kewajiban ,kebenaran dan kesucian.



B.Nilai sebagai kata benda konkret. Contohnya ketika kita berkata sebuahnilai atau nilai-nilai, ia sering kali dipakai untuk menunjuk kepada sesuatuyang bernilai, seperti nilainya, nilai dia, dan sistem nilai dia. Kemudiandipakai untuk apa-apa yang memiliki nilai atau bernilai sebagaimanaberlawanan dengan apa-apa yang tidak dianggap baik atau bernilai.



C. Nilai juga digunakan sebagai kata kerja dalam ekspresi menilai, memberi nilai, dan dinilai. Menilai umumnya sinonim dengan evaluasi ketika haltersebut secara aktif digunakan untuk menilai perbuatan. Dewey membedakan dua hal tentang menilai, ia bisa berarti menghargai danmengevaluasi.Landasan aksiologi ilmu menyangkut permasalahan pertama, apakah ilmumendekatkan manusia pada kebenaran Tuhan itu sendiri. Kedua, apakah ilmubermanfaat bagi kehidupan manusia itu sendiri.

                                                                        BAB III

PENUTUP

  1. Kesimpulan

    Berdasarkan uraian diatas,dapat di tarik kesimpulan bahwa:
    1.Pengertian epistemologi menurut bahasa berasal dari bahasa Yunani, yaitu   episteme, yang berarti pengetahuan (knowledge) dan logos yang berarti ilmu. Jadi menurut arti katanya, epistemologi ialah ilmu yang membahas masalah-masalah pengetahuan.
    2.Aliran yang membahas estemologi yaitu,

       1.Empirisme,kata ini berasal dari kata Yunani empeirikos yang berasal darikkata empeiria,artinya pengalaman.

     2.RasionalismeSecara singkat aliran ini menyatakan bahwa akal adalah  dasar kepastian pengetahuan.Pengetahuan yang benar di peroleh dan di ukur dengan akal.

3.Positivisme bahwa indera itu amat penting dalam memperoleh pengetahuan,tetapi harus di pertajam dengan alat bantu dan di perkuat dengan eksperimen.

 4. Intuisionisme bahwa tidak hanya indera yang terbatas,akal juga terbatas.

3. Landasan ilmu epistemologi bahwa epistemologi membahas tidak hanya cara-cara yang benar untuk memperoleh ilmu, tetapi juga mempersoalkan konsep dan kriteria kebenaran keilmuan. Dengan mempertimbangkan bahwa selama ini sudah berkembang epistemologi yang bertolak dari kaidah pemisahan antara kebenaran “ilmiah” dan kebenaran “agama”maka tidak bisa dihindari bagian ini menyandingkan dan membandingkan antara paradigma sekularis dengan paradigma islam.

4. Pengertian aksiologi yaitu Secara bahasa, aksiologi berasal dari kata ‘axios’ dalam bahasa yunani artinya nilai, dan logos yang artinya ilmu. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa aksiologi adalah ‘ilmu tentang nilai’.

5.Landasan ilmu aksiologi Dalam penilaiannya, terdapat dua bidang yang paling popular, yakni yang bersangkutan dengan tingkat laku dan keadaan atau tanpilan fisik. Dengan demikian, aksiologi dibagi dalam dua jenis yaitu : etika dan estetika.

DAFTAR PUSTAKA

  • Tafsir,Ahmad,2004.Filsafat Umum.Bandung:PT Remaja Rosdakarya.
  • Suhartono,Suparlan,2006.Filsafat pendidikan.Jogjakarta;AR-RUZZ Media.
  • http://www.academia.edu/7155203/Ontologi_Epistemologi_dan_Aksiologi_sebagai_Landasan_Penelaahan_Ilmu.









No comments:

Post a Comment