TAHAPAN DAKWAH ISLAM
Di Susun Guna Memenuhi Tugas Sirah Nabawiyah
Dosen Pengampu:
Agus Hermawan, M.A
Di Susun Oleh:
Rizki Noor Azizah
(230-10-15-0065)
Ani Maskannatul Ulfa
(230-10-15-0066)
Ir’addin
(230-10-15-0067)
Ulil Urwati
(230-10-15-0068)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM (PAI)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI
SALATIGA
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Di kala umat manusia dalam kegelapan dan
kehilangan pegangan hidupnya, lahirlah ke dunia dari keluarga yang sederhana,
di kota mekkah, seorang bayi yang kelak membawa perubahan besar bagi peradapan
dunia yang bernama Muhammad SAW. Suatu nama yang belum pernah ada sebelumnya.
Menurut penanggalan para ahli sejarah, perkembangan islam begitu sangat pesat, hingga
risalah yang di bawa oleh muhammad berkembang begitu pesat dan cepat.
Alquran
di turunkan kepada nabi muhammad secara terpisah-pisah selama 23 tahun.
Terkadang ayat-ayat Al-qur’an turun dalam selang waktu berurutan (setiap hari).
Terkadang pula turun dalam tempo yang berjauhan. Hal itu mempunyai tujuan
khusus, yaitu untuk menetapkan dan memantapkan hati rasulullah SAW dalam
mengemban misi dakwah, membacakanya kepada manusia dengan tenang dan
pelan-pelan sehingga mudah di hafalkan, dan agar Al-qur’an turun sesuai dengan
peistiwa yang terjadi atau sebagai jawaban dari pertanyaanmasyarakat pada waktu
itu.
Sejak
nabi muhammad SAW hingga hari ini Alqur’an masih dijadikan objek perhatian,
pemeliharaan dan sumber inspirasi kaum muslimin karena keberaaan Alqur’an
sebagai kalam Allah yang merupaka sumber hukum pertama bagi kehidupan kaum
muslimin sepanjang massa. Kaum muslimin telah mengarahkan perhatian pula kepada
As-sunnah termasuk sirah nabawiyah sebagai sumber hukum kedua bagi kaum
muslimin setelah kitabullah. Setelah mengkaji sirah secara terperinci, kita
akan mendapati bahwa asal mulanya islam tersebar keseluruh dunia adalah melalui
kekuatan sebuah negara. Rosulullah saw yang berjayamembuka kota makkah dan
berjaya mewujudkan rasa was-was di kalangan penguasa-penguasa besar dunia
ketika itu, yaitu romawi dan persia. Melalui sirah Rosulullah juga, kita akan
dapati bahwa perjuangan yang dilalui Rosulullah bukanlah sesuatu kebetulan, aka
tetapi perjuangan telah di rancang dengan teliti melalui petunjuk Allah SWT.
Perjuangan Rasulullah menumbuhkan negara islam dapat dibagi menjadi tiga tahap,
yang pertama memulainya dengan tahap syirriyah(diam-diam), tahap yang kedua
Jahriyah (terang-terangan) dan ketiga tahap jahriyah thalabun nusrah bagi
meraih sokongan dan kekuasaan politik untuk menerapakan islam.
B.Rumusan Masalah
- Bagaimanakah Tahap Dakwah yang dilakukan Rasuluaallah?
- Siapakah orang-orang yang peratama kali masuk islam?
- Bagaimanakah Reaksi orang-orang kafir terhadap dakwah nabi muhammmad saw?
BAB II
PEMBAHASAN
A.Tahap – Tahap
Dakwah Rasuluallah Saw
1.Tahap dakwah
secara sembunyi- sembunyi.
Sebagaimana yang sudah diketahui, makkah
merupakan sentral agama bangsa arab. Disana ada peribadatan terhadap ka’bah dan
penyembahan terhadap berhala dan patung-patung yang disucikan seluruh bangsa
arab. Cita-cita untuk memperbaiki keadaaan mereka tentu bertambah sulit dan
berat jika orang yang hendak mengadakan perbaikan jauh dari lingkungan mereka.
