BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hamzah adalah huruf hijaiyah yang tidak mempunyai bentuk
sendiri dalam tulisan arab seperti halnya huruf-huruf hijaiyah lainnya : ba‟,
sin‟, lam dan lainnya. Hamzah adalah huruf hijaiyah yang
menerima vokal atau harakat. Berbeda dengan alif, yang tidak menerima harakat
dan selamanya menyandang sukun. Hamzah biasanya terletak awal, tengah, atau
akhir kalimat. Namun, masyarakat pada umumnya masyarakat masih menganggap bahwa
hamzah itu sama dengan alif. Padahal keduanya memiliki banyak perbedaan, baik
aspek bentuk, penulisan, maupun fungsi. Bahkan cara pengucapan bunyi hamzahpun
ada hukum-hukumnya, diantaranya posisi lidah bagian pangkal jangan sampai ke
Langit-langit dan sebagainya. Hamzah menurut pembagiannya ada 2 yaitu hamzah
washal dan hamzah qotho‟. Dalam penulisan hamzahpun ada hukum-hukumnya sendiri,
misalnya pada penulisan hamzah di akhir, hamzah di tulis di atas alif jika di
dahului huruf yang berkharakat fathah, dan sebagainya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu hamzah
?
2. Bagaimana cara
pengucapan hamzah ?
3. Ada berapa
pembagian hamzah ?
4. Gimana cara
penulisan hamzah diakhir kalimat ?
C. Tujuan
1. Dapat
mengetahui huruf hamzah
2. Dapat
mengetahui cara pengucapan huruf hamzah
3. Dapat
mengetahui pembagian hamzah
4. Dapat
mengetahui cara penulisan hamzah diakhir kalimat
D. Manfaat
penulisan
Manfaat dari
penulisan ini adalah :
1.
Untuk mengetahui cara penulisan dan pelafalan
hamzah
2.
Dapat menambah wawasan tentang ilmu Al Qur’an
khususnya ilmu Qawaidul Imla’
3.
Untuk mempermudah dalam belajar menghadapi
semesteran
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Hamzah
Hamzah adalah huruf hijaiyah yang tidak mempunyai bentuk
sendiri dalam tulisan Arab seperti halnya huruf-huruf hijaiyah lainnya: ba,
sin, lam, dan lainnya. Karena itu huruf hijaiyah hanya berjumlah 28 sebab tidak
memasukkan hamzah di dalamnya. Ra’sul ‘ain atau kepala ain yang biasanya
dilambangkan dengan bentuk ءbukan bentuk asli hamzah. Tanda ini hanya dipergunakan
untuk menandai hamzah qath (أ) dan
membedakannya dengan hamzah washal .(ا)
Hamzah adalah huruf hijaiyah yang menerima
vokal (harakat). Berbeda dengan alif. Alif tidak menerima harakat dan selamanya
menyandang sukun. Hamzah terletak di awal, di tengah atau di akhir kalimat.
Sedangkan alif hanya berada di tengah dan di akhir kalimat. Alif hanya
mempunyai satu bentuk, yaitu bentuknya sendiri (ء).
Sedangkan hamzah karena dia tidak mempunyai bentuk sendiri maka terkadang
ditulis dalam bentuk alif, wawu, atau ya.
Di tengah masyarakat kita, umumnya masih
menganggap hamzah sama dengan Alif, padahal keduanya memiliki perbedaan yang
sangat signifikan dalam berbagai aspek, baik aspek penulisan, fungsi, maupun
bentuk. Perbedaannya adalah :
a) Hamzah adalah huruf tertentu yang menerima
harokat.
b) Alif adalah huruf tertentu yang tidak menerima harokat.
B. Cara pengucapan
dan bunyi hamzah
1.