Hal ini membutuhkan kemauan keras yang tidak bisa diguncang musibah dan
kesulitan. Maka dalam menghadapi kondisi
seperti ini tindakan yang paling bijaksana adalah tidak kaget karena tiba-tiba
menghadapi sesuatu yang menggusarkan mereka. [1]
Setelah
menerima wahyu dengan datangnya surat Al-Alaq 1-5 dilanjutkan dengan turunya
surat Al-Mudasir akhirynya nabi muhammad secara berhati-hati lewat jalan
bergerilya, individual, sembunyi-sembunyi . beliau menyampaikan risalah dengan
berdakwah mengajak para keluarga terlebih dahulu dilanjutkan kerabat dan baru
sahabatnya.[2]
Sangat
lumrah jika rasuluallah saw menampakan islam pada awal mulanya kepada orang
yang paling dekat dengan beliau, anggota
keluarganya dan sahabat-sahabat karib beliau. Beliau menyeru mereka kepada
islam, juga menyeru siapapun yang dirasa memiliki kebaikan, yang sudah beliau
kenal secara baik dan mereka pun mengenal beliau secara baik, cara ini ditempuh
oleh rasuluallah saw karena beliau begitu yakin, bahwa masyarakat arab masih
sangat kuat mempertahankan kepercayaan dan tradisi warisan leluhur mereka. Sehingga
mereka bersedia berperang dan rela mati dalam mempertahankanya.[3]
Cara
berdakwah secara sembunyi-sembunyi ini ternyata memakan waktu yang lama dan
kurang efektif meski secara resiko lebih sedikit dan telah berjalan selama
3thn.
2.Tahap Dakwah secara terang-terangan
Dalam firman Allah QS. Asy syu’ara ayat 214
yang artinya” dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang dekat” ini
akhirnya mendorong rasuluallah mengumpulkan kerabatnya dari bani hasyim dan
mulailah dakwah secara terangan-terangan secara berkelompok dimulai. Juga dalam
QS. Al-Hijr ayat 94 yang artinya” maka sampaikanlah olehmu secara
terang-terangan segala apa yang diperintahkan(kepadamu) dan berpalinglah dari
orang-orang yang musyrik” .
Dalam
memulai dakwah nabi banyak medapat halangan dari pihak kafir quraisy mak’kah
dan berbagai bujuk rayu yang dilakukan kaum quraiys untuk menghentikan dakwah
nabi gagal, tindakan-tindakan kekerasan secara fisik yang sebelumya sudah
dilakukan semakin ditingkatkan.kekejaman yang dilakukan oleh pendududk makka
terhadap kaum muslimin itu mendorong nabi muhammad saw untuk mengungsikan sahabat-sahabatnya
keluar makkah. Pada tahun kelima kerosuluanya nabi menetapkan habasyah (ethiopia)
sebagai negeri tempat pengungsian.
Rasuluallah saw sudah tahu bahwa ashamah
an-najasyi, raja yang berkuasa di habasyah adalah seorang raja yang adil, tak
bakal ada seseorang pun yang teraniaya disisihnya. Oleh karena itu beliau memreintahkan
agar beberapa orang mulim hijrah ke habasyah, melepaskan diri dari cobaan
sambil membawa keagamanya. Pada bulan rajab tahun kelima dari kenabian,
sekelompok sahabat hijrah yang pertama kali kehabasyah, dihadiri dari 12 orang
laki-laki dan 4 orang wanita yang dipimpin usman bin affan. Dalam rombongan ini
ikut pula syyidah ruqoyah, putri Rasuluallah saw. Beliau bersabda tentang
keduanya, “ mereka berdua adalah penduduk baitul haram pertama yang hijrah
dijalan allah setelah ibrahim dan luth.
Dengan berjalan mengendap-endap ditengah
malam, mereka pergi menuju pinggir pantai, agar tidak diketahui orang-orang
quruys. Secara kebetulan saat mereka tiba dipelabuhan syaiban, ada 2 kapal
datang yang bertolak menuju habbasyah. Setelah orang-orang quruisy mengetahui
kepergian orang-orang muslim ini, mereka segera mengejar.tetapi tatkala mereka
tiba dipinggir pantai orang-orang muslim sudah bertolak dengan selamat
orang-orang muslim hidup disana dengan mendpat perlakuan yang baik.
Berbagai macam cara telah dilakukan oleh para
kaum kafir qurusy untuk menghentikan dakwah rasuluallah diantaranya.
- Mengejek, menghina untuk melecehkan orang islam.
- Menjelek-jelekan ajaran beliau dan membangkitkan keragu-raguan dalam ajaran nabi muhammad.