Cara
Mengucapkan Huruf Hamzah
a. Usahakan dinding-dinding pharynx,
apa itu?? (rongga tenggorokan) bagian bawah saling menghimpit sehingga suara
dan nafas yg sedang kluar dapat tertahan (jahr dan syiddah)
b. Posisi lidah
bagian pangkal jangan sampai naik ke langit-langit (istifal).
c. Posisi lidah
bagian ujung tidak melekat ke langit-langit. (Infitah)
d. Huruf ini
termasuk kelompok Ishmat.
2.
Bunyi
huruf hamzah
a. Huruf Hamzah
dalam al Qur'an bila berbaris fathah sepadan dengan bunyi huruf abjad
(a),
b. Bila berbaris
kasrah sepadan dengan bunyi abjad (i)
c. Namun bila huruf hamzah ini
berharokat dhammah sepadan dengan huruf abjad (u).
C. Pembagian
hamzah
Menurut pembagiannya
hamzah ada 2 yaitu :
1.
Hamzah Washal
Hamzah
washalberupa Hamzah secara pengucapan dan berupa Alif secara
tulisan. Diucapkan ketika menjadi permulaan saja. dan gugur ketika berada pada
tengah-tengah penuturan kalimat, sekiranya didahului oleh satu huruf atau satu
kalimah. Hamzah Washal adalah Hamzah zaidah berfungsi sebagai perantara atau
penyambung kepada pengucapan huruf mati atau sukun yang berada setelahnya.
Hamzah Washal terdapat pada kalimah fi‟il, kalimah isim maupun kalimah huruf.
a) Hamzah Washal yang terdapat pada kalimah Fi’il:
Terdapat
pada Fi‟il Madhi dan Fi‟il Amar dari fi‟il 5 huruf atau 6 huruf, diantaranya
contohnya sebagai berikut ini :
· Isim masdar khumasi, Fi’il amar khumasi, Fi’il madhi
khumasi
Contoh: انكسر
انكسر انكسارا اجتمع اجتمع
اجتماعا
· Isim masdar sudasi, Fi’il amar sudasi, Fi’il madhi sudasi
Contoh : استخرج استخرج استخراجا احمار
احمار احميرارا
b) Terdapat pada fi‟il Amr pada fi‟il 3 huruf
· Fi’il
amar sulasi. Contoh : انصر اضرب افتح
c) Hamzah Washal yang terdapat pada kalimah Isim : Terdapat
pada kalimah isim Masdar dari fi‟il 5 huruf atau 6 huruf
· Isim masdar khumasi, Fi’il amar khumasi, Fi’il madhi khumasi
Contoh :انكسر
انكسر انكسارا
· Isim masdar sudasi, Fi’il amar sudasi, Fi’il madhi sudasi
Contoh : اعسوسب اعسوسب
اعسوسابا
d) Hamzah Washal yang terdapat pada kalimah Huruf:
Hanya terdapat pada satu Kalimah Huruf yaitu
AL (ال) yang berfungsi mema’rifatkan Isim Nakirah ataupun AL zaidah.
Contoh : الدي الرجلول
المدينه
2.
Hamzah Qatha
Hamzah
qatha’ berupa Hamzah yang selalu diucapkan dengan berharkat fathah, dhammah atau kasrah. Tidak gugur pengucapannya baik di
awal permulaan kalimat atau ditengah-tengah kalimat. Dan tidak gugur sekalipun
berada diantara dua kalimah yang tersambung. tertulis di atas Alif bilamana
berharkah fathah atau dhammah, dan dibawah Alif bilamana berharkah kasrah. Bentuknya
seperti bentuk kepala Ain (ء) Hamzah
Qatha’ terdapat pada selain kategori kalimah-kalimah yang
telah disebutkan diatas sebagai Hamzah washal. baik pada kalimah Fi‟il,
Kalimah Isim dan Kalimah Huruf.
a)
Hamzah Qatha’ yang terdapat pada kalimah Fi’il:
· Terdapat
pada kalimah fi’il madhi yang berwazan افعل
Contoh : اكرم
· Terdapat pada Fi‟il Mudhari‟ yang diawali Hamzah
Mudhara‟ah (tanda mutakallim/orang pertama tunggal)
Contoh : استخرج
·
Terdapat pada fi’il madhi sulasi
bina’ mahmuz
Contoh : امر اخد
ادم
·
Terdapat pada fi’il amar yang
berwazan افعل
Contoh : افتح
b) Hamzah
Qataha’ yang terdapat pada kalimah Isim :
Semua kalimah Isim yang berawalah
Hamzah, tentunya Hamzah Qatha’. Contoh : انا انت
ادا
c) Hamzah
Qatha’ yang terdapat pada kalimah Huruf:
Semua Kalimah Huruf yang berawalah Hamzah tentunya Hamzah
Qatha‟, kecuali huruf “AL” Pema‟rifah.
Contoh : ان
الى اد الا ادما
D. Cara penulisan
hamzah di akhir kata
Hamzah di akhir kata memiliki
empat cara penulisan :
1. Ditulis di atas
alif jika didahului oleh huruf berharokat fathah
Contoh : قراء
ملجا عبا مهيا
2. Ditulis di atas
wawu jika didahului oleh huruf berharokat zommah
Contoh :لؤلؤ
هزؤ وضؤ
3. Ditulis di atas
ya’ jika didahului oleh huruf berharokat kasroh
Contoh :منشئ
برئ قارئ
4. Ditulis berdiri
sendiri dan ini terdapat di dua tempat :
a.
Didahului oleh huruf shohih maupun huruf ilat
yang berharokat sukun. Contoh :جزء جزاء
يسوء بطء
b.
Didahului oleh wawu tasyid berharokat dzommah.
[1]
Contoh : التبوء
5. Hamzah yang
terletak di akhir kalimat memiliki dua keadaan yaitu :
a.
Huruf sebelumnya disukunkan atau huruf
sebelumnya berupa wawu yang ditasdid dengan harokat dhommah. Maka keadaan
seperti ini hamzah ditulis menyendiri atau terpisah.
Contoh : جزء
b.
Apabila huruf sebelumnya menyandang harakat
tapi bukan wawu yang ditasydid dhommah, maka huruf alif yang menopang hamzah
ditulis dalam bentuk huruf yang sesuai bunyinya dengan harakat yang sebelumnya.[2]
Contoh : امرؤ
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan
sebagai berikut ini :
1. Hamzah adalah huruf hijaiyah yang tidak mempunyai bentuk
sendiri dalam tulisan Arab seperti halnya huruf-huruf hijaiyah lainnya. Hamzah
adalah huruf hijaiyah yang menerima vokal (harakat). Berbeda dengan alif.
2. Cara pengucapan hamzah ada hukum-hukumnya tersendiri salah
satunya seperti : mengusahakan dinding-dinding pharynx, apa itu?? (rongga
tenggorokan) bagian bawah saling menghimpit sehingga suara dan nafas yg sedang
kluar dapat tertahan (jahr dan syiddah).
3. Hamzah sendiri terbagi menjadi 3 yaitu hamzah washal dan hamzah
qotho‟.
4. Penulisan hamzah di akhir kalimat berdasarkan kaidah
penulisannya, di tulis di atas alif jika di dahului huruf yang berharakat
fathah. Di tulis diatas ya‟ jika di dahului huruf yang berharakat kasrah. Dan
di tulis di atas wawu jika di dahului huruf yang berharakat dhammah.
DAFTAR PUSTAKA
http://bastianistia.blogspot.com/2012/11/bentuk-bentuk-hamzah-di-akhir-kalimat.html, 06 Maret 2016. 15.00
http://irilaslogo.wordpress.com/2013/07/30/serba-serbi-hamzah-dan-kaidah-penulisannya,
06 maret 2016. 15.00
Maesur Sidqon.2006.Durusul imlak.IAIN
Salatiga.Salatiga.
Muhammad Harun Abdus Salam,1959.Qowa’idul
Imla’.Perpustakaan STAIN Salatiga.Salatiga.
No comments:
Post a Comment