- Menyodorkan beberapa bentuk penawaran beribadah secara bergantian.[4]
B.Orang- Orang yang pertama kali masuk islam
Dalam tarikh islam, mereka dikenal dengan
sebutan assabiqul awallun (yang pertama-tama masuk islam). Mereka adalah:
- istri beliau, Ummul Mu’minin Khadijah Binti Khuwailid
- pembantu beliau, Zaid Bin Harisah Bin Syurahbil Al-Kalby
- Anak paman beliau Ali Bin Abi Thalib
- Abu Bakar As-Syidiq (sahabat dekat rasuluallah )Sesuai dengan ajaran islam, bahwa berdakwah bukan hanya kewajiban rasuluallah saw, tetapi juga kewajiban seluruh umat islam. Maka Abu Bakar As-Syidiq, seorang saudagar kaya yang dihormati dan disegani banyak orang. Karena budi bahasanya yang halus, ilmu pengetahuan yang luas dan pandai bergaul telah meneladani rasuluallah saw usaha dakwah Abu Bakar As-Syidiq berhasil karena ternyata beberapa orang kawan dekatnya menyatakan diri masuk islam. Diantaranya:
- Usman Bin Affan Al-Umawi
- Az-Zubair Bin Al-Awan Al Asadi
- Abdurohman Bin Auf
- Saad Bin abi waqos azzuhriyah
- Tholkhah bin ubaydillah attaimi
Tawanan lainy ang juga lebih dulu masuk islam
adalah
- Bilal bin rabbah al-habsyi
- Abu ubayidah amir bin aljarah
- Abu salamah bin abdul asyad
- Al-arqom bin abil arqom al mahzumiMereka masuk islam secara sembunyi-sembunyi sampai turun awal surat al-mudasir.[5]
C.Reaksi orang kafir terhadap dakwah nabi
muhammad
Tekanan
yang dilancarkan kaum kafir quruisy semakin menjadi-jadi untuk mengendorkan dakwah
nabi. Dalam menghadapi tekanan yang semakin menjadi-jadi inilah akhirnya rasuluallah
meminta para pengikutnya tidak memperlihatkan keislamanya untuk keamanan.
Sebagai tempat pertemuan untuk membahas tentang urusan islam adalah rumah
al-arqom bin abi arqom almakhsumi yang berada diatas bukit shofa yang terpencil
dari pengintaian mata-mata orang quruisy.
Setelah
melihat tekanan orang-orang quraisy semakin hebat terhadap para pengikut nabi
terutama yang lemah, akhirnya rasulualllah mencari jalan keluar yang pada
akhirnya turunlah wahyu untuk berhijrah QS Al Kahfi:16. Kemudian rasuluallah
memerintahkan pengikutnya untuk hijrah ke habbahsyah. Usaha orang-orang quraisy
untuk menhghalangi hijrah kehabasyah ini . termasuk membujuk negus/najasyi
(raja) agar menolak kehadiran umat islam disana dengan mengirim amar bin as dan
abduallah bin abu robikhah, bahkan ditengah meningkatnya kekejaman kaum kafir
quraisy yang dipimpin abu jahal yang berkeinginan membunuh diri nabi, dua orang
quraisy masuk islam mereka adalah hamzah dan umar bin khottab . dengan masuk
islamnya dua tokoh besar ini posisi islam semakin kuat.
Melihat
ini semua para kaum kafir quraisy semakin geram dan bersepakat untuk melawan
nabi dan keluarganya baik dari bani hasyim dan bani mutholib dengan cara
memboikot mereka dengan membuat piagam pemboikotan yang ditulis baghidh bin amir bin hisyam
dengan meletakanya ditembok ka’bah isi piagam ini adalah melarang untuk
menikah, berjual beli, berteman,berkumpul, memasuki rumah,beribicara dengan
mereka kecuali jika secara suka rela mereka menyerahkan muhammad untuk dibunuh.
Pemboikotan ini sangat ketad sehinggah mengakibatkan habisnya persediaan bahan
makanan karena diborong oleh kafir quraisy agar nabi dan pengikutnya kelaparan.kedaan
ini terpaksa membuat para pengikut nabi makan dedaunan dan kulit binatang.
Selama 3thn keadaan seperti itu berjalan, sampai pada akhinya pemboikotan itu
rusak dan terhapus dan dimakan rayap dan sehingga berakhirlah masa pemboikotan.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Strategi berdakwah nabi adalah mengedapankan
perdamaian yakni dengan menyeru kepada jalan allah lewat hikmah,mauhidhoh
khasanah dan beragumen yang baik dan menguatkan. Seruan dakwah bermula dari
sembunyi-sembunyi baru kemudian terang-terangan dan mempertimbangkan segi keamanan dan kemaslahatan bagi para
pengikut pertama yang masih mualalaf dan lemah dari segi kekuatan, setelah
dirasa kuat baru terang-terangan.
Kesabaran dan kesetiaan para pengikut nabi
patutlah diteladani dan dicontoh.
Bagaimana mereka mendapatkan cercaan, hinaan, intimidasi, penyiksaan dan
diisolir sampai kelaparan namun msaih berpegang teguh kepada aqidah dan
keimanan pada Allah dan Rasulnya.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Hermawan, Sirah Nabawiyah, PT LPSK Kudus.2015.
Syaikh
Shafiyyurrahman Al- Mubarakfuri, Sirah Nabawiyah, Jakarta: CV
Al-kausar,2007.
Drs.H.Fatah
Syukur NC, M.Ag, Sejarah Peradaban Islam, Semarang: PT. Pustaka Rizki
Putra,2009.
Hakmka, Sejarah
Umat Islam IV, Bulan Bintang, Jakarta, 1976.
[2] Agus Hermawan M.A, Sirah Nabawiyah ....Hlm.31
[5] Syaikh Shafiyyurrahman
Al-mubarakfuri, Sirah Nabawiyah...Hlm.72
No comments:
Post a Comment